90.busan

241 42 3
                                    


Aku akan tiap hari up walau agak singkat

Mianhae

Akhir bulan aku savage up kok

Enjoy it :)

/jimin POV/

Sampai di busan, anak-anak langsung turun dari mobil ketika aku baru saja memarkirkan mobil di parkiran. Jihu tersenyum manis sambil di tarik oleh risayn dan ji yung. James dan jihun sudah langsung lari ke dalam rumah.

" appa ayo! Aku kangen eomma" teriak jihun sambil berlari. Aku hanya tersenyum lalu berjalan menyusul mereka. Kami masuk dan berjalan pelan-pelan ke tempat sia berada. Sebuah peti kaca dengan seorang perempuan cantik yang tertidur di dalamnya. Sia.

Jihun yang duluan sampai langsung menekan sebuah tombol di dekat peti sia. Peti kaca terbuka. Kami semua sampai di depan sia. Jihu langsung melepas gandengan tangannya dengan kedua adiknya lalu lari memeluk sia yang tertidur.

"eomma.. *hiks* , selamat ulang tahun eomma. Eomma pergi cepat sekali..... Jihu kangen eomma *hiks*.... Jihu sudah selalu menuruti perkataan eomma... Jihu sudah jadi kakak yang baik buat ke empat adik jihu *hiks*... Coba eomma masih ada.... Pasti sekarang eomma bisa merayakan ulang tahun eomma bersama kami.... *hiks* eomma... Eomma tolong ..... Tampakkan diri eomma.... Jihu mau lihat eomma.... Eomma baik-baik saja kan? *hiks* eomma.... " lirih jihu sambil sesekali meneteskan air matanya. Ya, sekarang adalah ulang tahun sia. Ulang tahunnya yang ke-28.

Perlahan aku melihat sia yang duduk di samping jihu. Jihu yang menyadari kehadiran sia pun menoleh. Sia tersenyum sambil membelai rambut jihu.

" haha, gomawo ne. Eomma baik-baik saja kok jihu. Jihu sudah besar ya... Haha anak eomma ini memang ya. Nah, kabar anak kembarnya eomma gimana hum " tanya sia sambil melirik risayn, ji yung, james, dan jihun.

"Kami baik eomma! saeng-il chughahae, eomma~" seru ke empat nya. Sia hanya tersenyum lalu melihat ke arah ku.

" ada apa sayang? Haha, maaf ya kamu hanya bisa melihat ku begini. Berguna kan waktu itu aku buka mata dan telinga mu supaya kamu bisa lihat mahkluk mahkluk tak kasat mata, seperti aku sekarang? I miss you" ucapan sia kali ini membuat air mata ku tak terbendung lagi. Aku menangis. Menangis sejadi-jadinya. Aku merasakan sebuah tangan namun dingin mengelus pipi ku.

Sia mendekat ke arah ku. Kemudian tersenyum sambil terus mengelus pipi ku.

"don't cry baby. I always with you. Really, i miss you. I miss your touch. I miss your voice. I miss my chimi . I miss you so much."- sia
"i miss you too. Can i feel you again? Can i make a baby with you again? I want you so much"-jimin
"hey, kamu ingat sekarang hari apa?"-sia
"saeng-il chugha haeyo, agi"-jimin

Sia tersenyum "gomawo" ucapnya sambil mencium pipi ku. Aku hanya merasakan sentuhan dingin di pipi ku. Sia memandang ku dalam. Ke lima anak ku yang melihat itu pun ikut merasakan yang ku rasakan sekarang. Aku ingin sia masih ada di dunia ini.

---ngiiing---

Suara itu datang lagi. Pandangan ku kabur dan pendengaran ku ikut perlahan hilang. Semua gelap. Apa yang terjadi? Aku merasakan sebuah tangan mengelus pipi ku. Siapa?

Perlahan aku membuka mata ku dan terlihat seorang perempuan sedang menahan tangis sekaligus senyum sedang memandang ku lekat. Perut besar nya dan seorang anak kecil perempuan di dekapannya.

SIA?!

to be continued.....
Lanjut besok ya
Gomawo yang sudah baca
100 chap dong astaga

Votemen :)

Annyeoung ^_^

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang