09. Eαƚ ყ συ

1.2K 87 0
                                    

ʜᴏʟʟᴀ
back to me, sia
i'll fast remake okay
hope u like it

vote and comment!

09. Eαƚ ყ συ

Start!

19.13 KST

Aku baru saja selesai mengerjakan tugas tugas ku. Aku langsung meregangkan otot otot lengan dan kaki ku. Rasanya begitu kaku dan pegal. Namun aku tersadar satu hal. Sedari tadi Jimin tidak ada menghampiri ku. Kemana bocah itu? Biasanya dia hanya sebentar di perpustakaan, sekedar mencuri Wi-Fi yang cepat di sana.

ᴼʰ ᵐʸ ᵍᵒˢʰ, aku masih ingat perilakunya itu...shit, aku benci daya ingat ku sekarang. Aku langsung menaruh laptop di meja dekat sofa dan berjalan menuju perpustakaan. Aku berusaha mengintip dari pintu namun tidak terlihat jimin duduk di sofa panjang biasa tempat ia membaca atau sekedar tidur atau pun memainkan ponsel nya.

Dengan takut-takut aku masuk kedalam perpustakaan. Masih terang,harusnya ia masih ada disini. Aku berjalan menelusuri lorong lorong buku yang besar bukan main. Yah, buku buku tebal semua jadi wajar memakan banyak tempat.

"Ji... Min...?" gumam ku ketika menjumpai nya sedang begitu antusias membaca buku di rak paling ujung. Dengan perlahan aku memutar lewat lorong lain untuk menjumpai nya. Tepatnya, aku datang dari belakang nya.

Belum sampai langkah ku ke dekat nya, aku sudah terdiam karena melihat jenis buku apa yang ada di rak tersebut. 'the style of people making love'. Jangan jangan ia ingin mencoba beberapa gaya bercinta dengan ku? Atau ingin mencoba BDSM?! atau.. Oh tidak, aku tidak ingin memikirkan itu.

Dengan cepat aku mengambil langkah seribu untuk keluar dari perpustakaan. Aku tidak ingin bercinta di perpustakaan, kasihan buku-buku ku kalau sampai terkena sperma Jimin atau air ku. Sesampainya kembali di ruang tamu aku langsung menghampiri dapur. Minum, aku butuh minum dan menetralkan pikiran cabul ku.

Secepat kilat aku mengambil soju dan membuka nya, langsung ku teguk lewat botol nya. Yang ku ingin kan hanya menetralkan pikiran kotor ku yang sialnya malah terbayang Jimin sedang mencumbu ku di perpustakaan. Beberapa  teguk telah ku minum, dan soju itu kini tinggal ¼ . Sangat sedikit, dan tanggung kalau tidak ku minum.

Sebelum minum kembali aku mengambil botol soju lagi dan membuka nya. Gila, pikiran ku makin melayang entah kemana. 1 botol, 2 botol, 3 botol, dan...

"kamu tidak bisa berhenti minum, eoh?" botol ke 4 yang baru setengah ku minum langsung ku lepas dari bibir ku. Belum sempat menelan soju yang ada di dalam mulut ku, entah sejak kapan Jimin ada di sebelah ku dan menyambar bibir ku.

Dia menghisap bibir ku, membuat mulutku terbuka dan soju itu mengalir ke dalam mulutnya sedangkan tenggorokan ku hanya menelan sedikit soju ke empat ku. Namja brengsek.

Aku sesdikit memukul dadanya karena jujur saja, nafas ku hampir habis dan aku hampir tersedak. Jimin yang sadar dengan pukulan ku melepaskan tautannya dan mengelap sisi bibirnya, lalu tersenyum manis.

"ternyata meminum soju dari bibir istri ku lebih manis dari pada lewat gelas nya. Lain kali, sering lah minum. Aku akan meminumnya dari bibir sexy mu itu" Jimin memberikan kecupan singkat di kening–ku. Sialan! Kenapa dia begitu menyebalkan!

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang