Happy reading !
Satu malam sudah berlalu dengan membawa puluhan cerita. Merin masih mengingat tentang kejadian semalam. Kejadian tentang seorang pangeran mengungkapkan seluruh isi perasaannya kepada seorang putri cantik. Kalau diingat-ingat,Merin jadi malu sendiri.
"Yaampun. Gue kenapa sih."ucap Merin yang menggendong tasnya di atas punggung dan keluar dari kamarnya.
"Selamat pagi mama."sapa Merin.
"Pagi sayang."
"Lo jahat,gak liat gue disini apa?"tanya Varo. Merin menyengir dan langsung mengambil makanannya tanpa memperdulikan Varo.
"Mama minggu ini free. Kita akan adakan quality time gimana?"tanya mama Merin.
"Mau bangett."jawab Merin yang juga diangguki oleh Varo.
Mereka berdua melanjutkan sarapannya agar tidak kesiangan. Merin dan Varo berpamitan kepada mamanya dan berangkat ke sekolah. Namun,setelah membuka pintu rumah,Merin mendapati Melvin yang sudah menunggunya di depan mobil dengan kemeja seragam sedikit ke atas yang membuatnya terkesan lebih cool.
"Mau jemput gue apa adik gue nih?"tanya Varo.
"Mau jemput pacar gue."
"Kalian?"
"Ayo kak berangkat. Gak mau telat."ucap Merin menarik tangan Melvin agar masuk ke dalam mobil sebelum Varo menginterogasinya.
Mobil Melvin melaju meninggalkan rumah Merin dan Varo yang masih terdiam di ambang pintu.
"Kok masih disini?"
"Eh mama,iya mah. Varo berangkat dulu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam.
Mobil Melvin sudah masuk ke dalam parkiran. Disana juga ada mobil teman-temannya. Setelah terparkir rapi,ia membukakan pintu Merin dan keluar dari mobil
"Ayo."ucap Melvin menggandeng tangan Merin.
Keduanya masih diam tanpa ada yang membuka suara. Mereka menjadi pusat perhatian satu sekolah karena jarang sekali seorang Melvin menggandeng tangan seorang cewek. Bahkan saat Melvin bersama Dania,mereka tidak pernah bergandengan tangan.
"Belajar yang bener. Aku ke kelas dulu."ucap Melvin lembut seraya mengacak rambut Merin.
"Iya. Kak Melvin juga semangat belajarnya."ucap Merin.
Melvin tersenyum dan mengangguk,kemudian ia berjalan menuju ke kelasnya meninggalkan Merin yang masih menatap punggungnya.
"Wihi,pagi-pagi udah mesra aja."celetuk Fanya.
"Ngapa coba lo."ucap Merin yang masuk ke dalam kelasnya dan duduk di bangkunya.
"Lo jadian sama kak Melvin ya?"tanya Salsha.
"Gak tau."jawab Merin asal.
Dania menguping pembicaraan ketiga sahabat itu. Ia merasa sangat geram sekarang. 'Melvin hanya milik Dania.'batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Teen FictionAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...