Happy reading !Hari ini adalah waktunya camping untuk kelas XI di sekolah Merin. Sebenarnya kelas 12 tidak diperbolehkan ikut. Namun,Varo mengusulkan agar kls 12 yang ikut hanya anggota OSIS termasuk ia dan sahabat-sahabatnya.
Melvin,Hildan,dan Dani satu bis dengan Merin dan Fanya. Sedangkan Varo,Arkan,dan Jay satu bis dengan Salsha dan Dania. Kalau kalian menanyakan,apakah Melvin dan Varo sudah baikan. Jawabannya adalah belum.
Bahkan Varo menghampiri Melvin hanya untuk mengatakan jika ia tidak boleh menyentuh Merin. Namun,bukan Melvin namanya jika tidak nekat.
"Duduk sama aku sini."ucap Melvin menepuk kursi di sebelahnya.
"Gue duduk sama Fanya aja kak."ucap Merin.
"Fanya sama gue Rin,ayolah. Bantu gue buat pdkt."ucap Hildan pelan namun masih bisa didengar oleh Fanya. Ini adalah pertama kalinya Fanya merasa sangat malu. Karena jarang ada cowok yang berani mendekatinya.
"Hm."ucap Merin yang langsung duduk di sebelah Melvin.
Bus melaju dengan perlahan,kemudian menambah kecepatannya. Melvin melirik Merin yang sedang menundukkan kepalanya.
"Rin,ngantuk ya?"tanya Melvin.
"Eh,enggak kok kak."
"Gak usah bohong Rin. Aku udah tau kok. Sini."ucap Melvin memegang kepala Merin dan menaruh di pundaknya. "Tidur aja kalo mau tidur."ucap Melvin.
Merin merasa degup jantungnya tidak normal lagi,melainkan sangat cepat. Ia memang mengantuk,tapi kalo seperti ini bisa-bisa jantungnya meledak karena cepatnya.
Melvin mencoba untuk membuat Merin tertidur. Ia tau jika ia sudah membuat Merin semakin tidak karuan. Ia mengelus kepala Merin sesekali mencium puncak kepala Merin. Dengkuran halus Merin terdengar di telinga Melvin,membuat ia melengkungkan bibirnya. Melvin juga mencoba untuk memejamkan mata. Ditaruhnya kepalanya diatas kepala Merin.
"Si anying,liat tuh si Melvin sama Merin. Gila gila."ucap Dani. Fanya dan Hildan menoleh ke arah Melvin dan Merin.
"So sweet."celetuk Fanya.
"Lo mau kayak gitu juga?sini sini."ucap Hildan menaruh kepala Fanya di pundaknya,tetapi malah diberi tamparan halus di pipi Hildan.
"Gak usah sentuh-sentuh gue!"
"Gue tau lo seneng kok. Iya kan?"ujar Hildan.
"Ap..apaan.. sih."ucap Fanya terbata.
"Tuhkan gagap,gausah bohong kali."ucap Hildan.
Fanya melihat pemandangan di luar jendela untuk menyembunyikan rasa malunya. 'Kok gue bisa malu gini sih.'batinnya.
Bus Varo
Berbeda dengan bus yang ditumpangi oleh Melvin,bus yang ditumpangi Varo ini sangat ramai. Arkan selalu saja membuat kerecehan-kerecahan di dalamnya,belum lagi Budi yang juga merupakan raja recehnya XI-MIPA 2. Ketika raja receh dan raja komedi bersatu,jadilah stand up comedy.
"Kalo hotman paris lagi minum es,jadi coldman paris gak ya?"ujar Arkan.
"17 Agustus 1945 itu tanggal berapa gaes?"celetuk Budi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Teen FictionAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...