81.don't go sia (pt. 4)

257 44 1
                                    

Maniac up horeee
Tunggu savage ya :)

Enjoy it :)

/jimin POV /

Lama aku menunggu. Dokter masih berada di dalam ruang rawat sia. Pikiran negatif mendatangi pikiran ku. Tiba-tiba saja aku merasa sesuatu yang aneh.

Sia ada di luar ruangannya. Tapi aneh nya, kenapa tidak ada yang mencegah nya keluar ruang hybird nya? Apa tak ada yang melihat nya keluar?

Sia menghampiri ku perlahan. Wait, kemana bayi kami? Perut sia ramping. Apa tak ada yang melihat nya ada di sini? Jungkook dan yang lainnya menunduk. Aku merasakan atmosfer yang aneh di sekitar ku.

Senyum manis milik sia terukir jelas di bibirnya sambil menghampiri ku. Saat sia berada tepat di depan ku, sia langsung memelukku.

"mianhae chagii, mianhae" ucap nya sambil menangis. Aku bingung dengan maksud sia yang meminta maaf.
"ada apa chagi?ada apa?" tanya ku sambil membalas pelukannya.
"mianhae" tangisnya pecah seketika. Aku mulai sadar sesuatu. Sia mulai memudar.

"mianhae aku nggak punya waktu banyak sekarang. Maaf aku dulu benci kamu. Jaga anak kita untuk ku ya? Jangan lupakan jihu. Ambil hak asuhnya kembali dari ahjumma lin. Jaga kelima anak kita sebaik mungkin. Aku akan ikut membantu mu dari atas sana. Jangan membentak mereka, nasehati dengan pelan saja. Kenapa saat aku mulai suka kamu selalu ada saja yang membuat kita hampir berpisah jim? Maafkan semua kesalahan ku. Maaf. Mianhae, saranghaeyo chagiiya. I love you so much jimin. Kamu adalah suami terbaik yang pernah ku miliki" sia mengatakan itu semua sampai akhirnya dia pudar dari pandangan ku.

"kamu mau kemana?! Sia jangan tinggalkan aku, aku nggak bisa hidup tanpa kamu sayang. Jangan tinggalkan aku" sia hanya tersenyum. Perlahan cahaya putih melenyapkan sia dari pandangan ku. Kemana perginya dia?

Sia nggak mungkin pergi kan? Nggak mungkin dia ninggalin aku dan anak kami kan? Pasti aku hanya halusinasi karena sangat takut sia akan pergi. Pasti aku hanya halu.

"jim"

"jimin"

"hyung?"

Itu siapa? Suara nya samar......

Cahaya putih menyilaukan ku dan aku menutup mata ku. Ketika aku membuka mata ku, semua kembali normal.

"hyung tadi kenapa?"-jungkook
"ah anio, bagaimana keadaan sia? "-jimin
"masih belum tau"-cici
"berdoa saja agar sia selamat dan anak nya juga"-jane
"ne"-jimin

30 menit berlalu dan robin hyung pun keluar ruangan sia. Firasat ku sudah takut sedari tadi ketika sia tiba-tiba datang ke pada ku.

"silahkan lihat keadaan sia, dia sudah sadar" ucap robin hyung . Di luar pemikiran ku. Sia sadar. Aku langsung berlari masuk dan mendapati sia dengan senyum lembutnya menatap ku. Air mata ku kembali jatuh karena senang.

Aku langsung memeluk sia. Sia balik memelukku.

"mianhae ne jimin, mianhae aku langsung. Memberimu salam perpisahan itu. Ternyata belum waktunya. Haha kau benar sayang, aku memang kuat menghadapi ini semua. Gomawo sudah ada di hidup ku" bisik sia tepat di telinga ku.

Aku tersenyum sambil memeluk sia. Selesai dengan acara peluk pelukannya , aku memberanikan diri bertanya tentang jihu.

Aku sangat penasaran siapa itu jihu. Anak siapa dia? Apa benar jihu anak ku dan sia? Apa jihu bukan anak ku dan sia? Apa jihu anak yang tak sengaja ada?

Banyak pertanyaan tentang jihu berputar di kepala ku.

"sia" panggil ku pelan. Sia melihat ke arah ku.

+-+-+

Who is jihu?

My daughter?

Is it true?

Or not?

-+-+-

To be continued.....
Mianhae singkat
savage nya mungkin tengah malam nanti
Tunggu saja ya
Gomawo yang sudah baca
Annyeoung ^_^

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang