Happy reading !
Suasana pagi hari di rumah Melvin didominasi oleh suara tangisan Rara. Merin yang semula sedang berada di dapur,ia menghampiri Rara dan menggendongnya.
"Rara kenapa,sayang?"tanya Merin.
"Jatuh. Sakit. Hiks."ucap Rara yang masih menangis dalam gendongan Merin. Merin membawa Rara ke dapur dan mendudukkannya di kursi dapur. Lalu Merin mengambil obat p3k.
"Rara kenapa?"tanya Melvin.
"Kamu mah. Jagain Rara aja gabisa. Dia jatuh tadi. Kamu kemana aja.?"cerocos Merin seraya memberikan obat merah pada lutut dan siku Rara.
"Maaf tadi aku tinggal di kamar mandi. Maafin abang ya."
"Iya."jawab Rara.
Melvin menggendong Rara dan mengusap air mata adiknya itu.
"Kamu bawa Rara main sana. Aku mau nglanjutin masak. Nanti mama papa kamu keburu bangun."ucap Merin. Melvin menganggukkan kepalanya dan pergi menuju ruang keluarga.
Kenapa Merin memasak padahal ada pembantu di rumah ini? Itu karena Merin yang menginginkannya. Ia sering menginap di rumah Melvin tapi dia belum bisa melakukan sesuatu untuk membalas kebaikan keluarga Melvin.
Beberapa masakan sudah ia hidangkan di piring-piring dan menatanya di ruang makan. Minuman keseharian juga tak lupa ia taruh di ruang makan.
"Yaampun Merin,kenapa kamu repot-repot masak sih. Kan ada mbak Ina."
"Gapapa kok bunda. Merin disini kan ngrepotin terus jadi cuma ini yang bisa Merin lakuin."
Awalnya mama Melvin menyuruh Merin memanggilnya mama. Namun Merin menolak karena sama dengan panggilannya untuk mamanya sendiri. Sehingga ia memilih untuk memanggil mama Melvin dengan sebutan Bunda,agar beda.
"Selamat makan."ucap Merin kepada keluarga Melvin. Rara bertepuk tangan,ia senang Merin berada di rumahnya.
"Enak banget gils. Restoran aja kalah nih."puji Caca seraya mengunyah makanannya.
"Kak Caca bisa aja. Oh iya,habis ini Merin mau ke bandara buat jemput kakak-kakak Merin. Jadi Merin pulang sekalian,makasih buat semuanya selama Merin berada disini."ucap Merin.
"Aku antar ya."ujar Melvin. Merin menganggukkan kepalanya.
Hidangan yang dimasak Merin sudah habis tak bersisa. Merin mengangkat piring kotor dan membawanya ke dapur.
"Merin,kamu siap-siap saja. Biar mbak Ina yang beresin."ucap mama Melvin.
"Iya deh bunda. Merin siap-siap dulu."ucap Merin tersenyum dan berjalan menuju ke kamar Melvin.
Melvin sedang asyik memainkan hpnya hingga tak sadar jika Merin masuk ke dalam kamarnya. Merin mengambil pakaiannya dan pergi ke kamar mandi.
"Daritadi sibuk hp mulu. Hp nya lebih cantik ya."sindir Merin yang sedang memoles wajahnya dengan riasan.
"Ada sesuatu yang penting sayang."jawab Melvin.
"Lebih penting dari aku?"tanya Merin berkacak pinggang.
"Emm.. kamu yang utama."

KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Teen FictionAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...