24. what the?! why him?!

672 59 1
                                    

Tnng" gk ad 18+/21+ sma skli
E
N
J
O
Y

I
T

G
U
Y
S
!

"aaaa buka mulut sini aku suapin"-jimin.
Jimin memegang sendok dengan puding di atasnya dan menyuruh ku membuka mulut agar dapat memasukkan puding tersebut ke dalam mulut ku.
"apa sih jim? Nggak ah aku nggak mau, aku bisa makan sendiri tau"-sia
"buka atau aku cium?"-jimin
"jim _-"-sia
"buka sayang~~ atau aku cium 50x.pilih mana? Mudah loh kamu hanya perlu membuka mulut mu"-jimin
"iya iya, aaa"-sia

*hap*(anggap aj suara mkn sesuatu)

Jimin melahap puding yang ada di sendok tersebut lalu langsung menyambar mulut ku yang terbuka. Tanpa sengaja puding di mulut jimin masuk ke dalam mulut saat dia mencium ku dan tertelan oleh ku.
"jim!"-sia
"apa? Mau lagi?"-jimin

*blush*muka ku memerah saat jimin mengatakan 'mau lagi?'.
"ih apa sih.jijik tau"-sia
"kenapa kamu telan kalau jijik?"-jimin
"nggak sengaja ketelan"-sia
"bohong, kamu mau kan? "-jimin
"ish iya iya aku mau, kamu habis makan apa sih ini selain puding? Kok ada rasa lainnya? Blueberry?"-sia
"oh itu, ini aku habis makan ini"jimin menunjuk piring yang penuh dengan bola kecil dengan warna ungu tua kebiruan yang tak lain tak bukan adalah buah blueberry.
"kok aku baru nyadar ya ada itu? "-sia
"kamu terlalu fokus melihat wajah ku. Memang ada apa di wajahku? Apa kotor? Atau...... Kamu mau aku cium lagi?sedari tadi kamu fokus ke bibir ku sia"-jimin
*blush*kembali wajah ku memerah dengan perkataan jimin.
Aku menghela nafas sebentar dan tersenyum. "iya aku mau ciuman dari mu. Nafsu ku tak terkontrol saat melihat bibir plump lembut milik mu, sayang"-sia

"haha, sini"jimin mencondongkan wajahnya ke arah ku. Ciuman kecil mendarat di bibir ku.

"hihi, gumowo honey-ah"-sia
"ne, Cheomaneyo. Udah lanjut makannya"-jimin
"ne ne"-sia

"aciaaaa yang udah mesra, uhuyy"-jane
"huduh cium cium. Bikin ngiler :v"-nika
"hyung kurang hyung! Lebihh!"-taehyung

Wajahku memerah karena malu dan juga marah.

"heh! Diem kalian!atau garpu ini akan menusuk dada kalian!" aku menatap tajam ketiga mahkluk menyebalkan itu.

"iya iya mian"-jane, nika,taehyung
"huh,iya aku maafin"-sia

Kami melanjutkan acara makan kami.

"permisi. Kamar atas nama Ken Alberth?"
*deg* suara bariton yang sungguh aku rindu kan terdengar di telinga ku. Aku menoleh ke arah belakang ku. Dapat kulihat dengan jelas seorang pria tinggi dengan paras yang tampan. Wajahnya yang tenang menambah kesan cool dari nya. Terbesit di ingatan ku, ingatan tentang aku dan dia yang pernah bersetubuh dalam sebuah kamar yang sangat elegan. Masih ku ingat desahan ku yang mengerang karena tenaganya yang cukup kuat. aku meneriakkan namanya. Ken Alberth. Dia adalah mantan terindah yang pernah ku mikiki ,tetapi sekarang dia masuk kedalam orang yang sangat aku benci setelah jimin. Yah walau sekarang dia jadi nomor 1 di daftar orang yang aku benci. Aku sangat membenci nya setelah dia selingkuh dari ku.

Masih ku ingat walau samar di ingatan ku.

/Flash back on/

Aku pulang dari sekolah dan merasa ingin bertemu dengan nya,sehingga aku menyuruh driver ku mengantar ku ke kantornya. Terpampang jelas papan nama di depan pintu ruang kerja nya yang bertuliskan "ruang direktur Alberth corp: Ken Alberth " .aku membuka pintu tersebut. Terdapat pintu lagi di ujung lorong menuju ruangan ken. Mrs. Nic, sekretaris ken menyapa ku dengan senyumnya saat aku ingin berjalan memasuki lorong tersebut. Mrs. Nic mengantar ku ke pintu ruang kerja ken.*tring* "nona saya permisi dahulu ke ruang meeting, saya ada panggilan. Maaf nona" mrs. Nic pamit lalu meninggalkan ku sebelum aku menjawab nya, mungkin saja dia sangat sibuk. Aku berjalan sedikit mendekati pintu tersebut. Sebelum aku mengetuk pintu tersebut, suara desahan perempuan terdengar dari balik pintu ruangan ken. "ahhh kennn" desah perempuan itu dari dalam. Aku membuka sedikit pintu tersebut dan mengintip dari celah nya. Dapat kulihat dengan jelas, seorang wanita berada di pangkuan nya dengan rambut berantakan dan bawahan yang sudah terlepas semua. Ken terlihat menikmati nya. Aku membuka pintu tersebut dengan kencang membuat ken dan wanita itu kaget. Aku hanya menyeringai "wah ken pintar juga kamu sudah main begini ya? Senang lah karena sekarang kita putus! Aku sudah hamil anaknya kai"aku berbohong atas kehamilan ku. Ken terlihat terbelalak mendengar perkataan ku. Aku hanya tersenyum lalu berbalik dan berjalan dengan tenang. Walau hati ku terasa hancur berkeping keping tapi yah sudah lah biarkan saja.

/flashback off/

Jimin melihat ku menunduk lemas saat ingatan itu terbesit di benak ku.
"sia, kamu kenapa sayang? Pusing? "-jimin
Jimin mengembalikan kesadaran ku.
"nggak kok nggak apa-apa"-sia

"sia? Kamu ngapain di sini?! Sama laki-laki begini lagi, kamu ngapain sama dia?! " seseorang yang sudah pasti adalah ken menghampiri meja ku dan jimin.

Jimin yang melihat ken bertanya begitu langsung melirik tajam ke arah ken.

"siapa kamu tiba-tiba datang dan bertanya seperti itu kepada istri saya?"jimin bangkit dari tempat duduknya.

"hah? Istri? Sia? Kamu nikah sama dia?"-ken
"apa?masalah? Kamu ngapain sih disini? Apa urusan mu sampai bertanya seperti itu? "-sia
"kamu kenal dia sia?"-jimin
"ya, dia Ken Alberth. Orang yang paling aku benci seumur hidup ku."-sia
"maksud kamu apa sia? Bukannya kamu sama kai?"-ken
"nggak aku sama jimin. Soal kehamilan itu? I'm lie"-sia

Ken membulatkan matanya saat mendengar perkataan ku.
"lalu? Sekarang kamu nikah sama dia? Park jimin ini?"-ken
"memang kenapa? Apa urusannya dengan mu?" aku ikut berdiri dari tempat duduk ku. Aku menyuruh jimin untuk duduk. Setelah jimin duduk aku melanjutkan obrolan ku dengan bajingan kurang ajar yang tadi tiba-tiba datang menghampiri ku.

"kalian sudah nikah?"-ken
"belum, kami baru bertunangan. Memang kenapa?"-sia
"kembali lah pada ku sia"ken berlutut di hadapan ku sambil memohon. Jimin terlihat geram melihat perlakuan ken. Aku mencegah jimin yang mau menghajar ken.

"aku mohon sia. Batalkan pernikahan mu dan kembali lah kepada ku"-ken
"hm...... Ya baiklah berdiri dulu kamu ken"-sia

Jimin terlihat kaget dengan jawaban ku. Ken berdiri perlahan dan melihat ke arah ku.

"sia? Sayang?"-jimin
Aku menoleh ke arah jimin dan tersenyum sambil betkata sesuatu tanpa bersuara.
"tenang, aku punya rencana ikut saja" aku berbicara tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Jimin yang mengerti langsung balik tersenyum ke arah ku dan mengangguk pelan. Aku melihat kembali ke arah ken. Wajahnya terus menunduk. Aku pun merasa lega karena dia tidak melihat anggukkan jimin tadi.

"sia apa boleh aku cium? Aku sangat ingin merasakan bibir manis milik mu"-ken
"ya boleh"-sia
Ken mendekat kan wajah nya ke wajah ku.
Dan.........


















To be continued....

Mwhehehe w jda di stu dlu
Lnjt bsk lh yk
Thx to bca in
1000+ words cuss lnjt

Seimase klo ad slh yk ak bru" nls ny

Sayonara (●'∀`)ノ♡

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang