58. bitch _-

490 45 1
                                    

Sorry to slow update nya
Ku neo yang lanjutin yak hehe
Lagi pergi ke sumatra jadi gini sinyal nya rada-rada

Udah ya kita lanjut aja

Enjoy it :)

06.00 pagi...."el mariachi ~ el mariachi ~ ah ah~" (alarm)

Aku bangun karena alarm yang ternyata di ganti jimin jadi lagu airplane pt. 2. Kalian tau aku bangun keadaan nya gimana? Berantakan, jimin di lantai, alarm bunyi kencang banget. Aku heran kenapa jimin bisa di bawah ya? Apa aku tendang? Haha entah lah.

Aku bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Aku menghindari acara main di kamar mandi karena selangkangan masih nyut nyut (╥﹏╥).

selesai aku mandi dan ganti baju, aku membangunkan jimin. Alarm aku pasang ulang dan aku dekatkan pada jimin. Yah tapi hasilnya nihil. Dia tetep

Tidur.

Mau nggak mau aku pakai cara kasar (encey kasar) .

"JIMIN! PARK JIMIN! BANGUN HEI NANTI TELAT NGANTOR AKU NYA! BANTET! WOI BAKMI! BANGUN!!!! "-sia
"hmm? Udah jam berapa?" tanya jimin dengan suara khas orang bangun tidur.
"jam 06.30! Cepet bangun nanti macet aja baru tau"-sia
"kan dekat sayang, tidur lagi aja yuk sini"-jimin
"sayang sayang, bangun!"-sia
"ayolah kita lanjutkan yang tadi malam"-jimin
"oh mau ya? Ya udah ayo"-sia
"come here baby"-jimin

Aku perlahan mendekati jimin dan merangkak ke atas nya.

"let's play baby-----A-AHHHHH SIA!" teriak jimin. Aku sengaja menekan bagian juniornya saat aku merangkak mendekatinya.

"masih berani? Cepat bangun sana mandi!"-sia
"ne ne aku mandi, kemarikan handuk mu"-jimin
"nih"-sia

Jimin berjalan masuk ke kamar mandi. Aku menyiapkan bajunya di atas kasur. Lumayan simple, hanya kemeja biru muda longgar dengan celana bahan. Baju yang aku pakai juga simple , dress putih selutut dengan blazer hitam yang hanya aku gantungkan di bahu ku.

Setelah jimin mandi dan memakai baju, kami berjalan ke luar kamar menuju lift lalu turun ke lobby. Jimin meminta seseorang yang ada di lobby tersebut untuk mengambil mobil kami.

Setelah mobil kami darang, jimin mengambil alih kemudi lalu melajukannya ke kantor ku yang berjarak sangat dekat.

"chagiiya?"-jimin
"ne? "-sia
"kamu yakin nggak sih sama pernikahan kita?"-jimin
"yakin, memang kenapa kamu nanya begini?"-sia
"kamu nggak pernah pakai cincin nya"-jimin
"oh itu, baru mau aku pakai tadi aku taruh di dompet"-sia

Aku langsung mengambil dompet dan mengenakan cincin yang ada di dalam dompet tersebut.

"ini kan? Aku nggak selalu pakai karena mau makan atau lagi mandi. Kan sayang kena air"-sia
"oh aku kira kenapa"-jimin

Kami memasuki kantor setelah jimin menyerah kan kunci mobil pada seorang parking velue. Terdengar masih ada beberapa orang yang mengejek jimin. Aku hanya mempererat genggaman tangan ku agar jimin tidak kabur menemui mereka yang mengejek nya.

"pagi nona"-leo
"pagi nona sia dan tuan jimin"-fico
"pagi"-jimin
"ne, pagi. Jadwal hari ini apa? Ah ya kalian kapan sampai ke sini? Bukannya cukup jauh ya dari park corp?"-sia
"hanya pengecekan biasa. Tadi pagi jam 5 , ya lumayan lah macetnya ngajak ribut"-fico

Kami berjalan bersama ke lift menuju lantai 52 . Yup , gedung ini lebih tinggi dari gedung yang lain karena ini perusahaan pribadi ku bukan perusahaan keluarga .

Seperti gedung yang lainnya, ruangan ku selalu di penuhi dengan kaca sebagai penutup nya. Ruangan ku berada di utara gedung ini.

"daebak" gumam jimin di belakang ku saat memasuki ruangan kerja milik ku.
"kami sudah mdnyiapkan yang nona butuhkan" seru leo yang sudah lebih dulu masuk ke dalam.

Ada kursi tambahan untuk jimin yang di letakkan tepat di sebelah ku. Aku berjalan mendekati meja ku yang sudah di taruh sebuah selebaran.

Formulir kerjasama dengan perusahaan goon dan sky corp. Apa baru dua? Ya mungkin saja mereka berdua yang baru berebut masuk untuk kerjasama dengan perusahaan ku.

Jimin memperhatikan salah satu formulir tersebut.

"sia"-jimin
"hum? Ada apa?"-sia
" kamu nggak merasa aneh dengan goon corp? Bukannya CEO mereka itu laki-laki ya bukan perempuan?"-jimin
"hum.... Ya mungkin saja di gantikan"-sia
"atau mungkin saja dia mau saingin kamu? "-jimin
"haha mungkin saja iya, tapi memang siapa sih yang bisa ngalahin aku dalam bidang bisnis? Aku kan apa aja bisa jadi kamu tenang saja kalau ada perusahaan yang mau saingin kita"-sia

"hm.... Sia kamu mau jalan? Ke taman belakang kantor mu yuk"-jimin
"ah ne tunggu sebentar aku beresin ini dulu" aku membereskan beberapa berkas yang tadi sempat aku buka. Leo dan fico sudah duluan keluar sehingga aku dan jimin harus meminta fico agar menjaga ruangan ku sebentar.

Kami berjalan memasuki lift. Jimin dan aku saling melempar tawa saat dia memberikan sebuah lelucon.

Sesampainya kami di taman......










To be continued....


Lanjut besok Please
Maaf ya aku capek mau tidur
Sorry for slow update nya

See ya (。'▽'。)♡

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang