(54) Puzzles

560 76 15
                                    

Jangan lupa vote dan komentar...

My Girl is IU

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading.... 🍁🍁

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🍁🍁🍁

Sesampai di apartement, Jieun dan Sehun langsung berbersih diri. Setelah mandi, Jieun langsung masuk ke dunianya, dapur. Ia memasak beberapa jenis makan malam hari ini. Sementara Sehun yang bertugas mengurus anak orang yang mereka bawa tadi. Mulai dari menampilkannya sampai mendandaninya. Di perjalanan tadi, mereka menyempatkan diri untuk membelikan beberapa keperluan Minzy. Meskipun Minzy tak akan lama ada bersama mereka. Setelah makan malam selesai di buat. Mereka pun mulai Makan malam. Makan malam kali ini terasa spesial karena adanya Minzy.

Saat ini mereka seperti keluarga kecil yang begitu bahagia. Ada Sehun sebagai ayah yang bertanggung jawab dan mencintai keluarganya. Kemudian ada Jieun sebagai ibu yang pandai mengurus rumah dan mencintai suami dan anak-anaknya. Lalu Minzy sebagai anak pertama mereka yang begitu lucu. Dan terakhir ada si bayi di dalam perut Jieun sebagai anak kedua yang akan menambah warna keluarga kecil itu. Itu semua hanya kelihatannya saja. Bukan kenyataan yang sebenarnya. Anggap saja itu hanya angan-angan saja.

Usai makan malam berakhir. Jieun menemani Minzy untuk tidur lebih dulu. Setelah merasa jika Minzy telah tidur. Wanita itu pun keluar dari kamar. Ia melihat Sehun sedang duduk di sofa depan TV. Meskipun kenyataannya pria itu tidak sedang menyaksikan acara TV. Karena TV itu tak menyala. Jieun tahu jika saat ini Sehun sedang melamun. Cukup banyak masalah yang harus pria itu hadapi saat ini. Jadi Jieun sebagai istri, maksudnya calon istri yang baik pun juga harus ikut membantu memikirkan masalah itu. Setidaknya ia juga ikut mencarikan jalan keluar atau mendukung atas keputusan yang Sehun pilih nanti.

Jieun berjalan menuju dapur dan mengambil sebaskom air hangat. Ia ingin mengompres bengkak yang Sehun dapatkan dari ayahnya tadi. Bagi Jieun itu cukup menyakitkan.

Sambil membawa sebaskom air hangat itu. Jieun berjalan mendekati Sehun berada. Lalu ia pun duduk di sofa kosong sebelah Sehun. Pria itu masih tetap melamun. Sepertinya otak nya cukup banyak berfikir saat ini. Jieun pun mengerti akan kondisi pria itu.

Tanpa meminta izin dahulu. Dengan pelan-pelan dan hati-hati Jieun pun mulai mengompres luka bengkak yang Sehun dapatkan tadi.

"Aw..." Ringis Sehun yang terkejut saat merasakan bibirnya sedikit perih karena ulah Jieun.

Pria itu pun baru menyadari jika sudah ada Jieun di sebelahnya. Keduanya sejenak saling memandang dan terdiam satu sama lain. Jieun pun memilih untuk menghentikan kegiatannya.

"Apa ini menyakitkan?" Tanya Jieun sambil menyentuh luka bengkak itu.

Sehun menggeleng pelan sambil meraih tangan Jieun yang menyentuh bibirnya. Ia menggenggam lembut tangan Jieun lalu menciumnya dengan hangat. Jieun tersenyum tipis melihat kegiatan Sehun. Sedetik kemudian, Sehun kembali menatap Jieun dengan lekat.

"Seberapa parah pukulan ataupun tamparan mengenaiku. Tak akan lebih menyakitkan daripada aku kehilangan mu."ujar Sehun.

Hati Jieun merasa hangat mendengar hal itu.

"Terima kasih... karena sudah bersikap tegas pada orang itu. Aku merasa takjub denganmu. Kau adalah orang pertama yang berani menentangnya. Aku merasa sangat beruntung bisa di perhatikan dengan wanita setangguh dirimu." Membawa genggamannya pada tangan Jieun ke dadanya. "Tetaplah berjuang bersama ku. Aku mencintai mu." Kata Sehun lembut.

My Girl is IU [ IU X Sehun ]_[ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang