15. Hilangnya Iluvia

20.5K 605 13
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

Pukul 7 pagi, biasanya Iluvia sudah sibuk mengajak Alga untuk mengantarnya kesekolah. Namun berbeda dengan hari ini, sudah jam segini tapi dia masih tertidur dengan selimutnya yang masih membungkus seluruh tubuhnya. Iluvia menenggelamkan kepalanya untuk mencari kenyamanan dikasur empuknya itu.

Gorden kamarnya yang bercorak polkadot itu terbuka lebar dan membiarkan sinar matahari pagi masuk keruangan kamar yang cukup luas itu.

Irla berjalan mendekati kasur Iluvia, ia menggelengkan kepalanya saat ia tahu bahwa Iluvia masih berada dalam alam tidurnya. "Nak, bangun sayang. Ini sudah pagi." kata Irla lalu duduk ditepi kasur dan membuka selimut Iluvia dengan gerakan lembut.

Ia lihat wajah Iluvia yang masih memejamkan matanya, Irla mengelus rambut Iluvia. "Iluvia,"

Iluvia merasakan sesuatu menggerayang dikepalanya, ia segera membuka kedua matanya dengan berat. "Ibun." katanya setelah melihat jelas siapa yg didepan matanya kini.

"Sekolah, ayo..." kata Irla lalu tersenyum.

"Kepala Iluvia pusing Ibun, nggak mau masuk sekolah dulu."

"Kamu sakit?" Irla menempelkan punggung tangannya dikening Iluvia, dan benar, tubuh Iluvia sedang panas.

"Yaudah ayuk kamu bangun, kita ke Dokter." kata Irla cemas.

"Nggak usah Bun, Iluvia nggak perlu dibawa ke Dokter. Nanti juga sembuh." kata Iluvia tersenyum.

Irla menghela napas. Memang seperti itu anaknya, susah sekali jika ingin dibawa kerumah sakit. Membuat Irla menjadi nambah cemas saja jika begitu.

"Yasudah, kamu jangan tidur lagi. Ibun ambilkan sarapan sama obat dulu. Ingat, jangan tidur lagi! Penyakit itu dilawan, bukan dimanjakan dengan cara kamu hanya tertidur sepanjang hari."

Lalu Irla pergi dari kamar itu untuk mengambilkan sarapan dan juga obat untuk anak gadis kecintaannya itu.

Iluvia bangkit dari rebahannya, ia duduk bersandar dibantal yang baru saja ia tumpuk menjadi dua dibelakang punggungnya. Pagi ini memang dia merasa tidak enak badan serta kepalanya pusing seperti habis diputar-putar.

Ada hentakan kaki menuju kamarnya, Iluvia pikir itu Irla tapi ternyata Alga. Alga masuk kekamar Iluvia lalu mengampiri Adiknya yang sedang terduduk lemas diatas kasur.

"Kenapa?" kata Alga lalu duduk ditepi kasur.

"Sakit," jawab Iluvia.

"Jadi nggak sekolah?"

Iluvia mengangguk.

"Mau gue kirimin surat kesekolah?" tanya Alga.

"Nggak usah, gue bisa suruh Ibun telpon sekretaris kelas gue nanti."

Alga mengangguk. "Semalem kemana? Lia nelpon gue nyariin lo." tanya Alga lagi.

"Ya dirumah aja lah." kata Iluvia.

"Lagi ribut sama dia sampe nggak mau ngangkat telpon dari dia?"

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang