Abstract Life - PJM : END; ✔

05.try again

PPC aku remake ya
Nggak jauh jauh dari cerita sebelumnya cuma aku masukin konflik yang sebenarnya ada saja.

Enjoy ne?

Rate:21+ &  15+

05.try again

Start!

Jimin mulai merebahkan ku. Badan ku menegang akibat sentuhan nya. Rasa takut ku datang begitu saja. Takut mengulang hal ini. Pikiran ku berisikan ingatan ketika namja yang berstatus suami ku ini mengacuhkan diri ku ketika ia ku dapati kencan dengan seorang wanita.

Sakit hati

Sangat. Sangat sakit hati ku mengingat hal itu. Takut jika ia hanya ingin ku puaskan. Takut ia hanya menganggap ku jalang tetap nya. Mengapa aku tadi memulai nya?  Pertanyaan itu tiba-tiba saja hinggap di pikiran ku.

"honey, want start? " tanya jimin dengan seringai andalan nya. Seketika harga diri ku jatuh di depannya.aku yang biasanya menguasai pria pria pelacur malah akan di budaki oleh namja menyebalkan ini. Aku tau ia suami ku tapi aku tak ingin ke hilangan martabat ku sendiri sebagai Queen Mommy yang di sukai banyak baby boy.

"a aku, aku......." ucap ku terbata. Tangan ku sudah tak terkalung di lehernya. Kini kedua tangan ku menahan jarak antara aku dan  jimin dengan sedikit mendorong nya di dada.

"wae chagii? "-jimin

"aku takut "-sia

"tenang lah, aku tak akan menyakiti mu"-jimin

Bukan itu yang ku takut kan......

"m...."-sia

"enjoy bae"-jimin

Jimin dengan segera menyingkir kan celana dalam ku. Perlahan kejantanannya memasuki hole basah yang ku miliki. rasa sakit tiba-tiba menyerang bagian bawah ku. Tadi pagi aku tak ada melihat panjang junior nya jimin. Baru kali ini aku melihat nya belum terbenam sepenuhnya di miss v ku. Ku perkirakan lebih dari 20 cm :" pantas sakit.

"ji-jim sa-sakit" ucap ku menahannya yang sedari tadi berusaha memasukkan junior nya ke miss v ku sepenuhnya. Ia berhenti ketika merasa (maybe) ada penghalang yang menghalangi juniornya.

Aku lupa, aku masih perawan sampai sekarang...... Ya sekarang setelah aku melahirkan jihu, kembali perawan (operasi pengembalian selaput darah) untuk memberikan kesempatan kedua kepada jimin.

Jimin perlahan memainkan pinggang nya dengan aku yang terkulai lemas penuh kesakitan di bawahnya . Erangan ku tak ku biarkan keluar, malah air mata yang membasahi wajah ku. Rasanya seperti sebuah kayu tumpul masuk keluar di bagian intim ku namun berusaha membobol sampai menusuk seluruh tubuhku.

"ahhh jimin anghh appo ahh" erang ku tak jelas. Nikmat juga sakit menjalar ke seluruh tubuhku. Entah kenapa tubuh ku merasa asing dengan junior miliknya yang dulu sering memasuki ku.

Apa yang salah dengan diri ku?

"ahh mhh, yeah ouh sempit sayang"-jimin