19. Chilhood Friend

18.5K 594 10
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

"Dasar cowok sialan, cowok biadab, cowok gak tau diri!" seru Iluvia didepan cermin wastafel sambil membersihkan baju seragamnya yang sudah berlumuran jus alpukat kental.

Lia membantu membersihkannya. "Itu anak baru dikelas kita, Luv. Tadi gue mau cerita keburu lo nya ngegas duluan." kata Lia.

"What?!!! Seriusan?" pekik Iluvia, hatinya sedang menggema kekesalan.

Lia mengangguk masih terus membersihkan baju Iluvia.

"Gue gak sudi satu kelas sama cowok nyebelin kaya dia, Ia! Lo liat kan tadi, bukannya minta maaf dia malah nyelonong pergi gitu aja dan, tadi juga gitu tuh, gue kepeleset bukannya ditolongin malah dikatain. Emang anjir tuh anak ya!" gerutu Iluvia kesal.

Lia hanya menghela napas ringan lalu menggeleng-geleng kepala. "Yaudah lah, dia bakalan jadi temen sekelas kita satu tahun kedepan. Jangan saling benci gitu, nanti jatuh cinta baru tau rasa!" Lia terkekeh.

"Dih, gue? Jatuh cinta sama... dia? Allahuakbar, gak! Gak banget!" pekik Iluvia lagi.

"Yaudah, jangan kesel-kesel terus. Santai, tenang, selow..." ujar Lia lagi.

"Ya tapi masa iya sih gue harus sekelas sama--"

"Permisi,"

Mereka berdua menoleh keasal suara. Dan, Arkan! Hey, ngapain dia ketoilet wanita? Mau dikeroyoki masal? Yang benar saja.

"Arkan?" keduanya bingung.

"Nih, seragam sekolah gue. Pake aja gakpapa." kata Arkan memberi baju seragam miliknya.

Iluvia meraih baju itu dengan ragu, "Loh, tapi kan--"

"Emang kegedean sih kalo dibadan lo, tapi dari pada lo pake baju kotor gitu kan? Itu baju bersih kok, gue simpen diloker buat jaga-jaga kalo ada yang emergency kaya lo sekarang gini." Arkan terkekeh.

Iluvia tersenyum samar, dia senang Arkan memperdulikan dirinya. Baginya sekarang ini tidak bersanding dengan Arkan itu tidak masalah, berada didalam siklus seperti ini saja sudah cukup membuatnya bahagia dan jatuh cinta setiap hari.

"Makasih, Kan."

Lia tersenyum simpul melihat Iluvia yang sekikuk itu berhadapan dengan Arkan.

"Lo mau disini terus nih? Nunggu digebukin masal baru pergi?" cibir Lia dengan melirik sedikit kearah Iluvia yang masih juga terlihat salah tingkah.

Arkan terkekeh, "Yaudeh iye, cogan cabut ye." Arkan mundur 2 langkahnya, "Tuh baju genti ya, ntar lo disangka siluman jus alpukat." lalu dia berbalik badan dan segera melipir keluar.

Iluvia masih mematung ditempat, tangannya mengelus baju itu dan memeluk serta mencium-cium baju itu dengan amat penuh cinta sepertinya.

"Hm, iya ngerti deh gue yang lagi KASMARAN!" Lia memekik tepat ditelinga kanan Iluvia yang membuat Iluvia sesegeranya menjauh dari Lia sebab gendang telinganya hampir pecah tadi.

"Brisik!"

~~~

Iluvia memasuki kelas bersama Lia dan segera duduk dibangkunya. Kini dia telah mengganti baju seragamnya dengan punya Arkan yang Arkan beri tadi. Lengannya digulung menjadi 3 gulungan supaya terlihat tidak besar-besar amat.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang