89. 5 years ago

258 43 4
                                    

Fix gagal savage karena aku sibuk maaf banget ya

Jadi slow update gini hiksue

Kalau bisa sih aku double aja ya

Sorry
Maaf
Mianhae

Enjoy it

/jimin POV/

Tahun tahun berlalu kulewati tanpa sia di sisi ku. Sudah genap 5 tahun sia pergi. Anak-anakku tumbuh tanpa kehadiran seorang eomma. Bangtan telah bubar dan sebentar lagi aku akan wamil. Kebingungan melanda diriku. Aku bingung akan menitipkan ke lima anak ku pada siapa.

Kami setiap akhir bulan menjenguk tubuh sia yang terbaring manis di dalam peti kaca. Anak-anak suka bercerita dengan tubuh sia yang sudah kaku itu. Walau sudah 5 tahun lamanya sia pergi tapi rasanya sia masih ada dalam keluarga kami. Tubuhnya yang di awetkan membuat ku semakin merasa kalau sia masih ada. Senyum damainya masih terukir manis.

Sering kali setiap malam anak-anakku menangis tiba-tiba saat malam tapi saat aku hendak ke kamar mereka, aku mendengar suara sia yang menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur. Suara tangisan anak-anakku pun perlahan hilang. Ketika aku membuka kamar anak-anakku pasti ada sia yang samar-samar sedang duduk di tepi ranjang jihu. Senyum lembutnya ia pancarkan dan menatap ku dalam. Hanya 10 menit ia ada kemudian mulai memudar dan menghilang.

Sia cukup sering menampakkan dirinya kepada kami, di tambah anak-anakku keturunan indigo seperti sia pasti mereka sering melihat sia sedang melakukan sesuatu. Sungguh rasanya sia masih hidup dalam keluarga kami.

Hari ini kami berencana pergi mengunjungi sia di busan lalu menginap 2 minggu di mansion kami karena sedang libur musim panas.

Pagi-pagi kami bersiap. Jihu yang sudah kelas 6 membantu ku menyiapkan ke 4 adik nya.

"appa" panggil jihu sanbil setengah ngos-ngosan
"hm? Ada apa?" tanya ku.

"jihun lari mulu appa, aku pusing mengejar nya"-jihu
"haha baiklah appa tangkap dia. Yang lain sudah siap?"-jimin

"sudah appa!" seru risayn girang sambil berlari menuju mobil. Risayn dan ji yung sangat mirip dengan sia. Tertib, jarang mengeluh dan semua bisa sendiri. Beruntung sifat nakalnya tidak begitu banyak. Sedikit jahil tapi pendiam.

Aku tersenyum melihat jihu yang langsung semangat melihat ke dua adiknya yang sangat mandiri itu sudah duluan rapih. Jihu memanaskan mobil kemudian membawa risayn dan ji yung masuk di kursi belakang.

Aku pun mulai melihat jihun yang terus berlari ke sana ke mari. Sedangkan james? Dia sudah rapih tapi tertidur di sofa. Aku pertama-tama mengangkat james menuju mobil dan menidurkannya di kursi paling belakang bersama ji yung.

Aku kembali ke luar mobil dan menangkap jihun. Setelah bersusah payah mengejar jihun akhirnya aku berhasil menangkap nya.

"appa mah gitu. Jihun kan mau lari dulu" ucap jihun dengan bibir nya yang di kerucutkan.
"lari ngapain hum? Ayo kita jenguk eomma lalu main ke rumah pantai (mansion)" ucapan ku membuat jihun senang.
"kita mau jenguk eomma?! Horeeee jihun mau masuk mobil dulu ya appa, ann" jihun kembali berlari menuju garasi.

Urutan anak-anakku dari yang tertua sampai termuda adalah jihu, risayn, james, jihun dan terakhir ji yung. Ke 4 anak kembar ku katanya hanya berbeda 10 menit.

Jihu sudah seperti sia. Dirinya yang bertanggung jawab atas ke empat adiknya. Jihu bukan seperti anak umur 11 tahun biasanya. Dia bahkan sudah memiliki sertifikat sarjana. Ketika ia baru kelas 3 ia mendapatkan beasiswa. Entah lah mungkin itu sia yang melakukan nya. IQ nya yang hampir setara dengan orang kantoran pun di masukkan kedalam sebuah universitas di london. Hanya butuh 2 tahun jihu mendapatkan sertifikat sarjananya. Tapi ia menutupi nya dengan sesekali ke sekolah. Ya tapi untuk jenjang berikutnya ini, jihu memilih diam di rumah dan mengasah ilmu bahasanya yang begitu banyak di rumah. Aku memandang jihu yang memiliki rambut berwarna biru laut dangkal layaknya sia, matanya yang berwarna ungu tua itu membuatku teringat sia.

"appa, ayo jalan. Aku kangen eomma" gumam jihu membuat ku langsung mengalihkan fokusku. Aku melajukan mobil ku menuju busan....



To be continued.....

Singkat ya? Mianhae ne

Ini cuma ***** nya jimin bukan nyata
Haduh spoiler

Lanjut nanti ya

Annyeoung ^_^

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang