03. i and my baby boy

2.5K 134 3
                                    

Mohon maaf karena aku sedikit sedikit buat nya. Ngejar waktu.

Setelah 30 menit menunggu jongin di taman akhirnya dia datang juga. Jongin datang dengan pakaian casual nya. Ah melt aku jadi nya.

Ia menghampiri ku yang duduk manis di ayunan panjang taman. Rumah ku memiliki halaman cukup luas. Atau lebih tepatnya satu komplek ini rumah ku
Areal nya cukup luas di wilayah ibu kota begini. Rumah terbagi-bagi namun yang paling besar hanya yang ku tempati. Sampai lantai 4 :)

"hai mommy, i miss you" ucap jongin sembari duduk di sebelah ku. Aku menyandarkan kepala ku pada bahunya. Aku rindu pria mesum ini. Haha, ia ada tour dunia 3 bulan dan baru pulang kemarin. Tentu lah sangat rindu.

"i miss you too baby" ucap ku tetap pada posisi ku. Tiba-tiba jongin mencium bibir ku pelan. "hm? Ganti parfum kah? Aroma mu berbeda. Semakin sexy" tanya jongin selepas nya mencium ku.

"ya aku ganti parfum. Aromanya enak? "-sia

"semakin sexy. Ah aku rindu erangan mu di ranjang"-kai

"aku juga. sayangnya bajingan itu kembali"-sia

"hm? Suami mu? "-kai

"ya, dia ada di rumah"-sia

"baru pulang ya dia dari busan? "-kai

"iya"-sia

"ya sudah. Kapan-kapan saja kita lakukan"-sia

Deg aku tak yakin akan kembali bersamanya. Aku sedikit berfikir. Apa sebaiknya aku mulai kembali pada jimin?

Iya

Tidak

Iya

Tidak

Iya.......

Baiklah tak ada pilihan lain. Aku harus berusaha menerima suami ku kembali. Namun? Jihu bagaimana? Itu urusan nanti saja lah.

"jong... "-sia

"ada apa? "-kai

"aku mau..... Kita putus"-sia

"hm.... Tak apa. Aku tau,  aku hanya pelarian mu. Aku doa kan kamu akan segera menerima nya kembali. Bagaimana pun, jimin adalah sahabat ku. Aku mendoakan yang terbaik untuk kalian"-kai

"gomawo"-sia

"ne, aku pamit ya? Harus latihan"-kai

"ya, hati-hati di jalan. Sekali lagi. Gomawo "-sia

"ne, Annyeoung "-kai

"ann"-sia

Setelah mobil kai menjauh dari pekarangan taman. Aku kembali ke rumah. Sesampainya aku di ruang tamu. Sebuah notif menyadarkan ku.

Baby, aku mau ngomong sama kamu. Tunggu aku di kamar

-jimin

Aku menyungging kan sedikit senyuman. Mungkin ini awal yang bagus untuk ku. Awal yang sempurna untuk mengulang segalanya dari awal.

Aku berjalan menuju lift. Sambil menyenandungkan lagu lagu favorit ku, aku menunggu jimin di atas ranjang. Sesekali aku membaca majalah. Merasa bosan dan terlalu lama menunggu aku memutuskan untuk menonton film film kesukaan ku.

"fuck lama parah! " umpat ku kesal karena menunggu bakmi itu. Bakmi ya si jimin lah masa bakmi asli di kata mau makan?

Dari tadi aku hanya mondar mandir melakukan semuanya berulang kali hingga aku bosan sendiri. Jimin sangat lama. Jangan-jangan dia naena? Tapi sama siapa?

Mari kita lupakan hal yang tak mungkin terjadi itu. Pasti lah dia cuma naena in aku. Sampai Sekarang aja dia nggak berani deketin perempuan selain aku.

Perfect husband...

Husband goals banget kan dia. Memang udah jodoh tuh nggak kemana, udah takdir juga aku dulu nikah sama dia kan. Dulu nyesel eh sekarang Pengen haha aneh.

Lama ke lamaan rasa kantuk mulai menyerang. Dan berakhir aku sudah menutup kedua mata ku.

Cklek

"aigoo dia sudah tidur. Lebih baik aku mandi dulu. Wait me ne, sweetie" seseorang itu pun masuk ke dalam kamar mandi.

Itu jimin?













TBC

03. I and my baby boy

To be continued

Next chapter»

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang