55. gomawo Jimin-ah (pt.3)

422 47 1
                                    

"kamu lihat apa?" tanya seseorang tepat di telinga ku membuatku kaget dan langsung menjauh. Aku melihat ke arah asal suara tadi. Jimin melihat ku dengan tatapan kaget. Aneh aku mendengar suaranya sedikit lebih....... Hot.

"ada apa sia? kamu nggak tau ini aku?"-jimin
"aku kaget kamu tiba-tiba ngomong di telinga aku persis jadi aku menjauh. Mian"-sia
"jangan meminta maaf kamu nggak ada salah"-jimin

Aku Menggangguk sedikit lalu mulai bertanya "ini ruangan apa jim? Kok ada papan nama kita?"-sia
"ah ya kalau males di kantor mu yang super megah itu kita kerja di sini saja. Tenang sia jabatan mu tetap pada mu aku hanya wakil dari ke 5 perusahaan mu. Dan jadi model di 2 brand milik mu"-jimin
"oh. Jim nomor rekening kamu cuma ada 3 nih? Serius? Buat lagi ya jim sampai 7 minimal "-sia
"kenapa memangnya?"-jimin
"nggak apa-apa .takutnga nanti kamu kayak aku lagi pas dulu cuma 3 kartu yang aku punya dan itu repot banget sama limitnya makanya bikin banyak ya"-sia
"oh ok"-jimin
"jim......."-sia
"ne?"-jimin
"m....... Nggak jadi"-sia
"mau coba duduk di situ? Sekalian kamu ngerjain tugas, besok ada meeting kan kamu?"-jimin
"eh? Ah iya ada. Aku bawa flashdisk doang tapi"-sia
"ada computer kok tuh" tunjuk jimin. Ya mungkin aku yang nggak ngeh aja sama keberadaan computer itu. Aku duduk di tempat yang berpapan nama kan nam ku dan jimin duduk di sebelah ku.

Aku membuka computer nya dan....... Daebak wallpaper nya kenapa abs jimin ya? Jadi nggak konsen. Aku milirik jimin yang wajah nya memerah, dia memperhatikan computer di hadapannya terus menerus, karena penasaran aku pun diam-diam melihat apa yang dia lihat.

Pantes dia langsung merah, wallp nya gambar aku yang buat VC itu sih jelas merah lah - batin ku.

Aku kembali ke tempat duduk ku dan mengerjakan sedikit pekerjaan, jimin pun juga begitu. Dia sedikit membantu ku untuk menilai perusahaan mana yang cocok untuk kami ajak berbisnis bersama.

---skip---

Di luar sudah agak mendung, jam sudah menandakan pukul 16.30 aku selesai memilah perusahaan yang akan aku ajak bekerjasama. Jimin pun juga begitu. Aku berjalan ke dapur ingin memasakkan sesuatu.

Bahan-bahan di kulkas sangat lengkap sehingga aku membuat kan jimin makanan yang cukup banyak. Saat aku sedang memotong sayur, tangan mungil melingkar di pinggang ku dan wajah nya bersembunyi di ceruk leher ku yang terbuka karena aku mengikat rambut ku.

"masak apa?"-jimin
"lihat saja nanti kamu cuma perlu makan apa yang aku buat"-sia
"galak nya ~" goda jimin sambil semakin menarikku ke pelukannya.

Aku membuat makanan yang cukup banyak untuk kami berdua. Jimin memakan hampir semua yang aku masak dan aku hanya memakan beberapa. Aku lebih banyak makan buah dan sayuran ketimbang jimin yang tadi aku buatkan steak. Selesai makan karena tidak ada maid aku ingin mencuci piring dengan alat pencuci piring yang ada di rumah ini.

Jimin langsung menarik ku saat aku hendak berdiri dari meja makan menuju dapur. Jimin mendudukkan ku di sofa lalu mencium kening ku sejenak.

"kamu nggak boleh capek biar aku saja yang bersihkan, tunggu ya aku hanya sebentar "-jimin

Aku hanya tersenyum karena jimin benar-benar protective kepada ku. Karena bosan menunggu jimin akhirnya aku menyalakan tv yang ada di hadapan ku.

Mungkin 5 menit aku menunggu jimin baru selesai mencuci piring. Dia langsung datang sambil memelukku. Kami tidak pulang hari ini dan akan tidur di sofa karena sofa nya bisa di buka menjadi tempat tidur.

"jim...... A-aku........ "-sia
"kamu kenapa? " tanya jimin dengan wajah khawatir.
"a-anio nggak jadi"-sia
"cerita sama aku sia"-jimin
Aku menggeleng pelan, jimin menghela nafas nya kasar membuat ku tidak bergeming.

"tell me what happen to you? "-jimin

Aku menghela nafas panjang agar siap menceritakan apa yang terjadi pada ku.

"but Please don't hate or angry to me "-sia

Raut wajah jimin berubah drastis saat mendengar kata to me dia tersenyum dan menggenggam tangan ku erat.

" I will never hate or be angry with you"-jimin

"aku...... Di cium sama......... "-sia
"sama siapa? Kapan? "-jimin

Aku menghela nafas kasar kembali dan mengatur detak jantung ku yang takut tidak karuan.

"jangan marah ya?"-sia
"ne, cepat katakan"-jimin
"aku di cium sama taehyung dan jungkook" kata ku sambil menunduk.
"kapan? Jawab aku sia, kapan? Aku bahkan nggak pernah ninggalin kamu sendirian satu menit pun"-jimin
"a-aku lupa. Aku hanya ingat aku di cium sama mereka.... "-sia
"kamu terbentur sesuatu?"-jimin
"anio"-sia
"jinja?" jimin meraba kepala ku perlahan saat dia memegang kepala sebelah kiri ku aku merasa sakit. Jimin melihat ada luka di situ sehingga ia mengambil obat di kotak P3K yang ada di dekat tv.

"seperti nya ini luka benturan meja, kamu jatuh? Kenapa nggak bilang hum? Baiklah aku nggak marah sebagai gantinya saat pulang kiss service to me ok? "-jimin
"you like a sugar daddy, baby "-sia
"humm, ya ya? Aku mau service kiss dari istri kesayangan ku ini."-jimin
"iya iya"-sia
"yas 'cup' this is first"-jimin
"terserah kamu lah"-sia

Kami pun menonton acara tv sampai malam dan kami pun tidur di sofa bersama.




To be continued.......





Gimana? Singkat ya?
Hehe mian
Mian kalau ada salah
Mian kalau typo
Mian kalau singkat
Mian..... Pokoknya mianhae

Besok jane lagi yang lanjut
Sudah ya

Annyeoung ^_^

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang