55. Mini Cokelate dari Pegangum Rahasia

11.2K 509 64
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

"Nanti pulang sekolah Abang bisa kan jemput?" ujar Iluvia sambil memasang seatbeltnya.

"Iye bawel."

"Nanti dikampus Abang jangan cepek-capek, gak usah makan yang aneh-aneh, makan aja bekal yang Ibun bawain itu." cerocos Iluvia dengan menatap Alga serius.

"Iye elah, jadi kaya elu yang tua ya." Alga terkekeh lalu segera menyalakan mesin mobilnya. "Nanti juga Clara, Oji sama Rangga mau kesini abis ngampus. Pokoknya selama ada Ami dirumah mereka ya kesini terus."

"Iyalah Bang, kasian Kak Ami udah cuti-cuti kuliah kalo gak meet sama kalian."

Alga mengangguk, kemudian ia menjalankan mobilnya kearah gerbang rumah yang sudah terbuka.

TINNN TINNN...

Mata Iluvia melebar saat ia dapati Arkan yang sedang duduk diatas ninja kesayangannya itu sambil memijit tombol klakson berulang kali.

"Ngapain tuh bocah?" Alga memberhentikan mobilnya saat sudah hampir keluar gerbang.

Iluvia mendelikkan bahunya kemudian melepas seatbeltnya dan beranjak turun.

Iluvia menghampiri Arkan yang masih terus membunyikan klaksonnya.

"Eh woi brisik!" pekik Iluvia sambil menutup telinganya.

Arkan terdiam menatap Iluvia dengan terkejut, "Eh eh?" ia melepas helm full facenya. "Iluvia ya?" tanyanya seperti baru pertama bertemu.

"Lah, apaan sih lo?" Iluvia nampak bingung dengan prilaku Arkan barusan.

"Sebentar," Arkan mengeluarkan ponsel yang ada disaku baju seragamnya.

"Ih apaan sih?"

Kemudian ia tempelkan benda pipih itu kesamping telinganya, "Hallo Surga? Ini bidadarinya udah ketemu." ujarnya berlagak seperti menelepon seseorang.

Iluvia membeku, membiarkan kedua pipinya memerah begitu saja.

Arkan mengulas senyuman jahilnya sambil menatap senang kedua bola mata Iluvia yang begitu indah.

"Anjay, gombalan lu jayus juga ya Kan." Alga yang tiba-tiba datang dari arah belakang Iluvia terkekeh dengan begitu geli.

Bukannya malu, Arkan malah memainkan kedua alisnya sambil merapikan kerah bajunya dengan gaya cool andalannya. "Orang ganteng mah bebas Bang, maaf maaf aja ini mah."

"Bisa ae."

Iluvia menelan salivanya, berusaha menetralisirkan kembali jantungnya yang sudah tak tahan ingin lompat dari tempatnya.

"Ngapain kesini?" tanya Iluvia datar.

"Apa lagi kalo bukan jemput bidadari," ujar Arkan yang benar-benar membuat gemas seluruh kaum hawa jika melihatnya.

"Gue serius, ngapain?"

"Biasa Kan, Adik gue emang sok polos kalo lagi blushing." ujar Alga.

Iluvia menatap Alga tajam, "Bang, apaan sih?"

"Yaudah ayok berangkat, nanti telat." ujar Arkan.

"Gue sama Abang."

"Gak ngehargain orang banget sih lu, udah sana sama bocah ini aja." ujar Alga sambil menarik pundak Adiknya agar cepat naik keboncengan Arkan.

"Ih Bang, reseh banget sih lo." Iluvia menepis tangan Alga dari pundaknya.

"Naik buruan." ujar Alga tegas.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang