1. Melvin

6.9K 242 2
                                    


Happy reading !

Jakarta , 07.00 WIB.

Lonceng bel sekolah berdentang 3 kali, menandakan bahwa semua murid diharuskan untuk masuk ke dalam kelasnya masing-masing untuk mengikuti pelajaran. Seorang gadis tengah mengayuh kursi rodanya dengan cepat karena ia sedikit kesiangan hari ini. Kekhawatirannya karena takut dihukum semakin menyeruak hingga membuatnya tidak sengaja menabrak seorang lelaki.

"Maaf maaf,gak sengaja."ucapnya.

Laki-laki itu hanya memicingkan matanya dan membenarkan seragamnya yang sedikit keluar dari celananya. Gadis itu masih menundukkan kepalanya karena telah melihat badge kelas laki-laki itu, 12 MIPA. Ternyata laki-laki itu adalah kakak kelasnya. Tak seharusnya ia sangat terburu-buru hingga menabrak orang seperti ini.

"Oke,gue gapapa."ucap lelaki itu dengan sedikit melihat badge gadis yang telah menabraknya,11 MIPA. "Gue duluan,Merin."lanjutnya.

Merin,merasa terkejut karena kakak kelas itu tau namanya. Namun kemudian,ia menepuk dahinya. Tentu saja kakak kelas itu tau,karena badge nama nya terpampang jelas di seragamnya.

Ia mengayuh kursi rodanya lagi menuju ke kelasnya. Untung saja belum ada guru yang masuk ke kelasnya. Ia duduk di bangkunya,melihat deskmate nya sedang berselfie ria.

"Kebiasaan deh."sindir Merin.

"Suka suka Salsha."jawabnya.

Salshabill Naomi Leord adalah gadis cantik yang sedikit memiliki keturunan dari Jepang. Katanya,ayah dari kakeknya berasal dari Jepang yang kemudian merantau ke Indonesia.

Seorang guru berhijab dengan seragam dinasnya yang melekat di tubuhnya telah memasuki kelas Merin dan duduk di kursi guru. Bu Wen panggilannya,mengajar mapel Fisika sedang mengabsen satu persatu muridnya. Takut jika ada yang sengaja membolos ke kantin ataupun ada yang benar-benar sakit.

"Anak-anak,sekarang buka bukunya hal 35. Disitu sudah diterangkan, jika gaya yang bekerja pada suatu benda mengalami......"

Sebenarnya,Bu Wen ini adalah guru yang paling menyenangkan diantara guru yang lain. Namun pelajaran yang diajarkannya ini terkenal susah dipahami,maka semua siswa menganggapnya sangat membosankan.

"Ada yang ditanyakan?" Tidak ada jawaban suara yang terdengar. Guru itupun langsung menulis 5 buah soal di papan tulis.

"Kalo tidak ada,tolong ini dikerjakan. Jangan lupa dikumpulkan HARI INI!"perintah Bu Wen dengan menekan kata hari ini agar muridnya itu tidak mengulur-ulur waktu hingga tidak ada yang mengumpulkan tugas berhari-hari.

Merin terlihat mulai menghitung soal yang sudah diberikan,berbeda dengan Salsha yang mencoba untuk memahami jawaban yang ditulis oleh Merin. Kenapa bisa mendapat hasil sebesar itu? Salshapun masih terus memahaminya hingga ia merasa menyerah.

"Susah banget sih. Gue gak tau apa-apa coba."celetuk Salsha setelah guru itu keluar untuk mengangkat telepon.

"Lo kira lo doang? Gue juga gatau apa-apa. Mana cepet banget lagi njelasinnya."jawab Budi,teman sekelas Merin.

"Yaelah Bud,tadi kan Bu Wen udah bilang. Ada yang ditanyain gak?"ucap si ketua kelas,Reno. "Nah,ngapain tadi lo gak tanya?"lanjutnya. Budi hanya menyengir seraya menggaruk rambutnya yang tak ada kutu itu.

MERVIN ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang