(26) Agreement

945 106 23
                                    

Jangan lupa Vote dan komentar 😉😊

My Girl is IU

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading... 🍁🍁

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🌷🌷🌷

Hampir Seminggu ini Jieun tinggal di apartement Sehun. Rasanya seperti di dalam tahanan yang mewah. Karena Jieun di larang untuk bepergian atau menggunakan alat komunikasi. Walaupun memang sebenarnya tak ada alat komunikasi apapun selain telepon rumah. Yang lebih parahnya adalah, ternyata di depan pintu apartement ada penjaga yang stand untuk berjaga selama Sehun pergi bekerja. Sungguh terlalu over...

Ketahuilah, semenjak malam perdebatan itu. Jieun merasa masih kesal dan marah pada Sehun. Wanita hamil itu lebih mencoba menghindar. Tak ingin melihat apalagi berbicara pada ayah biologis bayinya.

Seperti biasanya, Sehun akan menyiapkan sarapan lebih dulu untuk Jieun sebelum berangkat bekerja. Bahkan pria itu menaruh sarapan Jieun di atas nangkas dekat tempat tidur lengkap dengan susu hamil yang biasa Jieun minum. Yah, semenjak waktu itu. Jieun sengaja bangun siang dan tidur lebih awal. Karena Sehun pulang sekitar pukul 7 atau 8 malam. Ia tak ingin bertemu dengan Sehun, hanya itu alasannya.

Tapi hari ini agak berbeda. Saat ia bangun tidur tak ada sarapan atau susu untuknya yang tersaji di nangkas. Jieun yang masih setia berada di balik selimut pun hanya melirik malas nangkas kosong itu. Ia kesal karena tak ada makanan tersaji? Apa mungkin Sehun sudah muak merawat Jieun?

"Shit ... kenapa dia tetap mengurung ku di sini kalau dia sudah malas merawat ku."umpat Jieun kesal.

Tak ingin terus mager di dalam selimut. Jieun pun lekas bangun. Perutnya sudah demo untuk minta makan.

"Astaga Willy sayang. Kau lapar ya, ck... Daddy-mu itu sangat menyebalkan bukan begitu."gerutuh Jieun yang bermonolog dengan perut yang mulai membuncit itu.

Jieun pun menapakkan kedua kakinya di lantai. Setelah beberapa saat ia pun berdiri dan berjalan memasuki kamar mandi. Sekitar 10 menit Jieun bersih-bersih. Kini ia terlihat sudah rapi dengan pakaian yang berbeda. Yah, hari kedua Jieun tinggal di apartement itu. Semua kebutuhan mulai dari pakaian hingga kosmetik sudah Sehun siapkan. Entah Sehun yang membelikannya sendiri atau dari bantuan orang lain. Yang pasti Jieun menyukai semuanya dan semuanya pas padanya.

Saat ini Jieun sedang memakai dress yang panjangnya hingga sampai mata kaki. Dress berwarna putih dengan tulisan menarik di bagain dadanya. Lengannya pendek dengan sedikit bahan transparan dari bahu hingga lengan. Jieun sendiri tersenyum melihati dirinya sendiri di depan kaca. Perlahan ia mengelus perutnya.

"Cepatlah lahir sayang, karena kau harus melihat bagaimana cantiknya Mommy-mu."Gumamnya begitu percaya diri.

Saat ia ingin keluar kamar. Sejenak matanya melirik jam dinding yang terpajang.

"Sudah jam 10. Pasti manusia itu sudah berangkat bekerja. Huft..."pikirnya merasa lega.

'Jeggrek...

Ia keluar dari kamarnya dan bergegas menuju ke dapur untuk membuat makanan. Tapi belum sampai di dapur. Langkahnya berhenti ketika ia merasa ada kejanggalan di ruang tamu. Perlahan ia pun mendekati ruang tamu itu untuk menjawab rasa penasarannya.

Tapi Jieun merasa terkejut saat melihat apa yang sudah terjadi di ruang itu. Entah mengapa perasaannya langsung berubah iba dan kasihan. Melihat sosok Oh Sehun yang tampak tertidur dengan posisi kepala di atas meja sementara tubuhnya terduduk di lantai yang sudah terlapisi karpet bulu. Tangannya yang menggantung di atas meja pun masih sempat menyentuh laptopnya yang terlihat masih menyala. Di sekelilingnya berkas-berkasnya berserakan tak teratur. Dan lihat tampang Sehun, ia begitu kacau dan kelelahan. Kedua matanya terlihat memiliki lingkaran panda.

My Girl is IU [ IU X Sehun ]_[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang