[sudah direvisi]
🌸🌸🌸
Iluvia meneguk susu terakhirnya untuk sarapan pagi ini. Bergegas pergi ke sekolah karena hari ini adalah hari senin dan dia harus melaksanakan upacara. Sejujurnya ia malas sekali untuk itu, ia sudah bosan karena setiap senin harus berdiri ditengah lapangan selama kurang lebih 2 jam, dan harus panas-panasan. Kadang jika dia sudah kelewat lelah karena berdiri terlalu lama, Iluvia akan pura-pura pingsan agar dapat pertolongan dari anggota ekskul PMR untuk membawanya ke UKS, dengan begitu ia bisa tidur-tiduran dengan leluasa disana.
Iluvia pergi kesekolah diantar oleh Alga, lalu Alga baru pergi ke kampusnya. Jika pulang sekolah, Iluvia bisa dijemput oleh Alga lagi karena dia juga pulang kuliah atau naik kendaraan berbayar jika Alga tidak bisa jemput, atau sama teman-temannya jika mereka berkenan.
~~~
Sesudah Alga memberhentikan mobilnya didepan gerbang SMA Taruna Negara, Iluvia segera turun seusai ia mencium punggung tangan sang Abang dan setelah Alga mengucapkan kata-kata rutin setiap Iluvia melakukan hal itu; Belajar yang bener biar jadi orang. Okelah Alga, Iluvia siap melaksanakan ucapanmu!
Iluvia berjalan menelusuri koridor sekolah yang sudah ramai, semua murid memakai atribut yang lengkap karena takut disuruh maju ke mimbar pidato untuk menjelaskan mengapa dia bisa sampai tidak memakai atribut.
"Ketinggalan bu,"
"Kenapa gak sekalian kepala kamu aja yang ketinggalan."
Ya, kira-kira begitulah ucapan guru jika ada murid yang tidak memakai atribut. Nyelekit. Guru itu memang notabenya selalu benar.Pukul 7 lewat 15 menit, upacara bendera merah putih pun dimulai. Iluvia berada dibarisan ke dua dari yang terakhir, karena memang dia yang memiliki postur tubuh yang cukup tinggi. Sedangkan partnernya disekolah, yaitu Aulia yang dipanggil Lia, baris didepan Iluvia.
"Capek ah, gue sakit ya." kata Iluvia ke Lia agak memekik karena sekarang sedang menyanyikan lagu kebangsaan lagu Indonesia Raya.
"Senin kemarin lo udah pura-pura sakit ya woy. Gue lah sekarang, gantian!" kata Lia yang wajahnya sudah penuh dengan keringat.
"Ah gue ah, gue mau pingsan beneran ini loh." kata gue ngerengek ke Lia.
Memang iya, Iluvia merasa lemas sekali sekarang. Ntah mengapa, padahal tadi sudah sarapan dengan porsi yang lebih banyak dari biasanya.
"Berdua aja deh yok." kata Lia.
"Yaudah gue dulu," kata Iluvia, lalu dia berpura-pura hampir ingin jatuh pingsan.
"Eh eh eh, woy PMR! Iluvia mau pingsan nih!" kata Lia dengan nada yang super duper panik.
"Iya Kak, iya." kata salah satu anak PMR kelas 10.
Beberapa anggota ekskul PMR langsung pada sibuk membawa Iluvia ke UKS.
Dan Alhamdulillah, akhirnya.
Oh iya, Iluvia melakukan hal ini tidak setiap hari senin ya! Dan bukannya gadis itu bermaksud untuk tidak menghargai para Pahlawan yang sudah mati-matian memperjuangkan Indonesia sampai Indonesia merdeka begini, lalu dia tinggal hanya mengikuti upacara rutin setiap senin saja dia masih susah untuk melaksanakan dan tertibnya, bukan seperti itu ya. Tetapi dia hanya lelah saja gitu loh, dan Iluvia yakin sembilan puluh persen-- kalian juga pasti pernah kan melakukan yang sama sepertinya sekarang? Atau bahkan lebih parah dengan cara bolos atau menyumput saat jam upacara. Iya kan? Ngaku saja, tidak apa-apa, jujur lebih baik.
Iluvia sudah direbahkan dibrankar UKS, diberi minyak angin serta air putih dan roti.
"Istirahat dulu," kata Suster cantik UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]
Aléatoire[Cerita ini sudah resmi dipublikasikan kembali di Wattpad pada tanggal 1 September 2021 dengan keadaan full version - bisa baca chapter "AKdH BALIK LAGI KE WATTPAD! FULL VERSION!!!"] Iluvia dan Arkan. Kedua lawan jenis yang sudah lama bersahabat, na...