40. morning babe

460 51 1
                                    

Hlh lnjt b
Kgk ad ++ ny

Senin bru ad

Ttp w yg nulis

Yk yk lnjttttt

S
O

N
O
W

E
N
J
O
Y

I
T

G
U
Y
S
!

Sinar matahari menerobos masuk dari jendela yang semalam gorden nya terbuka. Perlahan....... Aku tidak merasakan keberadaan jimin di sebelah ku. Kemana dia? aku perlahan membuka mata ku, mengerjap kan nya sebentar lalu melihat ke sekitar kamar ku.

"morning babe ♡"-jimin

Jimin tiba-tiba datang kepada ku lalu memberikan kecupan selamat pagi di bibir ku.

"sudah mendingan hum? Mian ne tadi aku ke di sofa ngobrol sama mereka" jimin menunjuk leo dan fico yang sedang mengobrol.

"sudah kok sudah. Nggak apa-apa kok lanjut lagi sana ngobrol nya"-sia

"eh nggak kok nggak sudah ngobrol nya"-jimin

"pagi sia"-leo
"morning sweet"-fico

"shut up you fic_-"-jimin
"ampun pak"-fico

"ahaha kalian ini"-sia

"morning baby, how are you today, hum? Baik seperti eomma kalian kan? " jimin memberi sapa di perut ku.

"appa satu ini ya nggak sabaran ih. Morning appa, kami baik saja appa"-sia

"eh kita di bawah ya makannya"-leo
"iya, nggak apa kan sia?"-fico

"iya nggak apa-apa kok"-sia

Leo dan fico pun keluar dari kamar ku. Tinggal aku dan jimin yang masih di kamar.

"mau mandi sayang? Perlu di gendong? "-jimin

"iya aku mau mandi. Nggak kok nggak perlu aku bisa sendiri kok"-sia

Aku pun berusaha berdiri tapi kaki ku terlalu lemah menopang tubuh ku. Jimin langsung menangkap ku yang hampir tersungkur.

"aku gendong, nggak ada penolakan "- jimin

Jimin langsung menggendongku kekamar mandi.

"a aku mandi sendiri aja jim"-sia

Jimin tidak menghiraukan perkataan ku. Saat sampai di kamar mandi. Jimin langsung membuka kan baju ku. Infus masih terpasang di tangan ku tanpa terlepas satu pun.

"jim nggak usah aku bisa sendiri "-sia
"nanti imfus mu bisa lepas sia. Aku mandikan saja"-jimin

"mandi biasa jangan genjot _-"-sia
"ne chagii"-jimin

Setelah aku di masukkan oleh jimin di bath, jimin membuka bajunya lalu duduk di belakang ku.

"kamu kenapa sih? Kok bisa kayak kemarin? Aku yang ceroboh ya?"-jimin
"nggak kok bukan kamu yang salah. Ini salah aku lupa minum obat"-sia

"jangan begitu lagi ya sia. Kalau ada sesuatu bilang sama aku. Aku ini suami mu jadi aku perlu tau keadaan mu"-jimin
"hmmm nee"-sia

---skip selesai mandi---

Jimin menggendongku lagi keluar dari kamar mandi menuju kamar lalu seperti biasa memakaikan baju ku.

Setelah itu jimin keluar memasakkan aku sesuatu.

Aku memastikan jimin Benar-benar berada di dapur lalu aku perlahan turun dari tempat tidur. Mau tidak mau aku berpegangan dengan barang-barang di kamar ku.

Aku berjalan ke kamar mandi dengan perlahan. Sebisa mungkin aku berdiri. Kaki ku begitu lemas bahkan agak bergetar.

Saat sampai di kamar mandi aku perlahan ke wastafelnya lalu kembali memuntahkan darah. Aku melihat wajah ku memang sangat pucat. Apa aku akan kuat sampai mereka lahir? Aish apa yang aku pikirkan? Aku kumur-kumur setelah darah yang aku muntahkan keluar semua lalu berjalan kembali ke kasur.

Setelah aku berbaring di tempat tidur jimin masuk membawakan makanan di atas nampan yang bisa menjadi meja kecil.

"makan ya yang banyak. Perlu di suapin?"-jimin
"nggak usah kok"-sia

Jimin membelai pipi ku dengan lembut. Tangannya begitu hangat. Dia mulai mendekat lalu mencium ku pelan. Setelah itu jimin tersenyum cerah kepada ku.

"aku suapin saja"-jimin
"ngapain kamu nanya kalau gitu? "-sia
"iseng, hahaha sini aaa"-jimin

Jimin mengambil sendok yang ada di meja kecil tesebut lalu memasukkannya ke mulut ku.

Aku dan jimin saling bercanda saat dia menyuapi aku. Setelah itu jimin mengajak ku menonton film di kamar. Beruntungnya tv ku itu besar jadi berasa lagi di bioskop. Tinggal matiin lampu, bikin popcorn, duduk di sofa atau tiduran di tempat tidur jadi kayak bioskop deh.

"mau nonton apa sia?"-jimin
"BF yuk?"-sia

"......"-jimin










To be continued..........

Lnjt nti yk

Seimase

Sayonara (●'∀`)ノ♡

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang