45. Kemurkaan Melvin

2.1K 87 9
                                    

Happy reading !

Semua orang yang berada di tempat itu seketika terkejut dengan apa yang baru mereka lihat. Tubuh Merin melemah dan jatuh dengan bersimbah darah. Salsha menangis keras hingga satu tamparan mendarat di pipi Salsha.

"Puas lo?puas lo hah?puas?"ucap Fanya yang sudah bercucuran air mata dengan derasnya.

Tanpa sepatah katapun,Varo dan Melvin langsung membopong tubuh Merin ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit. Mama merin juga tak henti-hentinya menangis melihat putri satu-satunya itu.

Fanya,Rinda,Marsya,dan yang lain juga ikut ke rumah sakit. Mereka menaiki mobil masing-masing meninggalkan Salsha yang masih menangis di tempat itu.

"Maafin gue Rin. Maafin gue hiks."ucap Salsha.

"Kerja lo bagus dek."

Salsha mendongakkan kepalanya,melihat Jay yang sudah ada di depannya dengan tawa licik. Jay memeluk adiknya itu dan membawanya pulang ke rumah.

Fanyaas
Kak Alfan
Lo ke Indonesia sekarang pls
Merin tertembak pistol

Demi kapal yang diatasnya ada apinya yang kemudian menjadi kapal api. Malam itu juga,Alfan memesan tiket pesawat yang terbang dini hari. Ia benar-benar terkejut dengan kabar yang diberi oleh Fanya. Adik kesayangannya itu tertembak pistol. Ia tidak akan mengampuni pelakunya.

Melvin dan Varo sama-sama terlihat khawatir dengan keadaan Merin. Merin sedang diperiksa oleh dokter namun sudah tiga jam,dokter itu tak kunjung keluar. Lampu hijau yang menandakan aktivitas dokter telah selesai itu menampakkan dokter yang keluar dari ruangan UGD.

"Dok,gimana keadaan anak saya?"tanya mama Merin.

"Ini benar-benar sangat serius. Peluru yang telah ditembakkan ke tubuh pasien sudah menjalar ke seluruh bagian tubuhnya. Untungnya,kami sudah menemukan peluru itu. Pasien membutuhkan perawatan yang sangat intensif dan kemungkinan pasien mengalami koma yang cukup lama."ucap dokter itu panjang lebar.

"Tapi adik saya baik-baik aja kan dok?"sela Varo.

"Kita tidak bisa memprediksi. Berdoalah!"ucap dokter kemudian pergi dari hadapan Varo.

Melvin menggertakkan giginya,sorot matanya berubah menjadi kejam,dan tangannya tergenggam dengan kuat.

"Lo semua ikut gue."perintah Melvin kepada teman-temannya.

Arkan,Dani,dan Hildan berjalan di belakang Melvin. Mereka tidak tau Melvin akan pergi kemana.

"Periksa hp kalian dan laksanakan sekarang!"perintah Melvin kembali.

Semua teman-temannya mengecek hp mereka masing-masing dan segera menganggukkan kepala. Satu persatu dari mereka berpencar ke arah yang berbeda,entah akan kemana.

Melvin masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya ke sebuah rumah milik pengusaha ternama.

"Leord Family Home"

Brakk!

"Keluar lo sekarang!"teriak Melvin yang sudah mendorong pintu rumah Salsha dengan kasar.

MERVIN ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang