53. gomawo jimin-ah

599 46 1
                                    

Seimase tlt up :v
Siap bsk liat nilai ny sia trus d mrhin
Kta lnjt aj yk

S
O

N
O
W

E
N
J
O
Y

I
T

G
U
Y
S
!

"jangan buka mata sebelum aku bilang buka!"-jimin

Aku hanya mengangguk mengerti lalu jimin melepaskan tangannya saat berhenti di suatu tempat.

"jim kapan boleh aku buka?"-sia
"tunggu"-jimin
"aku takut jim"-sia
"nggak apa-apa kok, trust me. Tunggu ya"-jimin

Aku menunggu cukup lama, mungkin sudah 15 menit? Tidak ada suara jimin lagi hanya ada suara riak air yang terdengar samar.

"jim?" tanya ku memastikan jimin masih ada.
"jim? Jimin? Jiminie? Chagi? Jim kamu dimana? Ah sudah lah aku buka mata saja" aku membuka mata ku dan...... Aku kaget melihat pemandangan di depan ku.

/(bukan di jakarta ini di luar negeri  , aku lupa aslinya di mana dan lupa nama tempatnya apa jadi umpamain ini dulu) /

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/(bukan di jakarta ini di luar negeri , aku lupa aslinya di mana dan lupa nama tempatnya apa jadi umpamain ini dulu) /

"omo" gumam ku sambil menutup mulutku dengan tengan ku. Aku melihat ke sekeliling tidak ada jimin. Yang aku cari sekarang hanya jimin. Jimin tidak aku lihat di mana pun. Aku beranjak dari tempat ku mengitari kolam yang melingkari rumah di tengahnya.

"ini bagus" ucap ku yang langsung membalikkan badan saat melihat air yang lumayan jernih itu tidak menampakkan dasar kolam tersebut.

Aku mengambil senapan dari tas ransel kecil milikku. Ya aku selalu membawa senjata jika keluar rumah. Jimin. Hanya dia yang aku cari sekarang. Kalau di lihat-lihat dari tempatnya ini adalah tempat yang tidak terjangkau. Bahkan tidak ada orang sama sekali aku temui. Aku berjalan keluar taman. Mobil ku masih ada..... Itu berarti jimin tidak pergi. Aku menyusuri tepi kolam, balik pohon ku cek.

Sampai akhirnya....

Suara orang kesakitan membuat ku kaget. Seorang lelaki dengan kulit putih pucat dan rambut hitam sedikit orange dan blonde , sedang memegangi kakinya yang terluka di bawah pohon sebelah barat rumah di tengah kolam tersebut.

Aku langsung mengambil perban di tas kecil ku.

"sia?" tanya jimin yang kaget melihat ku datang. Aku tersenyum miring dan melanjutkan apa yang kulakukan tadi. Aku melihat kaki kiri jimin tertancap ranting pohon yang lumayan besar. Aku melepaskan ranting tersebut dari kaki jimin. Jimin terlihat ingin menangis saat aku melepas ranting tersebut . Kaki nya luka cukup ringan sehingga aku mengobatinya dengan alat kedokteran yang ku bawa.

---skip---

"gomawo chagi"-jimin
"hm ne, ini.......kejutannya?" tanya ku sambil menunjuk rumah di tengah kolam.jimin mengangguk dan tersenyum.
"omo! Gomawo jimin-ah" seru ku sambil memeluk jimin yang masih duduk di balik pohon.
"rumah itu tidak boleh kita tinggali hanya kita datangi, mau kesana?"-jimin
"mau!"-sia
"bantu aku berdiri "-jimin

Aku membantu jimin untuk berdiri, dia menyuruhku membantunya berjalan ke sebuah sampan di dekat kolam.

"apa nggak ada jembatan?"-sia
"anio, hanya sampan ini"-jimin
"huft"-sia
"haha, ayo naik" jimin mengajak ku menaiki sampan tersebut menuju rumah di tengah nya.

Sampai di dekat rumah aku langsung lari mengitari rumah tersebut dan hampir melupakan jimin.

"bantu aku dulu"-jimin
"Hehe, iya sini"-sia

Aku memapah jimin yang keluar dari sampan. Kami duduk di belakang rumah. Aku merasa nyaman berada di sini.








To be continued..........










Lnjt bsk yk :v
Seimase klo ad slh

Sayonara (●'∀`)ノ♡

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang