14. Cemburu

2.1K 94 2
                                    

Happy reading !


Setelah weekend kemarin,semua orang telah menjalankan kegiatan rutinnya. Orangtua bekerja dan anak-anak sekolah,tetapi ada juga yang kuliah.
Seperti penawaran Merin,Melvin menjemputnya pagi ini. Merin sudah siap dengan seragamnya yang rapi dan tertutup oleh jaket pink di tubuhnya.

"Merin,Melvin udah sampai tuh. Cepet keluar."teriakan Varo terdengar di telinga Merin. Sesegera mungkin ia mengambil tongkatnya dan mulai berjalan dengan pelan.

"Selamat pagi kak Varo dan kak Melvin."ucap Merin yang sangat bersemangat hari ini.

"Pagi,semangat banget deh lo. Tumben,ada Melvin?"

"Kak Varo ih,emang Merin kan selalu bersemangat. Ayo kavin."ucap Merin mendekati Melvin yang masih berdiri di ambang pintu.

"Kavin?panggilan sayang ya,widih gaya adek gue."

"Kavin itu kak Melvin. Udah ah,kak Varo berangkat sana. Udah siang lo. Yuk kak."ucap Merin menarik lengan jaket Melvin. Merin masuk ke dalam mobil Melvin dengan dibantu oleh Melvin. Melvin memang merasa senang melihat Merin tanpa kursi roda,tapi hatinya ada rasa takut jika Merin terjatuh.

"Udah siap?"tanya Melvin dan segera melanjukan mobilnya ke sekolah.

Di sekolah, Dania sudah menunggu Melvin dengan kotak biru di tangannya. Mobil putih milik Melvin terparkir di sekolah dan ia turun. Membukakan pintu mobil untuk Merin.

"Makasih ya kak,kalo gitu aku kelas dulu."

"Aku anter."

"Gak,gak usah kak. Merin bakal pelan-pelan kok,tuh kakak ditungguin Dania."ucap Merin dengan tersenyum miris. Memang Dania lebih segalanya darinya. Dania lebih cantik,pinter tentang hal berbau fashion dan make over,dan pastinya lebih jago masak. Apalah Merin,di keadaannya seperti ini,ia tidak bisa melakukan apapun. Merin melangkahkan kakinya dengan bantuan tongkat.

"Pagi kak Melvin."sapa Dania.

"Pagi Dan,udah dateng aja. Biasanya lo telat."

"Ish kak Melvin,khilaf itu mah. Nih,aku bawain bekal buat kak Melvin. Dimakan ya,aku masak sendiri loh. Kalo gitu aku ke kelas ya. Daah."ucap Dania menyerahkan kotak biru yang dibawanya dan meninggalkan Melvin.

Melvin berjalan menuju kelasnya dengan membawa bekal yang telah diberi oleh Dania.

"WOI."teriak Dani

"Apaansih lo teriak-teriak."ucap Melvin

"Wih,tumben lo bawa bekal."

"Dikasih Dania."ucap Melvin yang duduk di bangkunya dan membuka kotak makan milik Dania. Nasi goreng dengan telur dam sosis diatasnya. Melvin tersenyum dan segera memakannya.

"Gue mau dong."celetuk Arkan.

"Beli di kantin sana!"perintah Melvin yang masih asik dengan makanannya.

"Dania pinter masak juga ya. Enak anjay."seru Melvin yang sudah menutup kotak biru itu.

"Lo pilih Dania atau Merin?"tanya Hildan tiba-tiba.

"Bingung gue. Cantik semua sih. Pada pinter narik hati gue."jawab Melvin.

"Heh,lo punya perasaan gak sih coy?lo tuh jangan php in anak orang. Jangan baperin doang,cewek itu butuh kepastian bray."ucap Dani.

"Gue masih gak yakin."jawab Melvin lagi.

"Hei,kalian berempat ya. Selalu saja mengobrol,gak dengar bel masuk?"

"Yaampun ibu,masih pagi jangan marah-marah dong bu. Tuhkan keriputnya udah keliatan."seru seseorang.

"JAY..!!"teriak Hildan,Dani,Arkan dan Melvin.

MERVIN ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang