34.

1.9K 94 6
                                    

Happy reading !

Hari ketiga Merin di rumah sakit. Belum ada tanda-tanda Merin akan sadar. Varo,Melvin,dan Fanya juga masih berada di rumah sakit. Mereka tidak mungkin meninggalkan rumah sakit ini,karena hanya rumah sakit ini satu-satunya tempat yang aman.

Seorang perempuan paruh baya dengan dua orang di belakangnya masuk ke dalam ruangan Merin. Semua yang ada di ruangan itu terkejut.

"Mama? Mama kok bisa ada...."ucap Varo menggantung.

Plak

"Disini."lanjut Varo sembari merasakan sebuah tamparan mendarat di wajahnya.

"MAMA SURUH KAMU JAGAIN ADIK KAMU!KENAPA MERIN SAMPAI KAYAK GINI?PASTI KAMU GAK JAGAIN ADIK KAMU KAN?JAWAB MAMA!"teriak Mama Merin diselingi dengan tangisan kecil.

"Maaf ma,maafin Varo. Varo gak bisa jagain Merin. Varo...."

"Dan kenapa kamu gak ngabarin mama sama sekali? Kamu mau nyembunyiin ini semua?iya?"

"Gak gitu ma,Varo masih cari pelakunya. Kalo Varo ngasih tau,nanti pelakunya juga akan tau."

"Kamu gak percaya sama mama? Apakah mama akan memberitahu semua orang tentang kondisi Merin?"

"Iya mah,Varo salah. Maafin Varo."ucap Varo menunduk.

Mama Merin datang bersama orangtua Melvin. Mama Merin merasa sangat gelisah hingga mendatangi kediaman Nugraha. Melvin dan Fanya juga ikut menunduk takut. Ini juga salah mereka.

"Merin gapapa kan?"tanya mama Melvin.

"Gapapa ma,kata dokter Merin akan sadar dalam waktu dekat."jawab Melvin.

"Ceritakan ke papa apa yang sebenarnya telah terjadi?katakan Melvin!"

"Waktu itu Merin ditinggal rombongan,tanpa pikir panjang Melvin langsung nyusulin Merin. Melvin dengar teriakan Merin minta tolong. Waktu Melvin samperin,ada sosok hitam di dekat Merin dan berniat untuk menjatuhkan Merin ke jurang. Waktu itu juga Merin sudah dalam posisi bergelantung di dahan pohon."ucap Melvin berhenti.

"Melvin coba melemahkan sosok hitam itu dan menarik tangan Merin. Tapi,sosok itu malah menendang tubuh Melvin hingga tangan Merin terlepas dari tangan Melvin."lanjut Melvin.

"Tapi bagaimana bisa kondisi Merin sangat baik hari ini? Kata kamu,Merin jatuh ke bawah jurang."tanya mama Merin.

"Itu yang aneh ma. Bahkan Varo dan Melvin menemukan kondisi Merin saat itu berlumuran banyak darah. Namun ketika sampai di rumah sakit,dokter bilang tidak ada luka apapun kecuali goresan."ujar Varo. Fanya juga menyimak dengan serius.

Nugraha terlihat sedang menghubungi seseorang setelah mendengar cerita dari putranya. Wajahnya sangat serius.

Mama Merin mengelus pipi anaknya itu,ia tidak tega dengan alat yang menancap di tubuhnya.

"Jangan nangis ma! Varo gak bisa liat mama nangis kayak gini."ucap Varo memegang tangan mamanya dan mengusap air mata suci itu.

"Maafin mama udah marah sama kamu. Mama yakin,kamu sudah menjaga adik kamu dengan baik. Hanya saja takdir yang membuat ini semua."

MERVIN ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang