Aku lagi sempet nulis nih
Maaf ya singkatEnjoy it:)
Pintu yang tadi di ketuk terbuka, menampilkan seorang anak kecil perempuan dengan rambut yang di gerai rapih. Dia adalah jihu. Jihu langsung berlari memelukku sambil menangis.
"eomma, eomma nggak apa-apa kan? Sakit? Eommaaa aku takut" jihu menangis sejadi-jadinya. Jimin pun ikut memelukku yang duduk di ranjang rumah sakit.
"eomma nggak apa-apa kok jihu. Nanti jihu sama appa ya? Nggak apa-apa kan?"-sia
"ne eomma"-jihuJihu melepas pelukannya kemudian duduk di pangkuan jimin. Jimin langsung memeluk jihu, membuat jihu bingung dengan apa yang di lakukan appa nya sekarang.
"jihu, mianhae.... Mianhae... " isak jimin. Jihu memeluk jimin dengan tangan mungilnya.
"maaf untuk apa, appa? Appa kan nggak ada salah apa-apa sama jihu. Kenapa minta maaf?"-jihu
"ani anio, mianhae ne?"-jimin
"n-ne appa"-jihuJimin mencium kening jihu pelan. Pemandangan yang sangat aku sukai. Jihu kembali merasakan kasih sayang seorang appa kepada anaknya. Aku hanya tersenyum memperhatikan mereka berdua. Apa jadinya kalau baby park yang ada di kandungan ku ini lahir? Haha rumah akan ramai pastinya.
Jimin kemudian berdiri sambil menggendong jihu. Kemudian jihu dia dudukkan di samping ku. Aku memeluk jihu dan mengelus kepalanya pelan. Jimin tersenyum, senyum yang tak bisa ku jelaskan maksudnya apa.
Jimin pun menghampiri ku dan mencium pipi ku pelan. Aku menutup mata jihu dengan tangan ku, kemudian jimin mencium bibir ku pelan. Lumatannya hangat membuat ku nyaman.
Hanya 3 menit kami berciuman. Setelah tautan bibir kami lepas, tangan ku yang menutup mata jihu pun juga ku lepas. Aku tidak ingin jihu yang masih kecil melihat hal dewasa seperti tadi.
Kami pun mengobrol banyak hal sampai malam tiba. Jihu tidur di sebelah ku karena kasur yang lumayan besar , dan jimin masih duduk di sebelah kiri ku.
"chagiia"-jimin
"hm?"-sia
"besok pagi aku sama jihu mau jalan-jalan ke taman boleh? "-jiminDeg.
Tiba-tiba saja aku teringat kejadian waktu itu. Aku takut ingin membolehkan mereka keuar. Tapi biarkan saja, masa lalu adalah masa lalu bukan sekarang.
"ne, boleh. Pas aku selesai operasi pemulihan udah harus balik ya"-sia
"ne"-jiminJimin mendekat kan wajahnya ke wajah ku. Bibir kami bersatu. Rasa yang aku ingin kan dari tadi. Rasa hangat dari dalam bibirnya. Lidah nya bermain di dalam mulut ku. Aku tidak menghiraukan nya, toh dia suami ku sendiri.
Lumatan lembut itu membuat ku tenang. Rasa takut ku hilang ketika bibirnya menyentuh bibir ku. Tangan jimin melingkar di pinggang ku. Aku memiringkan kepala ku untuk mempermudah ku bernafas.
15 menit.......
Anio
20 menit kami berciuman dengan sesekali sela untuk bernafas. Jimin tersenyum saat melepas bibirnya dari bibir ku.
"aku senang ternyata kita sudah punya anak selain yang di kandungan mu"-jimin
"kamu nggak sengaja tau. Aku jebol dua kali nih kan jadinya"-sia
"mianhae "-jimin
"anio, gomawo. Aku senang kamu yang ambil keperawanan ku. Dua loh yang kamu ambil. Di tubuh ku yang satu lagi sama ini"-sia
"he? A---Cheomaneyo"-jimin
"haha, nanti lah pas baby park lahir baru kamu boleh main lagi sama aku. Sabar ya sayang"-sia
"ne ne, ayo tidur. Saranghaeyo chagii"-jimin
"nado saranghae "-siaAku tidur di pelukan jimin dan jihu tidur di pelukan ku. Apa besok kejadian itu akan terulang? Ah tidak mungkin itu hanya masa lalu, tidak mungkin terulang kan? Atau bisa saja.......
-----
Park family is back :)
Or....
Not?
If jihu go out.....
Ah anio
+-+
To be continued....
Still read
Mianhae telat up
Mianhae ne?
Sabtu aku up 3Gomawo yang sudah baca
Annyeoung ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstract Life - PJM : END; ✔
Random"𝑤ℎ𝑦 𝑖 𝑔𝑜𝑡 𝑡ℎ𝑖𝑠 𝑙𝑖𝑓𝑒?" NC-+abstract - - - - - High rank #1-sia #21-jimin #79-kai #243-bts #12- 18 #25 - 21 Just read. And feel it.