60. just mine?

384 45 1
                                    

Di lift entah kenapa aku dan jimin tidak banyak bicara, bahkan sampai di ruang kerja ku pun tidak ada satu pun dari kita berdua yang memulai pembicaraan.

Jimin duduk di sebelah ku dengan bersandar pada bahu ku. Aku hanya fokus pada komputer yang baru saja aku nyalakan.

Tangan mungil jimin mulai meraba mencari keberadaan tangan ku yang lain. Sampai akhirnya dia menggenggam tangan ku perlahan. Aku menoleh dan mendapati jimin menangis tanpa suara.

"ada apa? Kok nangis?" tanya ku sambil perlahan merubah posisi ku jadi menghadap ke arah jimin. Jimin langsung memelukku dan terisak lebih kencang.

Aneh bukan? Biasanya perempuan yang gini, ini malah dia. "ada apa sih jim? Cerita dong sama aku" bujuk ku. Jimin perlahan terdiam dari tangis nya walau masih sesegukan.

" a aku keinget dulu" jawab nya terbata-bata. Tangan kirinya semakin mendekap ku erat. Begitu pula tangan kanan nya yang sedari tadi mengepal, mulai memelukku erat.

/crs/(anggap aja suara kertas jatuh)

Aku melihat ke bawah kursi ku dan terdapat sebuah kertas yang sudah mengepal. Sepertinya ini yang membuat jimin menangis. Perlahan tangan ku menyentuh lantai dan mengambil kertas tetsebut. Jimin tetap dalam posisinya yang memelukku dengan erat. Hampir aja sesak Gara-gara dia.

"jangan buka itu chagi"-jimin
"memang kenapa? Karena ini kan kamu nangis? Aku perlu tau"-sia
" ya sudah buka saja , biarkan aku terus memeluk mu"-jimin
"ne, peluk saja"-sia

Jimin semakin mempererat pelukannya. Walau sekarang tangan kiri nya mengelus perut ku pelan. Aku membiarkan nya,mungkin saja dia dapat lebih tenang kalau mengelus baby nya.

Aku membuka kertas tersebut dan....

Surat resmi ....

aku membaca isinya dan...surat 4 tahun yang lalu , surat yang hampir membuatnya keluar dari agensi milik keluarga ku.

Jujur saja ini juga semua karena aku. Dulu aku yang bersikeras agar jimin tidak masuk dalam bagian bighit. Sampai akhirnya aku terbujuk oleh taehyung.

Tapi yang aku bingung adalah... Dimana dia menemukan ini? Kan ini surat lama dan surat ini hanya ada 3 .di aku, agensi, dan jimin.

"jim" bisikku perlahan setelah menaruh surat tersebut di atas meja.
"ne?" terdengar suara jimin yang serak karena tangisnya tadi. Jimin mulai melepas pelukannya dan melihat ke arah ku.

Aku mengelus pipi mulus milik jimin dan menghapus jejak air mata nya.

"kamu kenapa sih? Kok masalah begini aja kamu nangis? Udah lama loh itu padahal"-sia
"aku ke ingat saja. Gomawo sia, sudah membolehkan ku berada dalam naungan agensi mu"-jimin
" ne ne. Kamu tau nggak? Kamu itu orang spesial buat aku. You are my husband, i love you jimin. Saranghae"-sia
"i love you too, nado saranghae"-jimin

Jimin mendekat dan memcium bibir ku perlahan. Semakin lama semakin jadi. Menjadi lumatan yang lembut dengan esapan sedang.

Aku mengalungkan tangan ku di ceruk leher jimin, tangan jimin melingkar di pinggang ku. Menarik badan ku agar semakin dekat dengannya.

Di sela-sela ciuman itu jimin mengatakan.

"you are mine baby, just mine"

berlanjut dengan esapan lembut dari jimin yang di balas gigitan kecil oleh ku di bibir bawah nya.

Sampai lupa waktu kami berciuman. Mungkin 20 menit?

setelah selesai dengan esapan dan Lumatan, aku yang sekarang bersandar pada bahu jimin. Jimin malah menarikku ke pangkuannya. Bukan membelakangi nya tapi berhadapan dengannya langsung. Aku memeluk jimin tidak terlalu erat agar perut ku tidak terhimpit dengan jimin.

Jimin yang sekarang mengambil alih kerjaan ku sembari aku memeluknya. Aku menghadap ke kaca dan terlihat pemandangan kota pada siang hari yang luamyan padat.

Suara ketikan jemari jimin pada keyboard terdengar jelas oleh ku. Sesekali jimin mengelus punggung ku dan membuatku menggeliat kegelian.

Aku tiba-tiba merasa pusing. Pandangan ku kabur....

/ngiing/( suara apa gitu yang nyaring banget)

/jimin POV/

Aku menyadari kalau sia hanya melamun memperhatikan kota. Aku mulai mengajak nya mengobrol tapi tidak dia gubris. Sampai akhirnya aku merasa pelukan dari sia merenggang dan bagian punggung ku terasa basah.

Merah.

Darah!

"sia!"-jimin








To be continued

Aku lanjut besok aja ya

Sorry

See ya (。'▽'。)♡

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang