86.not today

250 40 5
                                    

Double up yeiiii
Mari kita lanjut ya
Satu lagi nih nanti
Di tunggu :)

Enjoy it :)

"a-aku habis lihat eomma" ucap jihu dengan matanya yang mulai meneteskan air mata. Sehun yang bingung pun pindah ke tempat jihu dan mengelus kepala jihu. Aku memeluk jihu seketika saat tangis jihu pecah.

"eommaaaa jangan pergi eommaa, jihu nggak mau di tinggal eomma" isak jihu. Aku cukup bingung dengan penuturan jihu. Jihu lihat sia, lalu sekarang dia nangis minta sia jangan pergi. Tunggu.... Jihu itu indigo kayak sia? Atau gimana?

Sia nggak mungkin pergi kan? Itu nggak mungkin kan? Mana mungkin dia pergi ninggalin aku dan jihu sekarang kan?

"jihu tadi lihat eomma dimana?"-jimin
"di situ, terus lama-lama eomma hilang sambil senyum ke jihu *hiks* terus kata eomma, jihu harus jadi anak yang baik . Appaaaa, eomma nggak pergi kan? *hiks* nggak kan?"-jihu
"eomma sama adik-adik jihu baik-baik saja kok, jihu nggak ush takut ya?"-jimin
"n-ne"-jihu

Tangis jihu mulai mereda. Perlahan jihu tertidur di pelukan ku.

"hyung, jihu aku yang pegang saja. Hyung cek keadaan noona saja sana, kami tunggu di sini"-sehun
"ah baiklah, aku titip jihu ya oh. Ann"-jimin
"ne hyung"-sehun

Aku memindahkan jihu ke pangkuan sehun, kemudian aku keluar cafe menuju rumah sakit yang tak jauh dari cafe. Aku menyebrang melewati jalan di depan rumah sakit dan tanpa sadar.......

*bugh* ---ngiiing--

Aku membuka mataku. Apa itu tadi? Seperti kecelakaan, ah sudah lupakan yang penting aku harus menemui sia. Aku melanjutkan jalan ku yang tadi terhenti, aku melangkah tanpa melihat ke belakang. Di belakang ada........

•_____•

Aku memasuki rumah sakit dan berlari menuju ruang operasi. Operasi sisa 5 menit lagi. Aku menunggu di bangku depan dekat ruang operasi. 5 menit berlalu dan operasi pun selesai. Firasat ku aneh, tapi atmosfer di sini lebih aneh. Dingin, sangat dingin.

Robin hyung keluar dengan beberapa perawat yang membawa 5 box bayi. Box bayi?! Aku langsung menghampiri robin hyung yang menunduk menahan air matanya.

"s-sia bagaimana hyung?" tanya ku sedikit takut. Robin hyung menggeleng kan kepalanya. Nggak mungkin!

Tak lama kemudian sora chan-e dan nika noona keluar bersama perawat lain sambil mendorong kasur rumah sakit yang di atasnya tertutup kain putih.

"nggak nggak mungkin! Nggak mungkin sia pergi! Nggak! N-nggak *hiks* siaaaa" isak ku pecah. Joe hyung pun membuka kain putih tersebut dan terlihat jelas itu adalah sia dengan wajah lembutnya yang pucat terbaring di atas kasur tersebut. Tangis ku pecah seketika.

"NGGAK MUNGKIN! NGGAK MUNGKIN SIA PERGI! NGGAK MUNGKIN! SIAAA, KENAPA KAMU TINGGALIN AKU SAYANG? KAMU SAYANG AKU KAN? *hiks* SIAAA, KENAPA KAMU PERGI SAYANG? NGGAK MUNGKIN INI NGGAK MUNGKIN! AKU CUMA MIMPI!" isak ku tak karuan seperti orang gila yang menangisi tubuh kaku di hadapan ku ini.


-----

Pasti aku cuma mimpi!
Pasti!

-----

To be continued...

Lanjuttt
Mian kalau ada salah
jangan lupa vote
Gomawo yang sudah baca

Annyeoung ♡



Abstract Life - PJM : END; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang