Abstract Life - PJM : END; ✔

62.lose (sean stage-aku kalah dari nya)

/sean POV/

Aku sampai di korea pada pagi hari. Aku langsung di jemput oleh supir pribadi ku menuju rumah sakit sia berada.

Hm..... Kenalin nama ku jung sean.biasa di panggil sean. Aku adalah wakil sia dalam sebuah geng yang bernama stain . Sebenarnya aku juga salah satu baby boy milik sia.

Sesampainya aku di rumah sakit, aku menghampiri meja informasi dan menanyakan dimana kamar sia.

Setelah di beri tahu di mana kamar sia aku menuju lift dan menekan tombol angka 25. Ruang rawat sia berada pada lantai 25 dimana itu adalah bangsal VVIP tak heran sia di rawat di situ karena uang dan juga penyakitnya yang cukup parah.

Aku melewati lorong rumah sakit yang lumayan sepi karena di lantai 25 hanya khusus untuk VVIP. Aku sampai di kamar sia yang bernomor 2508.

Sebelum masuk aku mengintip dari jendela yang ada di pintu kamar sia. Aku dapat melihat sia sedang tertidur di pelukan jimin.

Di luar aku tersenyum melihat keadaan mereka sekarang yang semakin dekat, tetapi di hati bagian dalam ku...... Ada rasa sakit yang begitu menyakitkan saat melihat mereka bermesraan.

Jujur saja aku suka pada sia. Tapi selalu aku pendam perasaan ku pada sia, sampai akhirnya sia menawarkan ku sebagai pemuas nafsu nya.

Haha itu adalah hal yang selalu aku senangi dalam hidup ku. Setiap malam kerumahnya memuaskan nafsu nya di ranjang lalu mendapat perhatian lebih dari nya.

Sia pernah menawarkan ku uang untuk membayar ku yang telah memuaskan nafsu nya tapi selalu aku tolak karena aku melakukannya setulus hati ku.

Walau tanpa di duga akhirnya sia bersama pria lain, jimin. Park jimin . Orang yang telah di jodohkan dengan nya sedari kecil.

Haha, itu tak apa bagi ku karena sia ternyata sangat membenci nya. Sampai akhirnya sia mulai suka pada jimin. Aku melarikan diri sehari sebelum sia meminta agar kami berjauhan.

Aku menjauhkan diri ku dari sia. Mengubah penampilan ku. Mengubah kelakuan ku. Semua kontak dengan sia aku hapus. Aku bekerja di perusahaan ayah ku agar aku di sibukkan oleh pekerjaan dan tidak terus mimikirkan sia.

Sampai akhirnya kami bertemu lagi di bandara saat kepulangannya dari bali. Aku cukup kaget melihat sia menggandeng jimin. Rasanya ingin ku pisahkan saja mereka berdua di hadapan ku. Saat sia cukup dekat dari tempat ku, aku menyapa nya dan langsung menarik nya dari jimin.

Aku membawa sia sampai sangat jauh dari jimin. Saat itu lah aku tahu kalau sia sudah hamil dan menikah dengan jimin, padahal setau ku mereka baru tunangan.

Walau begitu sia tetap seperti biasa pada ku, kami menjahili jimin dan jimin ternyata juga membalasnya.

Aku dan jimin menjadi akrab setelah mengobrol tentang sia. Walau sebenarnya di hati ku yang paling dalam aku ingin menggantikan jimin di sisi sia.

Ah sudah lah sia memang bukan jodoh ku, aku sudah kalah telak dari jimin dalam merebut hati sia.

Hm.... Yang penting mereka selalu bersama, aku sudah cukup senang melihat sia senang bersama jimin.

"ah sudah lah sebaiknya aku cepat menjenguk nya" gumam ku pelan lalu kembali melihat ke jendela kamar sia.

Sia dan jimin sedang berpelukan mereka sudah bangun dari tidur nya. Sebaiknya aku tidak mengganggu, aku tinggal saja buah dan bunganya di depan pintu sia.
(dari tadi aku bawa keranjang buah dengan hiasan bunga)

Aku tersenyum tipis dan mengetuk pintu sia sebentar sebelum pergi dari depan kamarnya.

Tok.... Tok....

"eh ada orang jim, sana buka"

"ne tunggu ya"

"iya"

Aku langsung berjalan cepat menuju lift ketika merasa jimin berjalan ke arah pintu.

Dari kejauhan dapat ku dengar kalau jimin bingung siapa yang membawakan buah-buahan tersebut. Ya, aku tidak menuliskan nama pada kartu ucapan nya.

Aku masuk ke lift menuju lobby . Di lobby aku sempat bertemu dengan nika noona yang sedang berjalan bersama robin hyung. Aku hanya menyapa nya lalu berjalan keluar rumah sakit.

Aku di jemput oleh supir ku menuju kantor ku yang ada di korea.

I love you
But you not mine
Sorry for Everything
I wish you Happy with him

Get well soon ,sia

-from X

To be continued......

Sorry for late update nya

Kalau mau ngena pas bacanya, coba baca ini sambil dengerin piano covernya blood sweat and tears.

Besok mungkin sia yang lanjutin

See ya (｡'▽'｡)♡