60. Dua Garis Biru

13.7K 470 134
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

Awan hitam membungkus langit pagi ini, tak secerah kemarin memang, tetapi Iluvia suka. Inilah cuaca yang ia sukai, yang ia senangi, yang ia cintai. Gadis itu mengukir senyuman lebar dibibir tipisnya sambil memandang keatas langit, "Cepet turun ya hujan, temani aku hari ini." tuturnya dengan lembut.

Kemudian langkah gadis itu melanjutkan langkahnya menuju koridor sekolah. Gadis itu sengaja menebar senyumannya supaya seisi dunia tahu bahwa ia kuat untuk menjalani ujian yang melanda keluarganya.

Iluvia memberhentikan langkahnya saat ia merasakan sentuhan mendarat dibahunya. Ia menoleh, "Arkan?" ujarnya saat ia dapati Arkan dibelakang tubuhnya sambil memegang pundaknya.

"Gue susul kerumah kok malah berangkat duluan sih?" ujar Arkan bernada protes.

"Gue bisa kok berangkat sendiri."

"Abang itu udah nitipin lo ke gue, jangan bandel deh." ujar Arkan lagi.

Iluvia mengerucutkan bibirnya, "Sok jadi utusan Abang deh lo!"

Arkan terkekeh kemudian merangkul pundak Iluvia sambil mengajaknya untuk melanjutkan perjalanan. "Gue anter deh ke kelas."

"Lo sekarang udah kaya bodyguard gue deh Kan," ucap Iluvia terkekeh.

"Seneng kan lo punya bodyguard seganteng dan sekeren gue?" ujar Arkan dengan seluruh kepercayaan dirinya.

Iluvia memutar bola matanya, "Ih amit-amit!"

"Amit-amit atau imut-imut?"

"Jayus! Lagian lo nggak inget apa hari ini kita free setengah hari karena ada rapat besar guru-guru." ujar Iluvia masih sambil terus berjalan dirangkulan Arkan yang sangat nyaman itu.

"Oh iya astaga, tau gitu gue dateng siang aja."

"Yeh, tuman."

Dan benar begitu, SMA Taruna Negara hari ini sedang ada rapat besar yang diselenggarakan oleh seluruh guru Taruna diaula. Jadilah seluruh murid dibebaskan sampai 5 jam kedepan, surga dunia bukan bagi para pelajar?

Iluvia, Lia, Arkan, Dirga, dan Billy memilih rooftop untuk mereka siggahi hanya untuk bergosip dan berpesta makanan yang sudah mereka borong dari kantin. Ini memang harinya mereka, dimana mereka menikmati masa SMA mereka dengan seru-seruan bersama, membuat hal konyol bahkan cenderung gila, tanpa ada yang namanya 'jaim-jaiman'.

Dengan cuaca yang masih mendung yang kini menemani mereka. Iluvia sangat berharap agar hujan dengan sesegera mungkin turun dan membasahi bumi yang sedang butuh siraman ini. Dengan begitu, ia bisa bersenang-senang dengan hujan bersama keempat teman baik semasa sekolahnya ini.

Ini serius, Iluvia bahagia. Karena sejak kemarin ia sudah merasa memiliki seseorang yang selama ini ia dambakan; Arkan. Memang belum saling memiliki, namun mereka berdua sudah terikat layaknya pasangan sehidup semati.

Lia begitu lega saat ia tahu ternyata sahabatnya yang sedari dulu menganut status 'Jomblo' itu akhirnya sebantar lagi akan menghempas jauh-jauh statusnya itu. Dengan begitu, ia sudah bisa terlepas dengan ejekan 'bucin' dari Iluvia, karena Iluvia sendiri pun telah begitu.

Kelima remaja yang sedang asyik membahas tentang film baru apa yang sedang tayang dibioskop itu dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang bahkan sebelumnya tidak mereka duga.

"Hello guys!" teriak orang itu yang mampu membuat mata mereka semua terbelalak.

"Raka!"

Dengan seluruh kespeechlessannya, Iluvia langsung berlari dan memeluk tubuh Raka yang juga mengenakan seragam putih abu-abu.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang