Happy reading !
Merin masih memikirkan ucapan Melvin,Melvin menyayanginya?apakah ini nyata? Merin menggeleng2kan kepalanya. Sekarang pikirannya tertuju pada Alan. Merin merindukannya,sangat. Namun ucapan Alan waktu itu membuat Merin sangat bertekad untuk mulai melupakan dan merelakan Alan."Merin?apa yang sedang ada di pikiranmu sekarang?kenapa tidak memperhatikan saya?"ucap Bu Desi.
"Maaf bu. Saya minta maaf karena saya melamun."
"Yasudah,perhatikan saya!"
Merin mencoba untuk fokus terhadap pelajarannya,namun sesekali ia masih memikirkan kata-kata Melvin tadi.Ting !
Alvaro W
Jangan lupa nanti langsung pulang
Kalo ada yang ngajak maen bilang aja besok
Kamu ada janjian sama perawatnya Om Riza dirumahMerinda
Iya kak
Siap deh
Jemput Merinnya di kelas yaAlvaro W
Kenapa?
Biasanya di depan kanMerinda
Something deh😋Merin mematikan ponselnya dan segera memperhatikan guru itu lagi sebelum dimarahi seperti tadi. Merin baru ingat bahwa ia akan latihan berjalan dengan perawat Om Riza. Ia senang akhirnya ada harapan untuk normal lagi.
Setelah beberapa jam pelajaran,akhirnya para siswa berhamburan keluar. Varo dengan gagahnya menenteng tasnya dengan satu tangan dan pergi ke kelas Merin. Tidak biasanya Merin ingin dijemput di kelas. Ia wajib mencurigai Merin.
"Kak varoo!"teriak Dania.
"Apa sih lo Dan. Toa banget."ucap Varo dengan mengelus kupingnya itu.
"Ish,kak Varo ini. Yaudah deh,Dania pulang dulu. Daah!"ucap Dania keluar dari kelasnya.Varo mendapati adiknya yang sedang termenung di bangkunya.
"Rin."
"Eh kakak. Ayo pulang!" ucap Merin yang sudah tersadar bahwa ada Varo menjemputnya.
"Kamu kenapa sih. Kok nglamun?ada masalah?crita sama kakak!"
"Enggak kok kak,ayo kak. Merin gak sabar deh latian jalan."ucap Merin. Varopun mendorong kursi roda Merin keluar.
Di dalam perjalananpun tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Merin. Biasanya Merin bercerita tentang hari ini,namun sekarang ia lagi-lagi termenung.
'Nanti aja deh gue tanya nya.'batin VaroAda mobil berwarna hitam yang terparkir di halaman rumah Merin. Varo langsung menggendong Merin masuk ke dalam rumah. Ternyata Om Riza datang dengan 2 perempuan berpakaian nuansa pink.
"Assalamualaikum."ucap Varo dan Merin.
"Waalaikumsalam."
"Om Riza udah lama?"tanya Merin
"Barusan kok Rin. Oh iya,ini perawat yang Om bilang waktu itu buat ngajarin kamu jalan. Setiap harinya setelah pulang sekolah,kamu latian jalan sama perawat ini. Perawat yang bercelana itu namanya Kayana dan yang pake rok itu Zahra."
"Aku Merin kak."sapa Merin tersenyum ke arah dua perawat itu dan dijawab anggukan.
"Jadi om,setiap hari ya latiannya?kalo Merin lagi ada urusan gimana?"tanya Merin lagi. Varo dan Mamanya sama-sama mengernyitkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Teen FictionAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...