39. Kembali Semula

14.5K 583 66
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

Iluvia mengambil buku diarynya yang ia simpan didalam laci nakasnya, kemudian ia beranjak duduk disofa kamarnya. Gadis itu menghela napas pelan, sambil menatapi buku diary yang ada digenggamannya.

Gadis berbaju piama itu mulai membuka lembaran pertama diary itu, ia tersenyum simpul.

Buku diary itu adalah saksi bisu masa-masa SMA nya mulai dari ia kelas sampai kini ia kelas 11, dan ada satu tahun lagi kisah-kisah yang akan menanti untuk kemudian ia tulis kedalam lembaran buku diary itu lagi.

Sampai akhirnya ia menemukan tulisan disatu halaman sebelum halaman terakhir buku itu, tertulis jelas tulisan tangannya yang kelu. Ia bercerita bahwa dirinya hanya dijadikan bahan percobaan, sungguh sangat kejam sekali malam itu.

Memori Iluvia mulai berputar kembali. Ia mengingat jelas bahwa pada malam itu, hatinya dihujam beribu jarum.

Sakit.

Pedih.

Dan masih berbekas, hingga kini.

"Gue gak tau lagi gimana gue bisa ngejelasin semuanya. Tapi dengan adanya semua ini gue harap lo ngerti." kata Arkan dengan sangat amat lembut nan manis.

Kini Iluvia sulit sekali untuk membuka mulutnya. Jangankan membuka mulut, untuk bernapas saja terasa sangat sulit.

"Gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo." ucap Arkan, menatap Iluvia dengan dalam.

Iluvia mengembangkan senyumnya dengan perasaan sangat sangat tak menyangka. Ia terkejut, namun bahagia setengah mati.

Apakah penantiannya selama ini akan berakhir dengan kebahagiaan?

Apakah seluruh perasaan yang ia pendam selama ini akan terbalas?

Dan kemungkinan ketiga, apakah ini hanya mimpi diwaktu tidur karena Iluvia terlalu larut dalam kenyenyakan tidurnya?

"Lo mau ga jadi pacar gue... Lia?"

Tunggu, tunggu... Apa tadi? Lia?

"Lia?" dengan ekstra keseluruhan jiwanya, akhirnya Iluvia bisa angkat bicara.

"Gimana, Luv?" kata Arkan lalu melepaskan tangan Iluvia.

"Hah?"

"Iya, gimana? Keren gak?" kata Arkan lagi lalu tersenyum.

"Maksudnya apa?"

"Ini semua tuh buat Lia. Tadi gue cuma latihan aja, jadi yang mau gue ceritain waktu itu tentang perasaan gue ke Lia, dan gue takut Lia diambil sama gebetannya, jadinya gue beraniin diri buat nembak dia malem ini. Nanti dia dateng." kata Arkan lalu tersenyum, tersenyum tanpa dosa.

Setetes air mata mulai membasahi pipinya, mengapa takdir sekejam ini pada gadis malang itu?

Iluvia menghapus air matanya lalu beranjak duduk didepan meja belajarnya, mengambil pulpen lalu membuka halaman kosong selanjutnya yang ada dibuku diary miliknya.

Jemarinya mulai menulis dengan setetes air mata yang menetes diatas kertas itu.

Rabu, 8 Agustus 2018.

Malam ini kembali menjadi malam yang kelu untuk gue.

Gue gak tau harus gimana, gue udah kehilangan jalan untuk pulang. Tapi gue juga gak kuat kalau harus terus berlari mengejar dia yang gue pun tau kalau tujuan dia bukan gue.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang