42. Who Is Jasmine?

14.3K 510 42
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

"Sori ya Luv gue jadi ngajak lo hujan-hujanan lagi deh." ujar Arkan setelah melepas helmnya.

Iluvia tersenyum manis. "Harus berapa kali sih gue bilang kalo gue malah seneng kaya gini, bisa deket lo terus." ujar Iluvia menatap lekat mata hazel milik Arkan.

"Apa Luv?"

Iluvia membelalakan matanya, "Apa?"

"Deket gue terus?"

"Hah? Deket- apaan sih."

Sudah, cukup. Iluvia sudah cukup blushing akibat ulahnya sendiri.

"Gu- gue- gue masuk dulu ya." ujar Iluvia sedikit kikuk.

Arkan mengulas senyum samar, "Oke deh, jangan lupa bilas air hangat." ujar Arkan sambil mengelus puncak kepala Iluvia yang masih basah.

Iluvia semakin kikuk, dengan segera ia langsung memutarbalikkan tubuhnya lalu berjalan dengan cepat untuk masuk kedalam halaman rumahnya.

Arkan menggelengkan kepalanya, "bisa deket lo terus." Arkan mengatakan ulang ucapan Iluvia tadi sambil tersenyum simpul. "Gue juga seneng deket lo terus." gumamnya, lalu ia beranjak melajukan motornya.

~~~

Gadis berpakaian piama itu bersandar disofa kamarnya, tanpa sadar lengkungan senyum sudah terlukis lebar dibibir naturalnya.

Aksinya bersama Arkan tadi terus bersemayang dipikirannya, sungguh indah hari ini. Ia bisa kembali merasakan bagaimana rasanya bahagia bersama orang yang ia cintai, meskipun ia tidak tahu pasti bahwa kebahagiaan ini akan bertahan sampai kapan.

Iluvia menggelengkan kepalanya sambil mengerjapkan mata. "Duh apaan sih gue, jadi kepikiran Arkan terus." ujarnya sambil terkekeh.

Iluvia berdiri dari duduknya kemudian berjalan menuju meja belajarnya, ia mengambil buku diary nya didalam laci kemudian membuka lembaran kosong diary itu. Tangannya mulai beranjak mengambil pena yang tersusun didalam satu kotak bermotif polkadot, kemudian gadis itu mulai menulis.

Selasa, 14 Agustus 2018.

Sumpah demi apapun, gue bahagia banget hari ini!

Gue merasa jadi wanita terbahagia semuka bumi, serius deh.

Hujan, terimakasih karena telah menjadi saksi kebahagiaan gue hari ini.

Dan untuk Arkan, terimakasih karena udah bikin gue bahagia sampai ke ubun-ubun, udah bikin gue kepikiran terus, dan juga udah bikin gue jadi makin jatuh cinta sama lo.

Gue rela deh kalo harus terus begini sama lo, ga pernah lebih dari seorang sahabat, gue rela kok, asalkan gue bisa selalu sama lo dan memastikan bahwa lo selalu bahagia! hehehe

Arkan, gue disini selalu mendoakan lo seluruhnya untuk kesehatan lo, keselamatan lo, dan yang terpenting; kebahagiaan lo.

Sehat terus ya, jangan lupa bahagia!

Iluvia menutup buku diarynya sambil tersenyum manis. "Jangan lupa bahagia, Kan." gumamnya pelan.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang