37. wow '-'

504 52 1
                                    

Ini biasa aja ya. Nggak ada 21++ nya. But dikit kiss kiss mungkin ada.

Jane silahkan .........

Yyy astjm
Enchim lu lma" w mainin dh in

Sia/ heh!

Jane/ ampun mbk :v

Kkkkkkkkk

S
O

N
O
W

E
N
J
O
Y

I
T

G
U
Y
S
!


Leo dan fico terlihat kaget bukan main.
"sia ini serius kamar kamu?"-leo
"ya iyalah kamar siapa lagi? Hm... tepatnya kamar aku sama jimin"-sia

Fico dan leo meenatap ku dengan wajah kagum (aneh)

"gila loh ini kamar nuansa dark rose banget. Ehuy itu seprai warna merah tua gitu hot banget deh"-fico
"banci kaleng _-"-sia
"ini full hitam semua sia? Dan hanya ada sedikit merahnya? Ngeri sih tapi elegan. Keren"-leo

"ya gitu deh, sampai gorden juga warna hitam :v. Ya tapi katanya ya kalau pagi sampai sore kamar aku ini bagus apa lagi kalau gordennya di buka. Matiin lampu habis itu pakai cahaya matahari saja .katanya sih bagus tapi aku yang sudah setahun lebih tidur di sini biasa aja :v"

"aku perlu lihat besok pagi. Akan aku buktikan. Kalau beneran bagus berarti selera kamu memang bagus"-leo
"btw, ini kamar warna hitam karena apa? Kita tau kok kamu itu suka sama warna hitam tapi kok segininnya? Ouh atau biar nggak kelihatan ya lagi main"-fico

Aku dan jimin yang berdiri di ambang pintu memerah. Ya memang benar salah satu alasan ku menggunakan wallpaper kamar warna hitam supaya aku bisa diam-diam serang jimin. Ya walau tetap saja sih kelihatan kan kalau nyala lampu karena ada pantulan yang kena ke kulit ku. Apa lagi kulit aku sama jimin sama-sama putih jadi kalau lampu tidur di nyalain pas main pasti kelihatan.

"oh bener ya? Ok ok nggak usah di bahas nanti yang satu pingsan yang satu lemes"-leo

"ish padahal asik loh godain mereka"-fico
"heh banci, mau aku tendang keluar hum?!"-sia
"a-ampun sia. Lav kap, maaf kan saya"-fico

Aku menghampiri fico perlahan lalu,
*tak*(sentil fico)

"ouch, sakit tau. Ampun oi udah sakit nih"-fico
"jangan cari masalah ya kamu"-sia
"siap nona"-fico

Aku mengangguk pelan. Lalu melihat ke arah jimin.

"ada apa?"-jimin
"sofa nya di buka jim aku mau ke ruang sebelah ambil selimut sama tambahan bantal buat mereka"-sia
"ne chagii"-jimin

Aku pun perlahan berjalan keluar kamar lalu ke kamar ku yang lain untuk mengambil bantal tambahan.

*ngiing*(dengung gitu lh pkkny)
Aku memegang telinga ku yang berdengung dan membuat ku pusing tidak karuan. Aku pun tersungkur ke lantai saat ingin berjalan keluar dari kamar ku yang lain sambil membawa bantal dan selimut tambahan ke kamar ku.

/jimin POV/

"fic, kamu nggak bisa diam apa kayak leo?"-jimin
"ehehe iya iya aku diam. Perlu bantuan?"-fico
"telat"-jimin

Setelah aku membuka sofa menjadi kasur kami menunggu sia kembali. Tapi setelah 15 menit berlalu sia masih belum kembali.

"eh sebentar ya aku mau cek sia"-jimin
"ok, kita ikut ya"-leo
"aku juga"-fico
"hm.... Ya baiklah ayo"-jimin.

Kami pun keluar dari kamar sia .aku melihat ke sekitar untuk melihat kamar mana yang sia datangi. Terlalu banyak kamar di sini.

"dia bilang ruang sebelah kan? Coba lihat di situ. Aku kanan jimin depan fico kiri"-leo

"ok"-jimin&fico

5 menit berlalu.....

"leo ada nggak?"-fico
"nggak, kamu fic? "-leo
"nggak ada juga. Jim kamu gimana? Ada sia nggak di deretan kamar didepan kamar sia? Jim? Jimin? "-fico

Aku kaget melihat sesorang di depan ku.seorang wanita yang tangannya berlumuran darah. Dari telinganya ada darah yang mengalir juga dari mulutnya.

"eh samperin samperin"-leo

Leo dan fico menghampiri ku. Mereka sama kagetnya dengan ku. Sangking kagetnya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Aku mulai tersadar kembali setelah kaget melihat orang di depan ku.














To be continued.......














Mian ne singkat
Aku lagi ngurus yang lain

Mian ya

Mian untuk semua kesalahannya

Lanjut besok ya

See ya

Annyeoung ^_^

/jane/

Kkkkk

Bsk lgi yk.

Sayonara (●'∀`)ノ♡




Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang