30. do not be angry. I'm just kidding dear

456 54 5
                                    

MANIAC!!!! SAVAGE AYO SAVAGEEEE

DI KIRA ML KALI YA?

MIAN AKU JEBOLLLLL

JEBOL CAPSLOCK SIH BUKAN JEBOL ANU. PUNYA KU UDAH JEBOL YAK SAMA JIMIN. JANGAN DI TAMBAH :V

fix mari kita lanjut kan

Seperti biasa

/jane/

Kuyyyyy siapppp

S
O

N
O
W

E
N
J
O
Y

I
T

G
U
Y
S
!

/end jimin POV /

"ya tak apa"-jimin

Aku terkekeh saat mendapati jimin frustasi ingin menjawab ku.

/flasback on/

"sia mau jahilin suami mu nggak?"-sean

Aku berfikir sejenak.

"ya, apa rencana nya?"-sia
"bikang kalau kamu batal nikah sama dia terus mau nikah sama aku. Gimana?"-sean

"waw, new play. Tapi kurang dorongan supaya bisa lebih bagus lagi"-sia
"hm........eh itu. Itu jimin kan? Pura-pura mesra. Cepat"-sean

Aku langsung meraih tangan sean. Aku menggenggam nya dengan manja. Aku melirik ke arah yang sean bilang kalau dia lihat jimin. Dan ya benar di situ ada jimin memperhatikan aku dan sean.

"semakin seru bukan?"-sean
"ok aku ikut rencana ini"-sia

"hei hei coba tertawa supaya kita kelihatan makin mesra"-sean
"some joke?"-sia

"dih aku tuh ogah bikin jokes tau"-sean

"bibir mu manyun loh kayak bebek" tanpa sadar tawa ku keluar. Jimin yang melihat hal itu sepertinya semakin panas.

"mari kita lanjut kan, ini seru"-sia

"mari!"-sean

/flashback off/

"jangan menyesal atas perkataan mu tuan park"-sia

"yah lagi pula sia. Aku datang untuk memutus hubungan kita"-jimin

*krak* ya sakit. Apa aku terlalu parah mainnya?

Pecah. Retak. Rusak.

Hancur semua isi hati ku mendengar nya.

"nona park? Apa anda kaget?"-jimin

Jimin tersenyum membuat ku merasa sakit.

"apa maksud mu? Apa bisa di perjelas?" tanya ku tergesa-gesa.

"aku ingin kita putus hubungan sekarang. Terserah pada mu jika ingin menggugurkan bayi di kandungan mu. Aku sudah menghamili orang lain"-jimin
"siapa?"-sia

"mina noona" jimin memberikan aku sebuah foto. Holy crap. Kalau saja nanti masuk sekolah ku maki-maki kau chacha permen cokelat! Batin ku.

Aku berdiri kehadapan jimin. Mencium bibirnya sekilas lalu berbisik sesuatu

"do not be angry. I'm just kidding bunny"-sia

Jimin hanya tersenyum.

"ya kau bercanda tapi aku tidak. Mari kita akhiri semua ini. Nona park"- jimin

"jim! Jangan bercanda kamu"-sia

Sean menenang kan ku.

"silahkan nangis. Tapi itu membuatnya menjadi baik"-jimin

Jimin bekata seperti itu dengan nada sedingin es. Apa hanya topeng?

Apa aku yang sekarang hanya mencintai nya?

Apa dia punya rencana?

Apa dia marah?

Apa........

Banyak pertanyaan di kepala ku dengan cepat.

"jangan bohong kau jim! Park jimin,jelaskan pada ku. Sekarang!"-sia

"buat apa aku bohong? Aku sudah membuat nya hamil jadi aku perlu tanggung jawab"-jimin

/jimin POV/

Tak kusangka sia akan segini sakitnya bahkan sangat marah mendengar hal ini.

Cukup banyak omelannya sampai aku kesal sendiri di buatnya.

Bisa dapat istri se-seksi, se-cantik se-mulus, se-nakal, se-semok, se-pintar, se-gila sia itu dapet dari mana coba aku? Sungguh beruntung. Haha lucu bisa mendapatkan istri seperti sia.

Sungguh dia hanya orang pertama dan terakhir yang aku cintai sekarang.

Ah apa boleh setelah bilang aku juga hanya bercanda kami bercumbu? Aku ingin merasakan nya lagi. Sensasi luar biasa menegangkan di atas kasur bersama sia yang nakal ini.

Aku kangen.

/end POV /














To be continued....
















Lanjut kok lanjut

Savage!!!!!!

Mian ya singkat

See ya

Annyeoung ^_^

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang