21. Tatapan Tajam

17.4K 688 14
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

"Balik sekolah sama gue lagi mau gak?" tanya Dika saat mereka tengah menelusuri koridor.

Iluvia melirik Dika sebentar, "Gak usah, Abang gue masih bersenang hati untuk ngejemput gue kok." jawab Iluvia.

"Nanti gue bilang sama Bang Alga."

"Gak usah, gue gak mau ngerepotin lo."

Oke jika Iluvia bilang tidak ya tidak, Dika sangat tau itu.

Mereka sampai dikelas, dan segera duduk dibangku masing-masing. Sorot mata seluruh isi kelas tertuju pada kedua orang yang kemarin berdebat dan sekarang malah datang bersama. Ada apa hari ini?

Lia mendekatkan dirinya pada Iluvia yang baru saja duduk disampingnya. "Cie udah baikan ya, teman kecil!"

Iluvia menoleh, "Berisik lo kutu badak!" ketus Iluvia.

"Emang yang namanya temen kecil itu walaupun udah terpisahkan berapa lamapun, dia akan tetap kembali dengan sama." pancing Lia.

"Apaan sih gak jelas,"

"Lo tuh beruntung banget tau Luv punya temen kecil yang ganteng begitu gedenya. Temen kecil gue sekarang pada burik-burik, dekil-dekil semua. Suer dah gue."

"Dih, lo tuh ya gak boleh gitu! Penghinaan namanya."

"Gue bukan ngehina, gue cuma mengatakan faktanya."

Iluvia lantas terkekeh melihat ekspresi wajah Lia yang sangat serius mengatakan itu.

"Gue berharap dengan adanya Dika, bisa bikin lo perlahan lupa sama Arkan." batin Lia, ia menatap kearah sahabatnya itu. "Gue gak bisa liat lo terus-terusan mencintai orang yang gak seharusnya lo kasih rasa itu."

~~~

"Luv, lo kalo mau istirahat duluan aja ya ke kantin, gue mau nemenin Billy beli buku untuk kebutuhan perpus." kata Lia sambil membereskan buku-bukunya yang tercecer diatas meja.

Iluvia menunda niat mereseleting ranselnya, pandangannya beralih ke Lia. "Billy?"

Lia mengangguk lalu menyengir, "Udah seminggu jadian."

"What?! Apa kata lo? Jadian?" Iluvia menatap Lia dengan mata lebar.

Lia mengangguk lagi, lalu terkekeh.

"Lo bener-bener gak kasih tau gue sama sekali? Dan bahkan udah seminggu?" alis Iluvia tertaut.

"Ya abisnya gue kesel sama lo Luv. Lo ada naksir sama si anu gak pernah cerita sama gue, jadi gue juga jadi males cerita sama lo."

"Ya tapi ini beda Ia, lo udah jadian, dan gak cerita sama sekali. Wah, parah. Lo gak ngaggep gue banget sih, Ia!"

Iluvia melengos, lalu mengancingkan tas ranselnya dengan kesal lalu berdiri dan membanting ranselnya diatas meja. Ia segera berjalan dengan cepat menuju keluar kelas.

Lia ternganga, seriusan Iluvia ngambek karena hal ini? Ah gampang, ditraktir dikantin saja sudah bisa mengembalikan moodnya kok. Tenang saja.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang