32. Kacau

16.3K 600 28
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

Setelah menjelaskan semuanya kepada Iluvia, Dirga mengantar gadis itu untuk bertemu dengan Arkan. Tujuan utama mereka adalah rumah Arkan, karena tidak mungkin sekali jika suasana hati Arkan sedang kacau dan ia kembali kesekolah yang dipenuhi beraneka ragam pelajaran yang membuat kepala semakin ingin meledak.

Sesampai didepan pagar rumah Arkan, Iluvia segera turun dari mobil dan berjalan mendekati pagar. "Permisi!" teriaknya dengan tak sabar, "Permisi! Arkan!"

Dirga mendekat lalu ikut berteriak namun tak seantusias Iluvia. "Arkan,"

Pria paruh baya keluar dari arah belakang, mendekati kedua pemuda itu. "Eh, Den Dirga. Ada apa atuh?"

"Arkan nya ada, Mang?" tanya Dirga kepada pria itu; Mang Eno, asisten rumah Arkan.

"Lah bukannya belum jam pulang sekolah ini teh,"

"Kebetulan pulang cepet, Mang. Arkan udah balik kerumah belum?" kata Dirga tak mau ribet ditanya-tanya.

"Belum tuh, tadi Mamang teh baru aja dari kamarnya, dianya nggak ada."

Setelah berceloteh dengan Mang Eno dan akhirnya Arkan dinyatakan memang belum pulang kerumah, Iluvia dan Dirga memilih pergi dari sana. Diperjalanan Iluvia tak berhenti menggerutuki dirinya sendiri, ia sungguh merasa bersalah sudah memperlakukan Arkan seolah-olah Arkan lah yang paling bersalah.

Iluvia memikirkan sesuatu, lalu ia berseru kemudian. "Rumah itu!" ucapnya sambil memetikan jarinya. "Cepet puter balik! Gue tau Arkan ada dimana."

Dirga mengernyit, "Dimana?"

"Nggak usah bawel kebanyakan nanya, udah buruan puter balik!" kata Iluvia.

"Eh eh, iya iya."

Dirga memutarbalikan mobilnya sesuai perintah gadis disebelahnya. Iluvia terus mengomando Dirga hingga sampai tempat yang ia tuju. Kini mobil Dirga sudah memasuki perkarangan rumah sederhana yang beberapa hari lalu Iluvia kunjungi bersama Arkan saat bolos sekolah.

Dirga mengernyit, "Yakin lo Arkan disini?" katanya sambil mengemudi mobil dengan ragu.

"Lo pikir gue mau ngapain ngajak lo kesini? Mau nyulik lo?" kata Iluvia lalu berdecak.

Dirga memutar bola matanya malas lalu terbelalak saat sorot matanya menemui motor ninja milik sahabatnya yang terparkir tepat dihalaman sepetak rumah itu.

Iluvia menaikkan alisnya pertanda kemenangan. "Makanya jangan bawel!" ujar Iluvia lalu segera turun dari mobil setelah membuka seatbeltnya dengan tergesa.

Dirga ikut turun dan memandangi sekitar, seperti tidak asing daerah ini. Ia menepuk dahinya, "Astaga ini kan rumah bokap Arkan!" katanya lalu berdecak sebal sendiri. Mengapa ia bisa sepikun itu?

Iluvia berlari kearah pintu, lalu mengetuknya dengan tak sabar. "Kan, lo ada didalem kan?" jeritnya antusias.

Dirga mengecek lewat jendela yang terbuka, dan ia temui sweater abu yang tergeletak disofa panjang ruang utama. "Woi buka woi!" teriak Dirga.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang