Aku terbangun ketika merasakan hembusan angin menerpa wajah ku. Hah? Angin? Aku segera membuka mata ku dan......
"AAAAAAA!" teriak ku ketika melihat jimin ada di depan wajah ku. Ya, jimin. Dia masih dalam keadaan semalam tanpa sehelai benang di tubuh hanya di selimuti dengan selimut putih tebal . Bagaimana aku bisa tidur di sebelahnya? Hanya itu yang dapat ku tanyakan pada diri ku.
Bukan kah semalam aku tidur di kamar sebelah??? Kenapa bisa di sini? Pikir ku lagi. Aku melihat tubuh ku dan menghela nafas karena aku masih mengenakan piyama semalam.
"masa iya dia pindahin aku...... Aish tak usah pikirkan! Aku harus kerja" ucap ku pada diri ku sendiri. Dengan segera aku bangkit dari tempat tidur kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Cukup lama aku mandi, ±20 menit. Aku segera mengenakan baju casual ku setelah selesai menata rambut dan make up. Aku memandang jimin yang masih tertidur nyenyak. "kapan dia akan bangun? Entah lah" ucap ku lagi.
Tepat pukul 7 aku selesai sarapan ketika semua persiapan ku selesai. Ruang tamu sangat sepi dan kuyakini semua berada di rumah masing-masing dan sengaja meninggalkan ku bersama jimin kemarin. Gila.
Aku segera menitip kan rumah pada maid yang baru saja datang dari rumah utama kemudian mengambil kunci mobil di atas meja hiasan. Baru saja aku membuka pintu hp ku bergetar di dalam tas ku.
"pagi-pagi begini siapa yang telfon coba? " gumam ku kesal. Aku mengabaikan getaran hp ku dan tetap berjalan ke parkiran. Hp ku terus berdering selama perjalanan ku ke kantor.
Bahkan sampai ke ruangan ku pun aku masih tidak mengangkat panggilan itu. Hingga aku menaruh hp ku dan melihat notif misscall yang bernama kan Daddy.
Sejak kapan aku punya daddy? Batin ku bingung. Aku mengabaikan hal itu lagi kemudian fokus kerja.
3 jam kemudian
10.00 pm
Hp ku kembali bergetar tepat ketika aku selesai meeting pagi. Aku tau aku ini CEO tapi tak seperti ini juga kalau mencari ku! Aku sudah muak dan melihat layar hp ku
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"WHAT THE?!Why him contac name 'daddy'?! Padahal aku save 'bakmi bantet' kapan ini di ganti?! Astaga! " ucap ku kaget. Segera aku menjawab panggilan itu, dan jangan lupa kekesalan ku yang masih menggebu-gebu.
"yeobeseyo, Ada apa kamu mencari-cari ku ha?!" ucap ku kesal. Orang di sebrang sana malah terkekeh.
"I miss my kitten, honey " balas nya masih dengan kekehan nya.
"what?! I'm not your kitten, Mr. Park. You change your contact name at my phone?! Ans me! " -sia
" yeah, why not? I'm your husband and your daddy too so I change my name contact at your phone. Why you save me 'bakmi bantet' ? " -jimin
"that's my privacy Mr.park . When you change that? I'm always bring my phone" -sia
"when we sleep together, honey "-jimin
"what the?! WHEN?! I'm not see you take my phone! " -sia
" when you sleep of course" -jimin
"fuck off Mr. Park "-sia
"wrong? I just do what I want. So you can change that again"-jimin
"hm"-sia
" where you now? "-jimin
"di kantor , sudah makan? "-sia
"sudah, sarapan buatan mu enak"-jimin
"고마웨" - sia
" fokus kerja saja, aku tak akan membuat masalah"-jimin
"okay, bye "-sia
"Hwaiting chagiya~"-jimin
//pip//
Sambungan ku putus kemudian aku memandang langit-langit ruang kerja ku. Bagaimana aku menerima nya? Batin ku pelan. Aku menghela nafas pelan kemudian melanjutkan pekerjaan ku.
Skip
7.00 am
Aku baru saja pulang kerja ketika miss call dari jimin kembali ada di layar hp ku. Aku hampir lupa waktu ketika bekerja, berhubung miss call dari jimin yang mencapai angka ratusan, akhirnya aku pulang.
Selama perjalanan pulang tetap saja miss call dari jimin masih menghiasi layar hp ku. Tiba-tiba saja aku melewati sebuah bar yang menarik perhatian ku sehingga aku berhenti sejenak di pinggir jalan.
"ke bar? Atau tidak? Jimin cariin? Ah biarkan lah" ucap ku yang kemudian memutar kemudi membawa mobil ku menuju bar itu. Aku memarkirkan mobil di parkiran yang tersedia, tak lupa aku mengganti baju dengan baju yang lebih terbuka.
Drrt drrt
Getaran hp di dasbot mobil mengalihkan perhatian ku. Jimin terus menelfon ku. Aku memilih me non-aktifkan hp ku. Segera setelahnya aku keluar dari mobil memasuki bar tersebut.
"let's wound new baby boy for this night" ucap ku tersenyum.
Jimin POV
'the number you are trying to contact cannot be contacted, please wait a few more minutes'
Ini sudah miss call ke ratusan kalinya. Tapi sia tetap tidak menjawab telfon ku hingga sekarang nada putus nya berbeda, ia me non-aktif kan hp nya.
"kemana dia?" ucap ku tidak tenang . Apa aku harus ke bar? Batin ku.
TBC
06.Daddy
End
Please vote and comment, thank you for reading this new update remake.
Maaf ya banyak bahasa inggris nya kalau tidak mengerti ya cek google.
