66.love you?

353 44 1
                                    

Langsung aja ya
18+ ok?

Enjoy it :)

/jimin end POV/

Aku terbangun ketika merasa ada sesuatu yang menusuk hole milikku. Aku perlahan membuka mata ku dan jimin lah yang berada tepat di hadapan ku. Aku tersenyum kecil lalu mencium bibir jimin sekilas.

"nghh jim lepas aku mau mandi. Sakit" pinta ku sambil berusaha melepaskan tautan kelamin ku dan jimin.

Jimin pun agak terbangun lalu menggangguk pelan sembari melepas juniornya dari hole ku.

Setelah lepas jimin kembali tidur tapi aku langsung berusaha berdiri lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh ku. Sebelum beranjak dari tempat tidur, aku menyelimuti jimin dengan selimut yang tadi terbuka karena aku buka.

Aku memasuki kamar mandi dan duduk di dalam bath yang mulai terisi dengan air hangat. Aku menikmati air hangat di pagi hari ini sambil merenungkan apa yang telah ku lakukan kemarin.

Aku masih ingat betul bagaimana beberapa hari yang lalu aku meminta channyeol untuk on baby boy . Seminggu aku mendiami jimin dan fokus pada channyeol, sampai kemarin aku 'main'dengan channyeol. Sungguh aku tak percaya saat tau jimin Pura-pura menjadi orang lain dan mengikutiku.

Saat tau kalau jimin lah yang aku ajak jadi baby boy baru ku tanpa ku sadari aku langsung menyerang jimin. Langsung memasukkan juniornya ke hole ku dan membuatku merasa sakit yang teramat sangat sakit.

Ah sudah lah mari lupakan itu. Aku yang bodoh karena mudah bosan dengan siapa pun. Aku mengelus perut ku yang kian hari makin menbesar.

"mianhae ne eomma bodoh lebih memilih baby boy daripada appa kalian" ucap ku lirih sambil mengelus perut ku.

Aku kembali membasuh badan ku dengan air ketika merasa tubuhku mulai kering.

*brak*(suara pintu di buka)

Tiba-tiba saja jimin datang sambil mendorong pintu agak kencang. Jimin langsung masuk ke bath dan duduk tepat di belakang ku. Jimin memelukku perlahan. Tanpa kusadari badan jimin mulai gemetar.

Aku melirik nya dan jimin menangis (lagi). Aku hanya bersandar padanya. Membiarkan dia memelukku sepuasnya.

"jangan pergi sia. Maaf kalau kamu bosan dengan perlakuan ku" terdengar suara jimin yang serak karena tangis nya. Aku hanya mengangguk pelan dan membalikkan tubuhku menghadap jimin.

Aku menangkup kedua pipi jimin menggunakan kedua tangan ku. Aku mencium bibir jimin sebentar dan tersenyum manis padanya.

"aku nggak akan pergi kok jim. Mianhae karena perbuatan ku kemarin dengan channyeol. Tidak kamu maafkan? Tak apa itu memang salah ku"-sia
"sudah ku maafkan dari dulu sia. Nah ayo selesai kan mandinya lalu kita sarapan"-jimin

Kami mandi sekitar 30 menit. Aku keluar kamar mandi menggunakan bathrobe begitu juga jimin. Jimin perlahan menggendongku ke dress room dan menurunkan ku di kursi yang ada di dress room.

Aku memakai dress selutut berwarna putih dengan motif bunga berwarna biru di bagian bawahnya. Karena dress ku tidak berlengan , aku memakai dress di padu dengan blazer hitam tipis yang ku gantung di kedua bahu ku . Kaos kaki hitam sampai ke paha ku gunakan dan juga sepatu kets putih.

Jimin hanya menggunakan celana jeans hitam dengan kaos garis-putih-hitam dan jaket kulit hitam tang ia gunakan untuk menutupi identitas nya. Sepatu kulit berwarna hitam menjadi alas kakinya.

Kami berencana ingin ke taman pagi ini lalu pergi ke busan malam nanti menjenguk eomna yang katanya sedang tidak enak badan.

Aku dan jimin berjalan ke bawah menggunakan lift lalu keluar ke meja makan. Jimin duduk manis di meja makan sedang kan aku memasakkan sesuatu untuk kami makan pagi ini.

--skip--

Selesai makan aku meminta maid agar membersihkan dapur karena aku dan jimin ingin ke taman. Jimin mengambil mobil di garasi lalu menjemput ku yang menunggu di depan rumah.

Aku masuk ke dalam mobil setelah mobil jimin datang. Aku mengenakan sefty-belt lalu jimin menancap gas keluar dari pekarangan rumah ku yang luas.

Kami sampai di seoul garden kurang lebih 25 menit. Aku dan jimin hanya sekedar jalan-jalan menikmati pagi yang cerah di hari sabtu. Beruntung taman bagian barat sepi dan lebih ramai di bagian utara, selatan, dan timur. Kami tidak mengganggunakan masker. Hanya sekedar kacamata dengan bingkai merah ku gunakan. Dan jimin menggunakan kacamata hitam dan juga topi.

Jimin menggandengku setelah memarkirkan mobil di tempat parkir yang di sediakan lalu keluar dari mobil bersama.

Jimin mengajak ku duduk di bangku taman yang agak panjang. Aku duduk tepat di sebelah jimin dan bersandar pada bahunya.

Jimin terkekeh saat melihat kelakuan ku yang manja padanya. Jimin mendekap ku ke dalam pelukannya.

"i love you. Don't leave me, ok?"-jimin
"love you too. Ok baby"-sia

Kami bercanda dan mengobrol bersama sampai jam 9 pagi waktu korea selatan. Kami memutuskan untuk kembali ke mobil dan pergi menuju busan agar bisa sampai di busan pada siang hari.

Selama perjalanan genggaman tangan ku dan jimin malah makin erat. Aku hanya tersenyum dengan kelakuan jimin yang sangat lucu sekarang ini.

Aku hanya tersenyum terus menerus ke arah jimin yang sibuk menyetir. Jimin sesekali melirik balik pada ku.

Semoga kami terus seperti ini,selamanya

-----------------
Maybe if you not come to my life
I still play with my baby boy

I used to hate you
But now i really love you

Thank you Jimin-ah
Thank you for coming to my life
Thank you for coloring my days these months
Thank you for being my fiancé
Thank you for making me a mother to be
Thank you for being patient husband

Thank you for everything

I love you too, Jimin

I really love you, Jimin

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

To be continued...
Lanjut besok ya :)
Mianhae kalau ada salah

Annyeoung ^_^

Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang