57. Pantai

2K 91 2
                                        

Happy reading !

Pagi hari ini disambut oleh senyuman cerah dari matahari. Merin dengan semangat pergi ke kampusnya karena hari ini ia akan melakukan praktek kedokteran. Mulai hari itu,Melvin yang bertanggung jawab atas Merin. Mulai dari antar jemput hingga kebahagiaan Merin,itu adalah tanggung jawab Melvin karena mama Merin sudah menitipkan Merin kepada Melvin.

Lalu dimana mama Merin hingga ia tidak mau mengantar jemput Merin? Mama Merin sekarang berada di London untuk menjenguk kakak-kakaknya tiap weekend selama beberapa minggu. Karena Merin belum ada hari libur,jadi ia tidak bisa ikut ke London.

"Kamu ada kelas?"tanya Merin.

"Ada."

"Yaudah aku kelas dulu ya."ucap Merin mengecup pipi Melvin singkat dan masuk ke dalam kelasnya. Sudah biasa bagi Melvin mendapat kecupan dari Merin, jadi ia tidak terkejut lagi.

Melvin berjalan ke kelasnya,kali ini ia tidak bersama Hildan karena mereka beda jurusan. Melvin jurusan manajemen bisnis,sedangkan Hildan memilih untuk berada di jurusan teknik informatika.

"Pagi Vin."seru Bella yang tiba-tiba berada di samping Melvin.

"Pagi."

"Udah sarapan belum?"

"Udah."

"Oh iya, cewek yang ada di ig lo siapa sih? Adik lo atau sepupu?"tanya Bella penasaran.

"Kepo."ucap Melvin mempercepat langkahnya untuk sampai di kelas.

Semenjak Melvin mengupload foto dirinya dengan Merin,banyak orang yang penasaran siapa cewek yang bersama Melvin saat itu. Para cewek di kampus Melvin sangat merasa iri karena Melvin terlihat menatap cewek dengan begitu dalamnya,sedangkan jika bersama mereka tak sedikitpun Melvin peduli.

Jurusan Melvin ini tergolong rumit untuk dipahami. Hanya untuk orang tertentu saja yang bisa memahami apa yang disampaikan dosen. Biasanya kelas dilaksanakan selama kurang lebih tiga jam. Namun jika ada yang kurang dengan waktu tersebut,bisa sampai enam jam tanpa istirahat. Berat? Memang. Inilah kuliah,mencoba untuk hidup yang lebih bermasyarakat .

Sudah beberapa jam kelas dimulai namun belum ada yang keluar satupun hingga teriakan Merin terdengar di telinga Melvin .

"Heh junior songong. Gue tau ya tadi lo cium pipi pacar gue,Melvin. Maksud lo apaan sih?"sarkas Bella.

"Orang kak Melvinnya gak keberatan. Kok lo nyolot sih, aneh."ucap Merin dengan melipat tangannya di depan dada.

"Jelaslah. Dia itu pacar gue."ucap Bella.

"Ngaku-ngaku."seru Merin.

Bella menjambak rambut Merin itu dengan keras. Sepertinya ia benar-benar kesal dengan Merin.

"Lepasin woi. Aduh sakit."

"Rasain lo haha. Masih kurang kenceng gak?"

"Lepasin!"

"Me.. Melvin."

"Sakit."ringis Merin mengusap rambutnya. Melvin hanya menatap Merin hingga ia menarik tangannya dan membawanya ke dalam mobil.

"Masih sakit gak?"tanya Melvin.

"Iyalah,mana kenceng banget. Kok bisa sih kamu suka sama dia."

"Aku gak suka dia."ucap Melvin pelan dengan sedikit mengelus rambut Merin dan mengecupnya.

MERVIN ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang