62. MINE

2.4K 102 3
                                        

Happy reading !

Sudah beberapa tahun yang dilewati oleh Merin setelah kejadian kecelakaan Melvin. Merin berubah menjadi sosok dokter yang dewasa dan mandiri. Merin juga tampil lebih cantik dari sebelumnya. Setelah ia diangkat menjadi dokter, ia sudah dikelilingi oleh kesibukan.

Merin jarang pulang ke rumahnya karena ia sudah menjadi dokter tetap. Keberadaan Merin sekarang selalu dinanti dan dirindukan oleh keluarganya. Varo sesekali menemui Merin. Alfan juga menemui Merin untuk membawakan makanan. Mama Merin,hampir setiap hari ia pergi ke rumah sakit untuk membawakan baju ganti untuk Merin.

Mama Merin tidak ingin anaknya tidak merawat diri karena sibuk. Bahkan saat ini Merin sedang bertemu dengan mama dan kakaknya. Kebetulan ia ada jam kosong.

"Kapan lo pulang?"tanya Varo.

"Gatau kak. Mungkin lusa."

"Jangan capek-capek lah. Abang tau ini cita-cita kamu. Kamu juga harus bisa  merawat diri. Tapi abang liat-liat,kamu makin gendut ya disini."ujar Alfan.

"Ha? MERIN GENDUT? GAK MUNGKIN!"

"Iyaa bener. Kamu makin chubby disini."sahut mama Merin.

"Yahh,Merin harus diet nih."

"Apaan. Gak boleh diet. Nanti dimarahin Melvin."ujar Varo.

Mendengar kata Melvin,Merin jadi sangat merindukan pria itu. Sudah berapa lama Merin tidak bertemu dengannya.

"Oh iya,lusa kamu harus pulang ya. Karena kita semua akan mengadakan acara untuk pertunangan kakak kamu."ucap mama Merin.

"Widih. Kak Varo mau tunangan? Yakin lo kak? Sama kak Rinda atau sama....."

"Gue setia sehidup semati."potong Varo.

Merin tertawa melihat ekspresi Varo. Merin tau jika Varo sedang melakukan hubungan jarak jauh dengan Rinda. Merin pernah merasakan itu. Namun, sekarang hanyalah kenangan baginya.

"Merin masih sibuk nih. Mama pulang ya,Merin janji besok pulang."ucap Merin.

"Tau lah yang jadi dokter."ujar Alfan mengacak rambut Melvin.

"Ish abang,ini tuh habis disisir tau. Nanti berantakan."

"Lagian,lo berubah hanya dari segi perilaku. Penampilan masih bocah aja."sahut Varo.

Merin memiliki rambut panjang dengan poni pendek di depannya. Katanya Merin ingin seperti song hye kyo yang berponi depan. Unsur korea masih melekat dalam diri Merin. Ia masih dan akan selalu menyukai korea.

"Biarin ih. Yang penting cantik."

"Udah. Ayo pulang! Kasian adik kamu masih sibuk. Mama pulang dulu ya sayang."

"Hati-hati mama. Hati-hati kakak sama abang."

"Abang tunggu di rumah ya."ujar Alfan.

Merin menganggukkan kepalanya dan melambaikan tangannya ke arah mama dan kakaknya. Merin melanjutkan aktivitasnya kembali. Ia berjalan menuju ruangan pribadinya.

MERVIN ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang