39. SIA?!

402 52 1
                                    

ululu lnjt kuy

Double up :3

Kta sia 'SAVAGE!'

dh dh mri kta lnjt kn

S
O

N
O
W

E
N
J
O
Y

I
T

G
U
Y
S
!

/jimin POV/

"SIA?!"-jimin

"halo sayang. Kenapa kaget banget?"-sia

Air mata ku jatuh karena senang melihat sia sudah sadar. Aku langsung lari memeluk sia yang sedang duduk di tempat tidurnya.

"eh? Kenapa jim? Badan mu sampai gemeteran begini loh. Hei? "-sia

Aku terus memeluk sia. Tubuh ku kembali gemetar, tapi gemetar karena senang.

"jangan pergi sia. Mianhae aku ceroboh. Mianhae sia"-jimin

Sia membalas pelukan ku. Senyum tipis nya begitu menawan.

"iya aku nggak akan pergi kok. Nggak usah nangis dong jim. Calon appa ini kok cengeng sih"-sia
"ahhhhh a aku nggak nangis" elak ku sambil mengusap air mata ku. Tangan sia menepis tangan ku yang akan menghapus jejak air mata di wajah ku. Sia melepas pelukan kami begitu juga aku.

Aku menunduk sambil menahan air mata ku yang hampir kembali jatuh. Terlalu senang.

Tangan sia yang masih pucat dan dingin menyentuh wajah ku. Tangannya mengusap jejak air mata di wajah ku dengan perlahan.

"jangan nangis. Aku ikut sedih"-sia

Aku pun diam menahan air mata ku yang hampir jatuh. Yang lain pun ikut menundukan wajah mereka. Ingin memeluk sia.

"jim? Kamu kenapa hum? Jangan nangis sayang aku ikut nangis loh nanti"-sia

"m mianhae"-jimin

Sia mengambil tangan ku yang ingin mengusap air mata ku lagi. Ia mengarahkan tangan ku ke perutnya yang sudah sedikit membuncit. Sudah seminggu lebih tapi sudah terasa saja.

"sia"-jimin
"iya, ada apa?"-sia
"keinginan mu terkabul sayang. Kita dapat anak kembar....... 4!"-jimin

"ehhh?! Jinja? Awww aku begitu senang sekarang"-sia

Yang lain cukup kaget lalu memberi selamat kepada kami.

"jangan lupa 12.exo ot12"- cici
"7 nya nanti bts mini"-jane

"ahh kalian mah, terserah kalian lah mau bilang apa"-sia

"kalau begitu kami turun ya, Annyeoung "-sora
"ne, ann"-sia

Sia milirik kepada ku yang terus meraba perut nya.

"hei appa ini sudah tidak sabar ya? 'ehh' calon appa maksud ku"-sia

"calon eomma ini harus jaga kesehatan. Jangan kayak tadi ya"-jimin

"iya, ughh perhatiannya suami ku sayang ini"-sia

"eh kita nyamuk loh"-leo
"heuh"-fico

"oh kalian masih di sini"-jimin
"ahaha ayo tidur "-sia
"aku di kanan kamu ya sia"-fico

"jangan harap kamu selamat tidur di sebelah istri ku _-"-jimin
"ahaha bercanda bercanda"-fico
"bantal sama selimut kalian sudah ada?"-sia
"sudah kok tadi sudah di ambilin"-leo.

"oh ok. Selamat tidur semua"-sia
"selamat tidur juga ya kalian"-leo
"sama, good night"-fico
"saranghaeyo sia, selamat tidur sayang" seru ku sambil memberikan kecupan kecil di kening dan pucuk rambut sia.

"nado"-sia

Sia duluan terlelap dalam mimpinya. Wajah nya masih terus pucat dan juga dingin. Aku membelai pipi nya dengan lembut. Rona merah yang begitu lembut ada di pipinya.

Aku memindahkan sia ke pelukan ku. Sepertinya dia mimpi buruk karena memelukku balik sangat erat.

"jim..... Innnn aku takut sayang" suara orang tidur milik sia keluar dari bibir manisnya.

Aku memeluknya lebih erat dan berbisik
"aku di sini sayang jangan takut"

Sia terlihat lebih tenang dari pada tadi.

Aku pun perlahan ikut terlelap dalam mimpi ku.

/end POV/

Kuyyyy nti yk lnjt ny

Seimase

Sayonara (●'∀`)ノ♡

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang