91.awake

252 42 2
                                    

Huhu sorry ya aku telat up
Kemarin ketiduran :)

Lanjut ya

18+/21+

Enjoy it (bakal singkat(kayaknya)) :)

/jimin POV/

Aku terbangun di ranjang rumah sakit dengan sia yang menahan tangis nya. Jihu? Jihu duduk manis di sebelah ku. Sia tak henti-hentinya memelukku. Ada apa ini?

"si-sia? Beneran sia? " tanya ku ragu-ragu. Apa ini mimpi?

"iya sayang ini aku. Kenapa kamu lama bangunnya? Aku sampai merasakan kalau dunia runtuh menimpa ku ketika mendengar jeritan jihu yang sangat kencang sambil menyebut nama mu sebulan yang lalu" jawab sia sambil mengarahkan tangan ku ke pipinya.

"a-aku tak sadarkan diri berapa hari?" tanya ku lagi sambil meraih sia kedalam dekapan ku.

"5 minggu. Kamu koma. Aku selalu jagain kamu. Selesai operasi aku pemulihan gabung kamar sama kamu, sekalian jagain kamu. Aku takut. Aku takut kamu pergi dan ya, kamu nggak pergi ninggalin aku. I miss you" ucap sia yang perlahan meneteskan air matanya.

Setelah sia mendingan, sia mulai menceritakan apa yang terjadi pada ku. Jihu juga ikut menambahkan cerita sia.

Flashback on

/end POV/

Jimin keluar dari cafe menuju rumah sakit dengan tergesa setelah mendengar penuturan jihu kalau dia melihat ku ada di sana.

Saat jimin menyebrang jalan, sesuatu terjadi. Ia tertabrak mobil dan terpental jauh. Luka lebar tercipta dengan cepat di belakang kepalanya. Orang yang menabrak jimin langsung kabur entah kemana.

Sehun yang mendengar hiruk pikuk berisik diluar pun memilih keluar cafe melihat apa yang terjadi di sana. Ia menerobos kerumunan orang dan cukup kaget mendapati jimin bersimbah darah di tengah jalan. Jihu loncat dari gendongan nya dan memeluk jimin dengan tangis yang menjerit-jerit.

Aku baru saja selesai operasi dan robin oppa mendengar kegaduhan di luar rumah sakit. Ia langsung berlari keluar rumah sakit ketika melepas baju operasi nya. Ia mendengar jihu yang teriak dengan isak tangis tak karuan sambil memeluk jimin.

Robin oppa langsung mengangkat jimin di bantu beberapa perawat laki-laki yang ia panggil. Sehun menjaga jihu selagi ia menangis. Jimin di bawa ke ruang operasi karena pendarahan yang cukup besar di belakang kepalanya.

Selesai operasi, jimin di pindahkan ke kamar tempat ku berada. Jihu setia di gendong Sehun. Waktu berlalu dan aku pun telah pulih dari luka tembakkan itu dalam kurun waktu 4 hari. Sayangnya jimin belum ada tanda-tanda akan bangun.

Bodohnya aku membolehkan nya jalan keluar bersana jihu. Jika aku tidak membolehkan nya mungkin ini tak akan terjadi kan?

Hari-hari berlalu dan sudah 5 minggu jimin terbaring dengan alat-alat rumah sakit menempel di tubuhnya. Konser terpaksa di gantikan dengan orang lain yang mirip jimin. Aku setia di sampingnya, menunggu nya bangun. Tiba-tiba saja tangan jimin bergerak dan air mata menetes dari matanya. Ia pun sadar setelah 5 minggu terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Flashback off

Jimin yang mendengar cerita ku pun terdiam. Ia pun mulai bercerita kalau saat ia tak sadarkan diri, di alam bawah sadarnya aku telah meninggal dan sudah lewat 5 tahun aku pergi. Aku sedikit terkekeh mendengar ceritanya.

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang