[sudah direvisi]
🌸🌸🌸
Pagi ini Iluvia sudah siap pergi ke sekolah. Sesudah sarapan, ia pamit dengan Irla untuk berangkat diantar oleh Alga. Alzee -Ayahnya- juga pamit kepada Irla, mau kerja cari uang yang banyak agar bisa mingguan sama isteri tercinta tanpa mengajak kedua anaknya.
Sesampainya didepan gerbang Taruna Negara, Iluvia melepas seatbeltnya. "Abang, Iluvia sekolah dulu ya." ucap Iluvia seraya mencium punggung tangan Alga.
"Belajar yang bener biar jadi orang." Iya, Alga tidak pernah absen mengatakan ucapan itu setiap pagi.
"Iya, siap. Iluvia ga pernah lupa akan itu!" kata Iluvia lalu beranjak membuka pintu mobil, namun Alga memanggilnya.
"Kenapa Bang?" Iluvia mengurungkan aksinya.
"Luv, inget kata gue kemarin ya. Kalo ada apa-apa bilang ke gue." ucap Alga lalu tersenyum.
"Iya, Abang."
"Abang sayang Iluvia."
Dan selanjutnya adalah kerefleksan Iluvia yang tiba-tiba langsung memeluk Alga.
Iluvia merasa masih ada cowok yang tidak pernah menyakitinya sama sekali, cowok yang sayang sekali dengannya, cowok yang peduli tinggat dewa dengannya, selain Ayahnya.
~~~
Iluvia berjalan menelusuri koridor yang sudah lumayan ramai, menuju kelas 11 IPS 2 yang ada di lantai 3. Saat dia menaiki anak tangga kelima, ia dikejutkan dengan Arkan yang berada dianak tangga paling atas. Sedang duduk sambil fokus mengutak-ngatik ponselnya.
Iluvia terdiam kaku disana, mau balik lagi kebawah, tapi sudah terlanjur. Arkan sudah melihatnya berdiri disitu ternyata. Mau tidak mau, ya Iluvia harus lewat melintasi Arkan.
Iluvia menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Ia injak anak tangga ke enam, ke tujuh, ke delapan, dan seterusnya. Ketika jaraknya sudah makin dekat dengan Arkan, Iluvia pikir Arkan akan menyapa dirinya, setidak-tidaknya ya senyum saja lah. Tetapi tidak sesuai harapan, kenyataannya justru Arkan malah tidak melirik Iluvia sedikitpun sama sekali.
Miris memang.
"Arkan?" Iluvia memberanikan diri untuk menegur Arkan lebih dulu, untuk saat itu ia harus segera membuang gengsinya dulu jauh-jauh.
Arkan menoleh kesumber suara, "Eh," katanya seolah baru menyadari kehadiran Iluvia disana. Dusta memang.
"Ngapain?" tanya Iluvia sangat kaku.
"Duduk." jawabnya singkat, padat, jelas.
"Nunggu siapa?"
"Gak nunggu siapa-siapa." katanya lalu berdiri dari duduknya dan menyimpan ponselnya kedalam saku celana abunya. "Gue duluan." kata dia lalu pergi dari hadapan Iluvia.
Dan, sial.
Didetik yang bersamaan dengan hilangnya punggung Arkan dari pandangan, Iluvia meneteskan air matanya lirih.
"Kalo ada apa-apa, bilang ke gue!"
Iluvia langsung teringat dengan ucapan Alga dimobil tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]
Acak[Cerita ini sudah resmi dipublikasikan kembali di Wattpad pada tanggal 1 September 2021 dengan keadaan full version - bisa baca chapter "AKdH BALIK LAGI KE WATTPAD! FULL VERSION!!!"] Iluvia dan Arkan. Kedua lawan jenis yang sudah lama bersahabat, na...