104. after

369 33 4
                                    

Up lagi yei
Tangan kiri ku udah di gips jadi nggak kejang lagi :)

Tangan kanan always pegal karena nulis.

hargai ya

Enjoy

Sudah 1 minggu aku di rumah sakit dan aku telah di perbolehkan pulang. Sekarang sudah 2 minggu sehabis melahirkan sehingga aku dapat kembali berjalan normal.

Kehidupan ku sekarang kembali normal. namun dengan hal baru. Hari-hari ku, ku isi dengan menjaga ke 5 buah hati ku.

Sedangkan jimin di sibukkan dengan jadwal tour nya. Pagi ini seperti biasa suara tangisan bayi membangunkan ku di pagi hari buta di kota seoul ini.

Oeeee oeeee

"aigoo, ne baby eomma datang" ucap ku langsung bergegas ke kamar bayi. Memang aku dan jimin sengaja memisah kamar kami dengan si kembar agar barang tidak bertumpuk dan satu alasan lain (tau lah).

Aku langsung menggendong baby ayn (risayn) sesampainya aku di kamar nya. Ke 3 adik nya masih tertidur nyenyak sedangkan tuan putri ini bangun, aigoo memusingkan.

"uh sayang sayang. Aegii kenapa? Kok kebangun? Aaa ne mau minum susu ya? Ayo ayo" ucap ku sendiri an. Astaga bisa di kira gila aku ngomong sendiri.

Kemarin jimin seharusnya pulang dari latihan nya. Namun kemarin ia bilang ia mengambil waktu tambahan. Ya tuhan semoga ia tak melakukan apa pun, hanya latihan.

Aku membawa risayn keluar agar tidak mengganggu tidur pangeran pangeran tampan (a.k.a adik adik nya) yang sedang tidur pulas. Bahkan jihu terbangun mendengar tangis risayn bagaimana bisa mereka ber 3 tidak bangun? Entah lah.

Jihu yang terbangun langsung sigap mandi dan lainnya, sedangkan aku masih harus menimang risayn dan memberinya ASI pagi ini.

Ruang tamu

*ceklek*

"aku pulang" ucap jimin ketika melihat ku sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memberikan ASI pada ayn.

"ah jim. Kamu capek ya? Tidur aja dulu, ak-" ucapan ku terpotong ketika jimin dengan segera berjalan meninggal kan ku di ruang tamu.

Ada apa dengannya? Gumam ku dalam hati. Apa jimin selingkuh? Atau apa? Aigoo aku tak tau. Dan juga tak peduli. Aku sedang malas memgurus itu semua.

15 menit kemudian ayn kembali tertidur. Aku kembali meletakkan ayn di dalam box bayinya. Aku pun kembali ke kamar melihat keadaan jimin.

Tok tok

"jim? " ucap ku singkat. Merasa tidak ada jawaban aku membuka pintu kamar dan mendapati jimin tertidur dengan kemeja yang di buka kancingnya, sabuk yang di buka serta celana di buka bagian atas nya saja , beruntung kaos kaki nya sudah ia lepas dan ia simpan (haha).

"hihi tumben. Apa ia se lelah itu dari latihan langsung ke kantor? Aku tak heran sih dia sampai begini. Aku pernah mengalami nya haha" ucap ku sendiri. Aku pun masuk kedalam kamar lalu mengunci nya. Perlahan aku mendekat ke arah jimin, mulai menaiki tempat tidur lalu melepas satu persatu pakaiannya.

Tiba tiba aku teringat kejadian tadi. Mengapa jimin acuh kepada ku? Apa yang membuat nya seperti itu?

"jimin..... Chagii, kamu kenapa sih hm? Kenapa acuh kepada ku seperti tadi? Kau tau? Kau seperti menganggap ku bukan siapa siapa mu" ucap ku ketika melepas kemeja nya.

"kau bahkan membuat ku seperti jalang murahan yang memuaskan mu. Aku istri mu jim. Bukan pembantu mu. Bukan patner sex mu. Bukan mainan mu. Kita sudah terikat dengan janji kita. Huh, mengapa aku bodoh berbicara dengan orang tidur? Babo" gerutu ku setelah selesai melepas seluruh pakaian jimin. Jimin memang biasa tidur dengan bokser dan tubuh ia selimuti selimut.

"mianhae chagii"

"hm? " aku menoleh ke arah jimin namun jimin kembali tertidur. Apa maksudnya?

TBC

1 part lagi ini akan end ya

Di tunggu tanggal 2 november

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang