Happy reading !
Malam ini,sedang ada perkumpulan meja bundar. Semua murid duduk melingkar dan mengelilingi api unggun. Mereka bergoyang dengan diiringi nyanyian Melvin dan kawan-kawannya. Merin menatap Melvin,walaupun ia kecewa sama Melvin karena perbuatannya. Namun,ia tidak bisa berhenti untuk menatapnya.
"Oke semuanya,ini udah malem. Kalian beristirahatlah biar besok pagi bisa melanjutkan kegiatan."ucap Varo.
Merin dan Fanya masuk ke dalam tendanya untuk beristirahat. Heningnya malam,semilir angin,hingga suara dedaunan yang bergesekan dengan daun yang lain membuat suasana menjadi terasa damai.
Merin terbangun dari tidurnya,ia ingin buang air kecil. Namun diluar sangat gelap,ia takut kegelapan. Dilihatnya Fanya yang sudah tertidur pulas,ia jadi tidak tega untuk membangunkannya. Akhirnya ia memberanikan diri untuk keluar tenda dengam membawa senter.
Merin berjalan mencari wc umum di sekitar sana,ia memang melihatnya tadi. Namun,jaraknya cukup jauh dari tendanya. Suasana mencekam menyelimuti Merin. Ia benar-benar takut,tapi tidak mungkin juga dia menahan buang air hingga pagi.
"Aw.."desis Merin.
Merin menabrak seseorang,berbaju putih namun ia tidak melihat kepalanya. Ia merengek ketakutan,hingga akhirnya orang itu memeluknya.
"Mama,Merin takut. Lepasin woi."ucap Merin.
"Sst,tenang. Aku Melvin."ucap Melvin membuka topi hoodienya. Merin masih meringkuk dalam pelukan Merin.
"Kak,gue takut."
"Mau kemana?"
"Pengen pipis."
"Yaudah,aku anter. Ayo!"ujar Melvin menggandeng tangan Merin menuju wc umum.
"Kamu masuk ke dalam sana! Aku tunggu sini aja."
Merin pun masuk ke kamar mandi dan melakukan tujuannya. Setelah ia selesai,Merin keluar dari kamar mandi. Dimana Melvin? Apa tadi hanya bayangannya saja? Atau jangan-jangan?
"Nih."
"Kak Melvin. Gue kira tadi cuma bayangan aja."ucap Merin seraya menerima minuman dari Melvin.
"Haha,segitunya ya gue?"
"Kok kak Melvin belum tidur?"tanya Merin yang menyedot minumannya itu sambil berjalan menuju tendanya.
"Masih jam 12 ini. Belum malem banget. Tadi laper,jadi nyari warung deket sini yang buka."
"Makasih ya kak. Night kak Melvin."ucap Merin yang kemudian masuk ke dalam tendanya.
"Night too."jawab Melvin pelan. Melvin kembali ke tendanya dan beristirahat karena perutnya sudah cukup kenyang.
Suara kokokan ayam dan teriakan Bu Wen membangunkan seluruh murid yang masih tertidur di tenda.
"Cepat bangun,mandi,lalu olahraga."teriak Bu Wen.
Merin dan Fanya antri untuk mandi,ramai sekali. Fanya masih memejamkan matanya karena masih mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Teen FictionAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...