31. Accident

1.8K 90 3
                                    

Happy reading !

Hari sudah mulai gelap,sedangkan Merin masih bingung untuk mencari jalan keluar. Bajunya sudah mulai kotor karena kebanyakan jatuh.

"Kakak,hiks."

Merin menyalakan hpnya,tidak ada sinyal. Apa yang harus ia lakukan? Ia benar-benar takut.

"Fanyaa."teriak Merin.

Merin terus berjalan tidak tau kemana. Sedari tadi ia terus menyusuri hutan,tetapi tidak ada hasilnya. Merin tidak membawa peta,tapi tadi dia membawa kompas.

"Ah ya kompas."

Merin mencari kompasnya di tas. Tidak ada,dimana kompasnya? Ia mengeluarkan semua isi tasnya,namun ia tidak menemukan sesuatu untuk membantunya.

"Kok bisa gak ada sih?"

Merin membawa tasnya lagi dan kembali berjalan. Ada seseorang di balik semak,itu harapannya.

"Misi,mbak mbak. Saya mau tanya jalan keluar dari hutan ini."

Orang itu membalikkan tubuhnya,membuat Merin terkejut. Orang itu terus mendekatkan tubuhnya ke Merin hingga Merin berjalan mundur.

Di tenda,Fanya berjalan maju mundur. Ia gelisah,dimana Merin? Kenapa belum sampai?

"Grup Hildan udah dateng tuh."ucap Arkan.

Melvin,Varo,Fanya,dan Dani menghampiri rombongan Hildan. Fanya menelusuri satu persatu anak,ia tidak menemukan Merin.

"Kak Hildan,Merin mana ya?"tanya Fanya.

Varo juga ikut mencari adiknya diantara rombongan itu,namun ia tidak menemukan.

"Adik gue dimana?"

"Ada di belakang kok."ucap Hildan.
"Tadi Merin hampir aja nyelakain Salsha ,untung gue liat."

"Merin gak ada bangsat!"umpat Varo.

"Kita pencar,cari Merin sekarang sampai ketemu."ucap Melvin.

"Apa-apaan lo."ujar Varo.

"Ro,gak usah debat dulu. Sekarang kita cari Merin. Sekarang ini,dia penting banget."ucap Melvin meninggalkan teman-temannya dan mulai masuk hutan.

Melvin menyalakan senternya,menyusuri hutan yang gelap.

"MERIN."
"MERIN,AKU MELVIN. KAMU DIMANA."teriak Melvin.

Sedangkan Merin sekarang,ia merasa takut dengan orang di hadapannya ini.
Merin terus mundur hingga menghentikan langkahnya. Tidak mungkin ia lompat ke bawah jurang.

"Lo akan mati Merin. Lo akan mati!"ucap orang itu.

"Apa salah gue?"tanya Merin.

"Bokap lo udah nabrak nyokap gue sampe dia meninggal."

"Gak mungkin."teriak Merin.

Teriakan Merin itu terdengar hingga ke telinga Melvin. Melvin segera berlari mencari asal suara Merin.

"Itu mungkin Merin. Bokap lo juga udah ngehancurin bisnis bokap gue."

MERVIN ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang