10. Ajakan Dinner

24.6K 826 9
                                    

[sudah direvisi]

🌸🌸🌸

Siang ini Iluvia sedang memiliki mood yang jelek. Aktivitasnya ditanggal merah kali ini hanya membaca novel, makan, tidur, menonton TV atau live streaming. Sudah, begitu gitu saja dari pagi sampai sekarang.

Dan, jangan tanya si Alga kemana. Dari jam 9 pagi tadi dia sudah melipir ke rumah Clara, si sang pacar. Mau mengajak Clara nonton katanya.

Ternyata dugaan Iluvia bahwa Alga akan bangun lebih siang darinya ternyata salah, nyatanya dia malah bangun pagi dan Iluvia malah bangun agak siang.

"Ikut bang!" kata Iluvia tadi sebelum Alga berangkat kencan.

"Apaan? Coba ngomong sekali lagi?" kata Alga berlagak tidak mendengarkan ucapan Adiknya.

"IKUT BANG." kata Iluvia agak teriak.

Alga malah tertawa dengan wajah mengejek yang membuat Iluvia jadi ingin menoyor kepalanya.

"Kenapa?! Iluvia bilangin Ibun ya?" kata Iluvia seperti mengancam. "Ib---"

"Eh eh apaan sih, ngadu mulu!"

"Ikut!!" kata Iluvia memekik.

"Masa pacaran ngajak adik mulu." kata Alga terkekeh.

Benar sih, Iluvia sudah berpuluhan kali ikut Alga kalau ia jalan dengan Clara.

"Ih, Iluvia bosen dirumah, Bang." kata Iluvia mengerucutkan bibirnya.

"Itu sih derita lu!" kata Alga lalu pergi meninggalkan Iluvia dengan larian kecil.

"Abaaaanggg!!"

"Bodoamat!" kata Alga menjerit.

"BAWAIN CHEESE BURGER GAK MAU TAU!!"

"Males!"

"Abaaanggg!!!!" Iluvia menjerit kesal.

"ILUVIA! ALGAAA! GAK USAH TERIAK TERIAK! BERISIK!" itu suara teriakan Irla dari arah dapur.

"Iya, Ibun." kata Iluvia lalu mendengus sebal.

Oke sudah, lupakan.

Sekarang Iluvia sedang mencari kegiatan, namun ia tak tahu harus berbuat apa lagi. Snapgramnya sudah penuh, mau makan tetapi ia sudah kenyang, mau tidur tetapi dia tidak mengantuk. Dan ya sudah kalau begitu ia mau lanjut membaca novel saja.

Saat baru membaca beberapa bacaan dari novel yang ia pegang itu, ponsel Iluvia berbunyi pertanda ada panggilan masuk.

Dan panggilan masuk itu dari orang yang selalu mengisi pikirannya. Right, Arkan.

Dengan wajah yang sumringah, Iluvia segera mengangkat panggilan itu.

"Hallo?" kata Iluvia setelah ponselnya ia tempelkan ditelinga kananya.

"Luv?" itu suara Arkan dari seberang sana, membuat detak jantung Iluvia tak karuan.

"Iya, kenapa?"

Oke, santai Iluvia. Santai.

"Lagi apa?"

"Lagi baca novel."

"Nanti malem ada acara nggak?"

"Nggak deh kayanya, kenapa?"

"Dinner yuk!"

"Dinner?"

"Iya."

"Apaan sih," Iluvia memutar bola matanya malas. Apa apaan Arkan ini, bercanda saja kerjaanya.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang