54.

2K 86 0
                                    

Happy reading !

Bella masih sangat kesal karena perlakuan Melvin yang tiba-tiba mengistimewakan junior yang membuat emosinya berada di puncak.

"Sekarang kalian istirahat 15 menit dan kembali berkumpul disini tanpa ada yang terlambat."ucap Satya.

Semua maba membubarkan dirinya tak terkecuali panitia ospek. Berbeda dengan Melvin,ia masih berdiri di tepi lapangan dan masih menatap junior tadi.

Junior tadi tersenyum sangat manis ke arah Melvin dan segera berlari mendekat ke arah Melvin. Melvin memeluknya dengan sangat erat seolah tidak ingin melepaskannya.

"Aku kangen kamu sayang."

"Surprise aku berhasil kan?"

"Berhasil."jawab Melvin.

Benar,junior tadi adalah Merin. Merin mendarat di Indonesia seminggu yang lalu dengan dijemput oleh Fanya.  Merin memutuskan untuk kuliah di Indonesia saja karena ingin menemani mamanya di Jakarta.

Penampilan Merin sekarang terlihat lebih berbeda dari sebelumnya. Ia terlihat fashionable dan dewasa. Melvin dan Merin semakin mengeratkan pelukan mereka dengan sedikit gerakan kaki ke kanan dan ke kiri.

"Ehem."

Suara deheman dari Satya membuat mereka berdua melepaskan pelukan mereka. Namun tangan Melvin masih melingkar di pinggang Merin.

"Apa?"tanya Melvin.

"Baru kenal peluk-peluk. Dasar lo kalo udah liat yang cantik aja langsung. Dulu suka sama Bella juga gitu,sekarang junior."ucap Satya yang membuat Melvin melototkan matanya.

Merin menyipitkan matanya seolah meminta penjelasan kepada Melvin. Melvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menggandeng tangan Merin lagi.

"Iya,dulu aku sempet suka sama Bella. Tapi cuma sehari doang,itupun suka. Beneran."ucap Melvin yang membuat Satya cengo. Pasalnya Satya baru mendengar kalimat panjang dari mulut Melvin.

"Bener?"

"Iyaa bener. Kalo gak percaya tanya Hildan aja."ucap Melvin dengan menangkup kedua pipi Merin yang terlihat lebih chubby dari sebelumnya.

Satya masih terdiam dengan menggerakkan kakinya.

"Kalian udah kenal? Atau ini saudara lo?"tanya Satya kepada Melvin. Melvin menoleh dan menatap Satya.

"Oh iya. Merin,ini Satya teman baru aku. Sat,ini Merin PACAR GUE."ucap Melvin dengan menekan kata 'pacar gue'.

"Merin kak."

"Satya. Widih cantik juga ya."

"She is mine!"ucap Melvin merangkulkan tangannya ke leher Merin.

"Posesif amat. Betah amat neng sama dia? Mending juga sama abang."goda Satya dengan mengedipkan satu matanya yang malah membuat Melvin berubah menjadi beruang kutub kembali.

"Yailah pin. Maaf kali,becanda doang kok. Yuk kantin."ucap Satya.

"Gue Melvin. Bukan Melpin."

MERVIN ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang