Happy reading !
Setelah semua selesai makan,mereka pergi keliling Mall. Namun,Fanya mengusulkan untuk menonton film saja.
"Gak. Gak mau horor. Takut."ucap Merin manja kepada Varo.
"Merin phobia gelap. Dia gak bisa ke tempat gituan."ucap Varo.
"Ya udah. Timezone aja."ucap Rinda.
"Ayukk."ucap Merin bersemangat berlari ke arah timezone.
Melvin dan Varo hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Merin. Semenjak Merin bisa berjalan dengan normal,ia sedikit kekanakan dan lebih cerewet serta lebih berani.
"Main apa ya,aduh."ucap Merin setelah tidak sengaja menabrak seseorang.
"Hai Merin. Maaf nabrak."
"Hai Alan."jawab Merin.
Melvin berhenti tepat di belakang Merin,ia menatap Alan sedikit sinis. Sedangkan Alan menatap Merin dengan intens.
"Lo cantik."puji Alan membuat Melvin melotot.
"Merin,ayo kesana."ucap Melvin.
"Alan,aku kesana ya. Dah."ucap Merin yang masih sempat berpamitan dengan Alan sebelum Melvin menarik tangannya.
"Kak Melvin,sakit tangan aku."ucap Merin meringis.
"Maaf."ucap Melvin melepaskan tangan Merin dan mengusap pergelangan tangan Merin pelan.
"Kak Melvin kenapa?"tanya Merin.
"Gapapa. Mau main basket?"ucap Melvin mengalihkan perhatian Merin. Tidak mungkin kan ia mengatakan jika ia cemburu.
"Hem. Boleh. Kita tanding,yang kalah harus nurutin permintaan yang menang."ucap Merin bersemangat.
"Oke. Ayo!"
Merin dan Melvin menuju ke area permainan basket. Merin sudah siap dengan ancang-ancangnya untuk melemparkan bola ke ring.
"Ih kok kalah."keluh Merin.
"Kasian kalah."ejek Melvin.
Merin menatap Melvin dengan tatapan mengintimidasi dan segera memfokuskan pandangannya kepada bola dan ring di depannya.
"Yey."teriak Merin.
"Masih satu sama."
Melvin meraih tangan Merin dari belakang dan membantunya untuk memasukkan bola ke dalam ring.
"Yey menang. Makasih kak Melvin udah ngalah."
"Siapa yang ngalah? Cuma bantuin aja. Aku kasian nanti kamu nurutin aku."
"Ih."ucap Merin mencubit perut Melvin pelan.
"Besok Rara ultah."
"Oh iya,lupa. Aku mau beli kado sekarang."ucap Merin menggandeng tangan Melvin tanpa meminta persetujuan dari si pemilik.
"Kak Varo dan semuanya. Merin sama kak Melvin mau beli kado buat Rara dulu ya. Dadah."ucap Merin melambaikan tangannya ke arah Varo dan Fanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Novela JuvenilAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...