53. Alga Bikin Kepo

12K 506 52
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

Arkan menyemprotkan parfume beraroma khas keseluruh seragam sekolahnya, ia merapikan rambutnya bercermin dengan senyum sumringah yang menghiasi wajahnya.

Ponselnya bergetar, ia segera mengecek notifikasi.

gue udah siap, buruan gpl.

Ia tersenyum lebar membaca segelintir pesan itu. Itu pesan dari Iluvia, wanita yang tengah mengganggu pikirannya akhir-akhir ini. Sungguh menggemaskan.

Pagi ini Arkan sudah sepakat untuk menjemput Iluvia sekolah, dan ia senang karena ternyata Iluvia mau dijemput dengannya.

"Pokoknya gue udah mulai harus jaga image didepan Iluvia, gak boleh sampe dia ilfeel sama gue." ujarnya lalu menghela napas. "Oke, gue ganteng hari ini." ia menyengir kearah cermin sambil memainkan kedua alisnya.

Kemudian cowok itu berjalan keluar kamar, setelah berpamitan kepada Ibu dan Ayahnya, Arkan langsung berlari kecil menuju bagasi rumahnya untuk mengambil motor.

"Hari ini kita bakalan bawa moodboster gue, lo jangan ganjen ya sama dia." ujar Arkan kepada si ninja merahnya sebelum ia menaiki motor itu.

Arkan memukul perut ninja miliknya itu sambil cengengesan sendiri. "Otw bucin ini mah asli." gumamnya geli.

Motor ninja itu membelah jalan raya Jakarta bersama sipengemudinya. Arkan mengendarai motor dengan kecepatan normal, berusaha belajar menetralkan jantungnya nanti saat bertatap muka dengan gadis yang selalu menggemaskan itu.

Beberapa menit telah ia lalui, kini ia sudah sampai didepan gerbang rumah Iluvia. Ia menghela napas kemudian melepas helm full facenya.

Arkan mengetikkan sesuatu dilayar ponselnya; gue udah didepan.

Setelah beberapa detik sesudah Arkan mengirimkan pesan itu, gadis cantik yang memakai baju seragam sama sepertinya keluar dari dalam rumah besar itu, berjalan menghampiri dirinya.

"Santai Kan, jangan lebay." gumamnya sambil menatap langkah Iluvia yang semakin mendekat.

"Hai," ujar gadis itu sambil tersenyum manis.

"Pagi, Luv." sapanya begitu manis.

Iluvia semakin tersenyum lebar, "Yuk."

"Inget ya pegangannya jangan dipundak gue, gue bukan ojol ini." kata Arkan sambil terkekeh.

"Iya Pak Bos, siap!"

Kedua remaja itu menyusuri jalanan Jakarta yang pagi-pagi begini pun sudah ramai dihuni oleh berbagai kendaraan. Ada untungnya juga Arkan memilih menggunakan motor dari pada mobil untuk menjemput Iluvia, sebab ia bisa menggunakan kesaktiannya dalam berkendara motor; yaitu ia lihai dalam menyalip-nyalip.

"Jangan kebut-kebut dong, gue ngeri nih." Iluvia memeluk Arkan erat dari belakang sambil menyembunyikan wajahnya yang super parno itu dibelakang punggung Arkan.

"Santai, aman dibonceng Babang Rossi mah." jerit Arkan sambil terkekeh.

Sampainya motor ninja itu didalam parkiran sekolah, membuat Iluvia akhirnya bernapas lega.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang